Minggu, Januari 17, 2016

Kenyataan

Selamat tertawa bagi orang-orang yang suka menertawakan hidup. Sore ini, aku hanya ingin sedikit berbagi tawa, tentang betapa lucunya kehidupan yang melanda kita. Bolehlah ada yang menyebutnya takdir. Ada juga yang menganggapnya kebetulan. Sekilas tentang ketidakadilan.  Ini cerita antara si miskin dan si kaya. Kenapa mereka begitu berbeda. Begitu sulitnya menjalani kehidupan sebagai si miskin dan begitu mudahnya bagi si kaya. Ini juga tentang ada yang begitu mudah mendapatkan sesuatu, sementara orang lain sampai jungkir balik masih belum bisa mendapatkan sesuatu yang sama. Boleh juga dihubungkan dengan begitu mudahnya orang kecil yang sangat mudah diadili di pengadilan; dan betapa lama, sulit, serta rumitnya mengadili penguasa yang sudah jelas-jelas bersalah. Silahkan ditertawakan, jika menurutmu itu lucu.

Turut berduka untuk orang-orang yang sedang menangisi hidup. Mohon izin, aku juga hendak berbagi tangis. Semoga ini bisa menambah khasanah penyebab tangis. Jikapun tidak, minimal bisa memperkaya air mata. Bukankah orang seperti ini sangat senang dengan air mata. Kalau tidak senang, kenapa harus sering menangis. Atau mungkin itu yang membuatnya disebut menyedihkan, karena kita melakukan sesuatu yang sebenarnya kita tidak ingin. Tapi harus. Tapi bukankah ada orang yang bisa lebih tenang dengan menangis. Entahlah, toh bukan itu  yang ingin kubagi. Aku hanya membantu mengingatkan; tentang ribuan anak yang masih terlantar, tentang korupsi yang merajalela, tentang keluarga yang saling bunuh, tentang bencana yang silih berganti, tentang hak dan kewajiban yang tak tertunaikan, tentang saling hujat antar kelompok, tentang saling lempar tanggungjawab. Sekilas, memang tentang ketidakadilan.

Terakhir, aku ingin sedikit berbagi kenyataan. Menurutku, bukan Tuhan yang tidak adil. Pikiran, perasaan dan tindakan kita lah yang belum adil. Terserah, mau tertawa atau menangis menerimanya.

#diorama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar