Mengagumkan.
Rupanya, terlalu sederhana untuk melihat kuat dari sekedar fisik. Tuhan sudah
menyusun segala macam kondisi kuat dengan pola adaptasi manusianya, walaupun
proporsioanal merupakan standar ideal yang harus tetap diusahakan.
Dan inilah siklus pembelajaran itu:
Bagi yang sakit, bukan berarti sudah tidak memiliki kekuatan.
Bahkan sakitnya adalah ajang untuk menunjukkan kekuatan itu. Seberapa kuat
menahan sakit, seberapa kuat bisa melawan pesimis yang menggerogoti, juga
seberapa kuat untuk mengalahkan diri sendiri dari keluhan yang menggoda serta
dari bisikan melenakan yang menghancurkan mental. Jika lulus ujian itu, mungkin
setelah sembuh dia bisa jauh lebih kuat daripada yang sehat.
Bagi para pemangku amanah yang dihantui kekhawatiran yang tak
terdefinisi akan masa depannya beserta amanahnya, yang terkadang hanyalah
emosi sesaat dari kedewasaan yang belum sepenuhnya matang, terlalu dini untuk
menyebutnya tidak kuat. Kekuatannya terletak pada kemampuannya untuk bertahan
dan menikmati ketidaknyamanan, untuk berani merasakan pahitnya kondisi yang
kadang menggerogoti batin, juga pengorbanan yang tak sedikit nilainya. Jika
saja mereka berhasil mengelola jiwa-jiwa nya dengan baik, untuk menelan
mentah-mentah segala prasangka yang merusak hati, niscaya mereka akan memiliki
daya tahan yang tak bisa diremehkan. Karena memiliki daya tahan yang baik, maka
harusnya ia lebih kuat daripada rekan sebayanya. Juga lebih siap untuk
menghadapi dunia yang sebenarnya. Dan bukankah sedikit orang yang bisa
melakukan itu.
Bagi yang berhadapan dengan masa transisi, tingkat akhir ataupun
baru lulus, yang masih gamang akan melangkagkan kaki kemana, masih disandera
oleh dosen pembimbing skripsinya, masih dipenjara oleh kekhawatiran dunia
pasca-kampus yang tak seindah bayangan, juga yang masih belum terbangun dari
mimpinya; rasanya kurang bijak juga untuk menjudge mereka tidak kuat. Bukankah
mereka memiliki kesempatan untuk menghadapi tantangan yang menganga di hadapan
mereka , dan bukankah semakin banyak tantangan, jika dilalui dengan baik akan
semakin memperkuat seseorang. Semangat mereka untuk menaklukan tantangan demi
tantangan mungkin bisa membentuk karakter mereka untuk pantang menyerah, untuk
berani jatuh dan berdiri lagi, untuk berfikir lebih panjang dan berusaha lebih
keras.
Dan akhirnya; semoga kesimpulan ini tidak salah, walaupun
mungkin tidak sepenuhnya benar juga;
Bahwa kuat;
Bukan ketika kita tak pernah terjatuh,
Bukan ketika mata tak pernah mengeluarkan air,
Bukan ketika hati tak pernah berantakan,
Bukan ketika keluh-kesah tak pernah menyapa,
Bukan ketika kegagalan tak pernah datang,
Kuat adalah tentang mental;
Bagaimana menjalani hidup
Semanis dan sepahit apapun itu
#diorama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar