Minggu, Januari 17, 2016

Kuat

Mengagumkan. Rupanya, terlalu sederhana untuk melihat kuat dari sekedar fisik. Tuhan sudah menyusun segala macam kondisi kuat dengan pola adaptasi manusianya, walaupun proporsioanal merupakan standar ideal yang harus tetap diusahakan.

Dan inilah siklus pembelajaran itu:

Bagi yang sakit, bukan berarti sudah tidak memiliki kekuatan. Bahkan sakitnya adalah ajang untuk menunjukkan kekuatan itu. Seberapa kuat menahan sakit, seberapa kuat bisa melawan pesimis yang menggerogoti, juga seberapa kuat untuk mengalahkan diri sendiri dari keluhan yang menggoda serta dari bisikan melenakan yang menghancurkan mental. Jika lulus ujian itu, mungkin setelah sembuh dia bisa jauh lebih kuat daripada yang sehat.

Bagi para pemangku amanah yang dihantui kekhawatiran yang tak terdefinisi akan masa depannya beserta  amanahnya, yang terkadang hanyalah emosi sesaat dari kedewasaan yang belum sepenuhnya matang, terlalu dini untuk menyebutnya tidak kuat. Kekuatannya terletak pada kemampuannya untuk bertahan dan menikmati ketidaknyamanan, untuk berani merasakan pahitnya kondisi yang kadang menggerogoti batin, juga pengorbanan yang tak sedikit nilainya. Jika saja mereka berhasil mengelola jiwa-jiwa nya dengan baik, untuk menelan mentah-mentah segala prasangka yang merusak hati, niscaya mereka akan memiliki daya tahan yang tak bisa diremehkan. Karena memiliki daya tahan yang baik, maka harusnya ia lebih kuat daripada rekan sebayanya. Juga lebih siap untuk menghadapi dunia yang sebenarnya. Dan bukankah sedikit orang yang bisa melakukan itu.

Bagi yang berhadapan dengan masa transisi, tingkat akhir ataupun baru lulus, yang masih gamang akan melangkagkan kaki kemana, masih disandera oleh dosen pembimbing skripsinya, masih dipenjara oleh kekhawatiran dunia pasca-kampus yang tak seindah bayangan, juga yang masih belum terbangun dari mimpinya; rasanya kurang bijak juga untuk menjudge mereka tidak kuat. Bukankah mereka memiliki kesempatan untuk menghadapi tantangan yang menganga di hadapan mereka , dan bukankah semakin banyak tantangan, jika dilalui dengan baik akan semakin memperkuat seseorang. Semangat mereka untuk menaklukan tantangan demi tantangan mungkin bisa membentuk karakter mereka untuk pantang menyerah, untuk berani jatuh dan berdiri lagi, untuk berfikir lebih panjang dan berusaha lebih keras.

Dan akhirnya; semoga kesimpulan ini tidak salah, walaupun mungkin tidak sepenuhnya benar juga;
Bahwa kuat;
Bukan ketika kita tak pernah terjatuh,
Bukan ketika mata tak pernah mengeluarkan air,
Bukan ketika hati tak pernah berantakan,
Bukan ketika keluh-kesah tak pernah menyapa,
Bukan ketika kegagalan tak pernah datang,

Kuat adalah tentang mental;
Bagaimana menjalani hidup
Semanis dan sepahit apapun itu


#diorama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar