Jatuh
adalah pelengkap rasa. Karena dengan jatuh kita bisa tahu apa itu sakit. Jatuh
juga mengajarkan bahwa hidup tak selamanya manis. Masih ada asam, asin, dan
pahit. Bahkan ada juga yang bernama hambar. Dalam konstelasi bianglala warna,
jatuh memang kelabu. Walaupun tak jarang menghasilkan merah. Merah darah dan
merah amarah. Jatuh juga bisa menjelma menjadi putih. Putih polos untuk yang
tak menyadarinya, juga untuk yang tak tahu harus berbuat apa. Bagi yang
menyimpan luka, jatuh akan membuat luka kian membiru. Dalam ilusi percintaan
sepasang manusia, jatuh adalah merah muda, karena ada kata cinta yang
mendampinginya. Hijau adalah warna harapan untuk mereka yang terjatuh dan
bangkit kembali. Sedangkan kuning, adalah simbol duka untuk yang terjatuh dan
tak mau bangun.
Bagi para penguasa yang haus kekuasaan, jatuh menandakan
kehancuran. Bagi penyandang sifat sombong, jatuh sama dengan kehinaan. Menurut
penganut pandangan pesimis jatuh adalah keniscayaan. Bagi yang masih belum
berteman akrab dengan tulus, jatuh adalah kekecewaan. Bagi yang belum berjuang
keras, jatuh adalah penyesalan.
Bagi
yang memiliki prasangka berkutub positif, jatuh diartikan sebagai kesempatan.
Kesempatan untuk menjadi kuat, untuk belajar dan berhati-hati. Sedangkan bagi
yang taat, jatuh adalah peringatan. Peringatan atas pelanggaran aturan-Nya.
Bagi para pengambil resiko, jatuh tak lebih dari tantangan yang harus ditaklukan,
karena dengan terjatuh akan membuatnya termotivasi berlari lebih cepat, untuk
mengejar yang lain lalu mengunggulinya. Bagi para pejuang, jatuh adalah seni
perjuangan, karena dengannya kemenagan akan lebih bermakna, pengorbanan akan
jauh lebih berharga.
Silahkan, pilih saja mau yang mana.
#diorama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar