Senin, Desember 12, 2016

Sambal

Hal yang kita akan temui pasca pernikahan adalah ada banyak kejutan yang ditemukan pada pasangan kita.

Salah satunya sambal. Keluargaku, keluarga yang doyan dengan sambal. Setiap makan rasanya kurang kalo ga pake sambal. Dan pasangan ku ga suka makan sambal. Apakah kecewa?

Aku sangat bersyukur menemukan pasangan yang bisa saling memahami. Mau belajar untuk menjadi yang lebih baik.

Ada banyak kejutan yang akan kita temukan. "Gapapa, yang penting mau belajar."

Semoga kita menjadi pasangan yang saling melengkapi untuk menjadi pribadi yang disukai Allah. Aamiin Ya Rohman.

Sabtu, November 05, 2016

Mencintai Al-Quran

Allah SWT berfirman:
وَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ  ؕ  لَوْ اَنْفَقْتَ مَا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا مَّاۤ اَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَلٰـكِنَّ اللّٰهَ اَلَّفَ بَيْنَهُمْ  ؕ  اِنَّهٗ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ
"dan Dia (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di Bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sungguh, Dia Mahaperkasa lagi Mahabijaksana."
(QS. Al-Anfal: Ayat 63)
Aksi bela Islam 411 adalah bukti cinta umat Islam untuk membela Al-Quran.
Melihat info-info dari jauh tentang saudara kita yang ikut aksi benar-benar membuat hati rindu. Rindu ingin juga bisa ikut kesana. Masya Allah.
Aku disini, hanya bisa mendoakan. Disini semoga aku juga bisa menjadi pendakwah Al-Quran.
Ditengah hiruk pikuk pekerjaan, juga masalah yang ada disini. Semoga aku tetap kuat. Tetap Istiqamah. Tetap bersemangat melakukan amal-amal terbaik. Melakukan pekerjaan dengan penuh profesional. Juga memiliki akhlak yang mulia.
Semoga Allah selalu memberikan pertolongan dan kekuatan dalam setiap urusan kita. Aamiin.

Jumat, Oktober 28, 2016

Pelopor Kebaikan

Di dunia ini selalu ada dua kutub yang seringkali sulit untuk bertemu satu sama lain. Meski sebenarnya, jarak keduanya tidaklah teramat jauh dan bahkan kerap berdekatan. Hanya saja, di antara kedua kutub ini berdiri dinding tebal, besar dan tinggi yang memisahkan.

Mereka yang berada di balik kedua dinding itu, satu sisi tak mampu mendaki ketinggiannya, sisi lain takut menuruni lembah yang curam. Satu pihak tak punya daya menghancurkan dindingnya, pihak lain tak ingin tangannya terluka, meski memiliki kekuatan untuk memecah ketebalan pemisah itu.

Si kaya dan si miskin adalah dua kutub yang seringkali tak bertemu meski jarak keduanya bisa saja sangat dekat bahkan berdampingan. Di sekitar rumah-rumah mewah, banyak berdiri gubuk reot dan rumah-rumah yang nyaris roboh. Penghuninya, janda tua, fakir miskin atau anak-anak yatim. Keduanya sering bertemu, tapi tak saling mengenal. Kerap berjalan beriringan, yang satu berjalan kaki, satu lainnya melintas cepat dengan mobil mewahnya.

Ada orang-orang yang tengah diuji dengan berbagai kesulitan, sementara di seberang lainnya terdapat orang-orang yang selalu mendapat atau memiliki segala kemudahan dalam hidup. Semestinya keduanya bisa bertemu, agar yang mendapat kesulitan bisa terbantu.

Tidak sedikit orang-orang yang hidup dalam kekurangan, sedangkan di pihak lain tidak sedikit pula mereka yang berkelebihan. Bukan karena yang kelebihan ini serakah dan tak berkenan berbagi kelebihannya kepada yang kekurangan. Dinding tebal dan tinggi kerap menghalangi langkah mereka menuju tempat-tempat yang kekurangan.

Begitu pula dengan soal makanan, ada orang-orang yang masih kelaparan di negeri ini. Namun ada pula yang terpaksa membuang makanannya karena berlebih atau bahkan kekenyangan. Bukan lantaran mereka senang makan berlebihan, atau punya kebiasaan membuang-buang makanan. Mereka hanya tak tahu dimana bersembunyi orang-orang yang kelaparan yang seharusnya mendapat bagian dari rezeki yang mereka punya.

Orang-orang yang terkena bencana, bukan tidak ada yang mau membantu atau memberikan sumbangan untuk meringankan penderitaannya. Sebenarnya, dermawan banyak bertebaran di berbagai tempat dan siap membantu, hanya saja mereka sering tak tahu dimana bencana itu terjadi dan bagaimana menyalurkan kedermawanannya.

Dua kutub lainnya, adalah orang-orang yang memiliki keterbatasan akses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan sehingga sering dianggap orang-orang bodoh dan malas belajar. Padahal mereka hanya perlu dipertemukan dengan orang yang punya banyak buku-buku masih bermanfaat namun teronggok di gudang-gudang penyimpanan barang bekas. Ada yang bingung harus membeli lemari baru karena jumlah pakaiannya terus bertambah, sementara yang lain mengenakan pakaian yang itu-itu saja setiap hari.

Ada anak-anak yang kelebihan berat badan, ada pula yang kurang gizi. Ada yang bersekolah di gedung sekolah mewah berfasilitas lengkap dan modern, ada pula yang gedung sekolahnya nyaris roboh. Ada yang bingung tak punya sepatu, ada lagi yang bingung memilih sepatu. Ada yang mudah mengeluarkan uang seratus ribu rupiah, ada pula yang harus berdarah-darah untuk mendapatkan seribu rupiah.

Mudah mempertemukan dua kutub ini sepanjang ada orang-orang yang merelakan waktu, tenaga dan pikirannya untuk menjadi relawan. Mereka yang mau mendaki terjalnya tebing, memanjat tingginya dinding, menempuh perjalanan jauh, menerjang badai, angin, terik matahari serta gelap dan dinginnya malam, merelakan pundaknya menampuk beban guna menjadi perantara kebaikan.

Sebisa mungkin kita menjadi pelopor dan pelaku kebaikan, menjadi relawan itu pun sebuah kebaikan yang tak semua orang mau melakukannya. Namun ia juga berperan sebagai perantara orang yang memerlukan pertolongan dengan yang ditolong, orang yang kelebihan dengan yang kekurangan, antara mereka yang ingin berderma dengan mereka yang layak mendapat derma. Mereka juga menjadi penunjuk jalan bagi orang lain untuk menyampaikan sendiri kepeduliannya.

Tanyakan kepada mereka yang sudah menjalaninya, ada yang ingin berhenti menjadi perantara kebaikan? (Bayu Gawtama)

Selasa, Oktober 18, 2016

Aku ingin bertaubat!

Beribu pelajaran udah kamu dapetin. Tapi jujur, kamu ga akan dapat apa-apa dari ilmu itu kalo kamu ga amalin. Ilmu itu akan sia-sia. Manusia tempatnya khilaf. Tapi, please! Jangan khilaf terus.

Kalo kamu teruus mikirin dunia, kamu bakal ngeluh terus. Sebaliknya kalo kita inget Allah, inget akhirat, hidup kamu akan tenang terbimbing. Masya Allah.

Sekarang apa yang kamu ingin wujudkan? Aku ingin bertaubat. Sungguh-sungguh bertaubat. Ingin sekali sholat berjamaah 5 waktu di masjid. Ingin sekali terbiasa tilawah Quran 1 Juz. Ingin sekali selalu terbiasa menghafal Quran. Ingin menghidupkan sunnah sholat (tahajud, dhuha, hajat). Ingin sekali menjadi hamba yang ringan melakukan ibadah (sedekah, berbuat baik). Ingin sekali kerja profesional. Ingin pelan-pelan membangun usaha di manokwari. Ingin menulis buku yang inspiratif dan juga best seller. Ingin berbagi manfaat bagi sebanyak-banyak orang. Ingin memiliki akhlak yang baik kepada semua orang. Ingin sekali bisa selalu tenang dalam menghadapi masalah. Ingin bisa selalu berwajah ceria walaupun sedang kondisi sempit.

Ya Allah, hamba ingin menjadi hamba-Mu yang sungguh-sungguh bertaubat. Hamba ingin menjadi hamba-Mu yang selalu ingat kepada-Mu. Bantulah hamba Ya Allah. Semoga Allah selalu memberikan kekuatan dan kemudahan dalam menjalani setiap langkah. Aamiin.

Minggu, Oktober 16, 2016

Apakah Makna Pernikahan?

Dalam buku Wonderful Husband, Pak Cahyadi Takariawan, menyampaikan makna pernikahan.

Pernikahan adalah akad untuk beribadah, akad untuk membangun rumah tangga sakinah, mawadah, wa rahmah.

Pernikahan adalah akad untuk saling mencintai, akad untuk saling menghormati dan menghargai, akad untuk saling membantu dan meringankan beban, akad untuk saling menasihati, akad untuk setia kepada pasangannya dalam suka dan duka, dalam kesulitan dan kesuksesan, dalam sakit dan sehat, serta dalam tawa dan air mata.

Pernikahan berarti akad untuk meniti hari-hari dalam kebersamaan, akad untuk saling melindungi, akad untuk saling memberikan rasa aman, akad untuk saling mempercayai, akad untuk saling menutupi aib, akad untuk saling mencurahkan perasaan, akad untuk berlomba menunaikan kewajiban, akad untuk mudah mengakui kesalahan, akad untuk saling meminta maaf, akad untuk saling memaafkan, akad untuk tidak menyimpan dendam dan kemarahan, serta tidak ketinggalan, akad untuk tidak mengungkit-ungkit kelemahan, kekurangan, dan kesalahan.

Pernikahan adalah akad untuk tidak melakukan pelanggaran, akad untuk meninggalkan kemaksiatan, akad untuk tidak saling menyakiti hati dan perasaan, akad untuk tidak saling menyakiti badan, akad untuk mesra dalam perkataan, akad untuk santun dalam pergaulan, akad untuk indah dalam penampilan, akad untuk sopan dalam mengungkapkan keinginan, akad untuk berlaku lembut kepada pasangan, akad untuk memberikan senyum termanis, juga akad untuk berlaku romantis dan selalu berwajah manis.

Pernikahan adalah akad untuk saling mengembangkan potensi diri, akad untuk adanya saling keterbukaan yang melegakan, akad untuk saling menumpahkan kasih sayang, akad untuk saling merindukan, akad untuk saling membahagiakan, akad untuk tidak adanya pemaksaan kehendak, akad untuk tidak saling membiarkan, akad untuk tidak saling mengkhianati, akad untuk tidak saling meninggalkan, termasuk akad untuk tidak saling mendiamkan.

Pernikahan juga bermakna akad untuk menebarkan kebajikan, akad untuk mencari rezeki yang halal dan thayib, akad untuk menjaga hubungan kekeluargaan, akad untuk berbakti kepada orangtua dan mertua, akad untuk mencetak generasi berkualitas, akad untuk siap menjadi bapak dan ibu bagi anak-anak, bahkan akad untuk membangun peradaban masa depan.

Pernikahan adalah akad untuk segala yang bernama kebaikan!

Mewujudkanmu (suara cerita)

Tidak semudah yang aku pikirkan...

https://soundcloud.com/suaracerita/mewujudkanmu

Wonderful

Kita tidak akan bisa menjadi sempurna. Namun aku akan berusaha yang terbaik. Insya Allah.

Kita tidak luput dari kesalahan. Sering lupa, egois, kurang perhatian, suka malas. Namun itu semua dapat diupayakan dengan usaha yang sungguh-sungguh. Sungguh-sungguh ingin memperbaiki diri. Menjadi hamba yang terbaik. Insya Allah.

Kalo kita masih suka telat sholat. Masih suka lalai. Masih sedikit kebaikannya. Cobalah paksakan diri untuk melakukan kebaikan! Paksakan diri untuk mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan yang baik.

Usaha yang keras, dan berdoa sungguh-sungguh, insya Allah akan merubah keadaan menjadi lebih baik. Jangan pernah pesimis dengan kondisi saat ini. Masa depan adalah milik orang-orang yang beriman. Orang-orang yang dengan kesungguhannya, ingin menjadi hamba yang terbaik di hadapan Allah. Karena ia yakin, akan selalu ada Allah dalam setiap aktivitas. Karena ia yakin, barangsiapa yang menolong agama-Nya, Allah akan menolong pula urusannya.

Duhai Allah, jadikan hati kami menjadi hati yang selalu ingat kepada-Mu. Hati yang yakin dengan janji dan pertolongan-Mu.

Allohumma aini'ala dzikrika wasyukrika wahusni'ibadatik. aamiin.

Pengalaman

"Gapapa kan, kamu akan lebih banyak pengalaman disana." Kata seniorku yang dapat penempatan pulang ke kampungnya.

Rasanya denger nasihat dari orang seperti itu, males banget. Kenapa males? Dia ga pernah dapat pengalaman yang lebih keras dari yang aku alami.

Dia ga pernah ngerasain, betapa sulitnya berada di ujung timur sini. Ga ngerasain tiket mudik yang mahal banget. Hingga menghabiskan gaji + TK 2 bulan. Ga ngerasain tinggal di lingkungan baru. Lingkungan dengan budaya dan adat yang berbeda. Ga ngerasain betapa kerasnya dalam mendapatkan data. Harus ke pedalaman, ke distrik yang sangat jauh dengan menanggung resiko. Ya Allah..

Mungkin itu yang membuat dakwah kita gagal. Berbicara, namun tidak melakukan. Hanya teori, tapi ga praktek. Itu yang membuat dakwah kita gagal.

Bagi seorang Dai, haruslah menjadi teladan yang baik. Melakukan terlebih dahulu, sebelum memberikan nasihat. Memberikan contoh, sebelum mengajak. Indah sekali karakter seorang Dai.

Ibarat seorang enterpreneur, yang mengisi seminar. Ia didengar karena ia melakukan. Melakukan segala proses nya, jatuh bangun ia membuat usaha, hingga berhasil. Ia melakukan! Ia yang berjuang! Bukan hanya teori.

Kadang aku takut, memberi nasihat namun tidak sesuai dengan perbuatan. Semoga Allah memberikan kekuatan kepadaku untuk menjadi hamba yang konsisten. Sesuai antara perkataan dan tindakan. Nasihat yang baik, diiringi dengan teladan yang baik pula. Insya Allah.

Fitrah manusia jika dalam hidup, kadang suka mengeluh. Tapi melalui tulisan ini, aku berusaha meneguhkan hati untuk tetap berjuang disini. Tetap bertahan dengan kondisi sesulit apapun. Aku hanya perlu bekerja lebih keras. Lebih banyak melakukan kebaikan dengan ikhlas. Lebih banyak memohon pertolongan Allah.

Bukankah setiap doa dan usaha tidak ada yang disia-siakan oleh Allah? Semoga Allah selalu menjadi yang utama.

Sabtu, Oktober 15, 2016

Berjuang

Bagaimana rasanya tinggal jauuuh dari orangtua, dan tidak tahu lingkungan dituju, musti harus berangkat dengan terpaksa?

Bagaimana rasanya jika kamu merasa dizolimi, angkatanmu dibuang, angkatan selanjutnya kemudian disayang?

Bagaimana rasanya yaa?

Dan itu sedang aku alami, sudah mencoba neguhin hati disini, namun msh saja ada halangan bwt langkah selanjutnya..

Ya Allah...

Kuatkan hamba dalam menjalani setiap episode hidup yang Engkau berikan kepada kami.
Engkau Maha Baik, Maha Pengurus, tolonglah kami dalam setiap urusan kami.

"Maka sesungguhnya bersamakesulitan itu ada kemudahan, bersama kesulitan ada kemudahan." (Qs. Al-Insyiroh: 5-6)

Kamis, Oktober 13, 2016

Mengeja Nama

Pernahkah tiba-tiba kita menemukan nama yang rasanya seperti tidak ingin luput disertakan dalam bait-bait doa? Kita endapkan segala ingatan tentangnya. Kita eja pelan-pelan susunan namanya, sambil menyertakan kalimat,

“Bukalah mata hatinya. Tunjukilah ia pada jalan cahaya. Entah firasat atau apa, dia adalah orang yang baik, tulus, dan berjasa.”

Di lain waktu, ia sertakan pula nama yang lain dengan kalimat yang sedikit berbeda,

“Bukalah mata hatinya. Tuntun ia kembali pada jalan cahaya. Entah firasat atau apa, dia adalah orang yang sedang kebingungan saja.”

Kemudian di lain kesempatan, ia selipkan lagi sebuah nama yang berbeda dari sebelumnya. Permohonannya pun tak sama.

“Bukalah mata hatinya. Taburkan benih kesabaran dalam tiap pijaknya. Entah firasat atau apa, dia adalah orang yang siap berjuang bersama.”

Kemudian di akhir permohonan, ada satu nama yang sengaja diselipkannya pada baris terakhir. Dengan kalimat yang sedikit lebih panjang, ia memohon.

“Bukalah mata hatinya untuk mengenali sejatinya kebenaran. Jangan lepaskan ia barang sekejap mata. Himpun ia bersama para shalihin, entah pantas atau tidak. Sebab disadari betul amal shalihnya tak seberapa. Jika nama-nama yang telah diejanya berulang kali lebih dulu masuk Surga, sedangkan namanya sendiri justru tertinggal. Tolong, ingatkan satu saja dari sekian nama itu untuk kembali mengingatnya, agar Engkau berkenan menghimpunnya kembali bersama mereka.”

Tahukah bahwa nama terakhir adalah namanya sendiri? Si pengeja nama, yang entah namanya sendiri pernahkah dieja oleh nama-nama yang lebih dulu diendapkannya.

………………………………………………………………………….

Jadi, nama siapakah yang sering kau eja?

@laninalathifa

Allah lebih tahu

Allah hanya meminta kita taat, entah ketika sendiri maupun saat telah dibersamakan dengan seseorang. Kelak, akan ada masanya sebuah rasa bukan lagi sekadar isyarat. Bersabarlah, sedikit lagi. Jangan mudah meluluhlantakkan perasaanmu sendiri. Bukankah Allah lebih tahu kemanakah nantinya hati ini menetap?

Minggu, Oktober 09, 2016

Genggamlah dengan Iman

Mimpi-mimpimu akan aman jika digenggam dengan Iman. Ia tak akan membuatmu sembarangan dalam menentukan keputusan besar. Ia tak akan membuatmu galau dalam masa-masa berjuang. Ia akan menghantarkanmu dengan semangat yang besar dalam mengupayakan sebaik-baik perjuangan. Ia akan menuntun hatimu untuk patuh dan ikhlas pada setiap kehendak-Nya. Jika digenggam dengan iman, berhasil atau gagal tidak akan menjadi pelik yang dipersoalkan, karena keduanya akan menjadikanmu semakin taat dan mendekat kepada Sang Pemilik Keputusan.

Masa depanmu aman, jika digenggam dengan iman. Ia tak akan membuatmu khawatir atas pergantian waktu dan tahun yang nanti akan datang berdatangan. Ia tak akan mengiming-imingimu dengan dengan kebahagiaan yang nyatanya sekarang masih menjadi angan-angan. Ia akan membuat sikap percaya dan baik sangka menjadi mudah untuk dilakukan. Ia akan menuntun langkahmu untuk menyapa perubahan. Jika digenggam dengan iman, kekhawatiran diganti menjadi perjuangan, dan rasa takut berganti menjadi keikhlasan.

Genggamlah semuanya dengan iman. Semoga Allah menukar seluruh kekhawatiranmu dengan ketenangan, memudahkanmu dalam berjuang, dan mempertemukanmu dengan banyak pintu kebaikan. Aamiin.

Sabtu, Oktober 08, 2016

Bertumbuh

kamu tidak harus berubah. banyak orang memaksakan diri untuk berubah, ujung-ujungnya malah kembali kepada dirinya yang semula–dirinya yang penuh cela, yang ingin dia ganti.

tapi kamu harus bertumbuh. pilihlah untuk menjadikan masalah dan pengalaman sebagai pelajaran hidup yang membuat dirimu semakin ‘kaya’. biarkan rangkaian pelajaran itu membuat dirimu dipahamkan–mengubah dirimu.

tumbuhlah besar.
besar ilmumu, besar amalmu.
besar hatimu, bukan besar kepalamu.
besar cita-citamu, besar cintamu.
besar ikhtiarmu, besar tawakalmu.
besar ikhlasmu, sabarmu, syukurmu.

tumbuhlah dewasa.
kamu tak pernah terlalu muda untuk begitu.

@prawitamutia

Dewasa

seperti semakin tinggi pohon semakin besar angin yang menerpanya, seperti itulah kedewasaan hubungan dengan godaan dan ujiannya.

godaan dan ujian saat masih sendirian, tidak ada apa-apanya dibandingkan saat masa pinangan. 
godaan dan ujian saat masa pinangan, tidak ada apa-apanya dibandingkan saat sudah dalam pernikahan.

mereka yang menang adalah mereka yang mampu–
belajar dari ujian di belakang,
berjuang untuk ujian yang sekarang,
dan bersiap atas ujian yang akan datang.

kita akan menang–harus.
tugas kitalah belajar, berjuang, dan bersiap, di masa apapun kita sedang meninggali hidup kita.

juga kita akan bersyukur. 
bukan karena hubungan yang lebih dewasa, kita mendapat ujian yang lebih besar.
karena ujian lebih besar yang kita dapatlah, hubungan kita lebih dewasa.

@prawitamutia

Jumat, Oktober 07, 2016

Yakin!

Keyakinan itu dibangun, meskipun dengan perasaan takut. Tapi yakinlah kamu pasti bisa!

"Kakak yakin, adek pasti bisa. Coba deh!"
Kata Ka Nashar, kalo saya lagi cerita, terus nemuin hambatan.

Sebenernya kata-kata itu biasa aja. Tapi entah kenapa, itu bisa jadi penyemangat banget. Di tengah kegalauan, dan ketakutan ngadepin sesuatu, kadang kita hanya butuh sedikit penyemangat untuk terus bergerak.

Dan itu yang akhirnya bisa menggerakkan. Masya Allah.

"Aku yakin kok. Apapun yang terjadi, kita bisa sama-sama melewatinya. Jangan ragu. Jangan lihat kebelakang. Masa depan adalah milik orang-orang yang yakin. Yakin bahwa Allah Maha Baik. Allah Maha Menolong. Tidak akan mungkin melupakan hamba-hambanya yang beriman. Yakin! Yakin selalu dengan janji dan jaminan Allah. Insya Allah, tidak akan ada lagi keraguan, ketakutan, jika hati yakin kepada Allah."

Kamis, Oktober 06, 2016

Bersyukur

Kekayaan, kesejahteraan, ketenaran, kedudukan, itu semua nikmat yang diobral Allah kepada manusia. Namun, hanya orang-orang pilihan saja, yang diberi nikmat ketenangan dan kebahagiaan. Kamu bisa memilih jadi orang pilihan itu. Caranya? Banyaklah bersyukur :)

Rabu, Oktober 05, 2016

Tentang Bismillahmu

Ibu mengerti, nak.
sekarang kamu sudah mulai tumbuh dewasa.

kamu tau artinya mulai tumbuh dewasa? kamu mulai punya kekuatan. kekuatan–seperti ilmu, keinginan, mimpi-mimpi. kekuatan yang berarti, kamu mulai punya pilihan.

kamu tau artinya mulai tumbuh dewasa? kamu merasa cukup tau untuk menentukan jalan hidupmu–padahal belum sepenuhnya begitu. karena kamu belum melihat gambar besarnya. dan seringkali, kamu hanya memikirkan kebaikan dirimu sendiri.

kamu ingin memenuhi ambisimu, melampiaskan energi untuk “passion”-mu, kamu ingin ini itu. kamu percaya bahwa kamu memang tidak harus dapat banyak uang–yang penting bisa hidup. tapi kamu tak peduli, bagaimanapun caranya, mimpi-mimpimu harus terwujudkan.

Ibu mengerti itu.
tapi Allah tidak mengajarkan kita demikian, nak. Allah mengajarkan kita untuk menebar kebahagiaan bagi orang lain, sebelum kita. kita menyebut Ar Rahmaan terlebih dahulu, baru Ar Rahiim. kamu tau artinya?

Rahman adalah bentuk pemberian Allah pada semua manusia. nikmat kepada siapa saja. Rahiim tidak, hanya diberikan kepada Allah di akhirat. bagi segolongan manusia saja.

tebarlah kasih, niscaya kita mendapatkan sayang. bukan sebaliknya. menebar datang pertama. pikirkan bagaimana, setiap langkahmu membahagiakan lingkunganmu.

keberhasilan kamu tidak diukur dari seberapa banyak mimpimu terwujud, nak. tapi dari seberapa bahagia orang lain atas apa yang kamu lakukan.

apa yang kamu peroleh tidak diukur dari seberapa banyak uang yang kamu terima. tapi dari seberapa banyak kamu bisa bermakna bagi orang lain.

coba kamu renungkan. seberapa bermakna kamu untuk orang-orang lain itu–perusahaan tempat bekerjamu, teman-temanmu. bandingkan dengan seberapa bermakna kamu untuk Ibu dan Bapak. mereka bisa punya orang lain, Ibu dan Bapak tidak bisa punya anak lain.

Ibu juga pernah mengalami masa-masa ini, nak. kamu tau kenapa Ibu bisa seperti sekarang? sebab waktu teman-teman Ibu sibuk mengurusi teman-temannya, mengurusi dunianya sendiri, Ibu sibuk mengurus dan merawat orang tua Ibu.

orang yang berhasil adalah orang yang juga berbakti kepada kedua orang tuanya, nak. itu sudah pasti, tidak hanya yang tekun dan cerdas. itu yang tidak ditulis dalam buku-buku motivasi. tapi itu sunnatullah.

sebab orang tua yang bahagia dan ridho pada anaknya, menjadikan Allah tidak hanya mencurahkan Rahmaan-Nya, tetapi juga Rahiim-Nya.

renungkan bismillah-mu sebelum membuat keputusan ya, nak. sebab bentuk yang lebih tinggi dari memilih adalah bertanggung jawab

@prawitamutia

Menjadi..

MENJADI SUAMI
Penulis: Arham Rasyid

Menjadi suami adalah pekerjaan yang gampang-gampang susah, apalagi kalo status sudah naik menjadi ayah.
Berikut ini adalah hal-hal berdasarkan survey orang-orang terdekat yg secara subyektif perlu dipahami dan kalo perlu sebagian atau seluruhnya dipraktekkan dalam rangka mencapai makrifat suami kekinian :

1. Dulu hanya menyediakan bahu dan dada yg bidang untuk sandaran kaum hawa. Sekarang harus ditambah dengan tulang punggung yg kuat untuk tunggangan kaum bocah.
2. Dibutuhkan skill komunikasi verbal yg mumpuni berupa seribu satu macam pertanyaan serta nyanyi-nyanyian gak jelas untuk mencegah anak gak tertidur di atas motor
3. Say goodbye untuk film-film keren dari ganool, mediafire, dan sebangsanya. Seorang ayah harus siap foldernya dijajah video donlotan youtube seputar huruf hijaiyah, Upin Ipin atau Dodo dan Syamil.
4. Hampir pasti gak ada nobar moto GP bersama istri di rumah. Walaupun istri pegang Valentino Rossi dan suami pegang Marc Marquez, pemenangnya tetap Upin-ipin kalo anak pegang remot
5. Punya teknik retorika dan berkelit yg jitu untuk tamu-tamu tak diundang seperti tagihan tivi kabel, iuran, sumbangan, dan sales
6. Punya stok jawaban yg menyenangkan untuk istri atas pertanyaan seputar rasa masakan hingga ke berat badan, meskipun itu under pressure.
7. Punya keahlian origami dalam melipat kecil uang kertas untuk kemudian diselipkan di antara celah kartu-kartu dalam dompet. Ini adalah semacam dana cadangan yg lepas dari pengawasan istri sebagai otoritas jasa keuangan.
8. Harus paham jenis sayur, jenis ikan, dan perbedaan antara jahe, kunyit, dan lengkuas, untuk meminimalisir omelan gara-gara salah beli pesanan.
9. Harus ngerti yg mana warna benhur, tosca, dan burgundy. Ini dibutuhkan kalo istri adalah aktivis online shop
10. Ada skill-skill teknis yg gak pernah diajarkan oleh siapapun, semisal bagaimana meminimalisir air yg tumpah saat menuang galon, bagaimana memasukkan motor ke dalam rumah dengan injakan kaki boncengan gak nyangkut di kusen pintu, bagaimana dengan cepat membuka kaleng mentega atau sarden, bagaimana dengan cepat mencari ujung selotip yg melingkar pada tutup toples kue lebaran, atau bagaimana mengepaskan stok beras hingga tiba saat kembali gajian.
11. Kembali menekuni pelajaran sekolah dasar, update ilmu pengetahuan umum, serta hafalan ayat dan surah-surah pendek. Ini sangat dibutuhkan jika gak mau dipermalukan anak.
12. Dibutuhkan kesabaran level expert pada tiga waktu kebersamaan bareng istri, yaitu ketika menungguinya shopping, sesekali ketika mengemudikan kendaraan, dan ketika mencari alamat undangan yg gak valid.
13. Di awal pernikahan hanya ada dua masa yg terasa penting dan jadi perhatian yaitu masa lalu dan masa depan. Setelah banyak anak, masa yg lebih penting adalah masa subur.
14. Siapkan mental yg kuat dan jiwa yg strong di dua kesempatan, yaitu saat tanggal tua dan saat istri datang bulan. Jika istri datang bulannya pas di tanggal tua, ya wassalam.. siap-siap kelar hidup lo.
15. Dan terakhir, yg lebih utama dari semua poin di atas adalah seorang suami dan ayah kekinian harus mampu menerjemahkan begitu banyak penafsiran dari kata "terserah"

Mencintai Karena Allah

Ini adalah petikan dari tausiah Ustadz Felix Siauw. Beliau menyampaikan pesan tentang, "Cinta Karena Allah"

"Cinta karena Allah bukan hanya sekedar ucapan. Atau hanya slogan saja. Tapi cinta karena Allah itu terbukti dengan tindakan. Seberapa banyak kita ingat kepada Allah. Seberapa banyak waktu kita untuk melakukan ibadah karena Allah. Seberapa sering kita menyebut nama-Nya. Kalo kita masih jarang, dan masih malas ibadah, maka itu hanya sebatas ucapan saja."

Cinta karena Allah, terbukti pula dengan amal kita, dan seberapa yakin kita dengan janji dan jaminan Allah.

Semoga dalam setiap waktu kita bisa memanfaatkan untuk selalu mengingat Allah. Agar hati, pikiran, dan perilaku kita bisa selalu dibimbing oleh Allah Ar-Rasyid. Aamiin.

Selasa, Oktober 04, 2016

Ngomongin Dunia

Lagi jenuh sesekali buka FB. Karena fb temennya ga bisa difilter, kadang dapat info yang ga berguna, dan juga bikin hati kotor. Astaghfirulloh.

Sesekali juga ngobrol dengan temen. Kalo udah kerja ngomongnya ga jauh-jauh dari uang, kerjaan, juga kantor. Kadang bikin iri hati karena urusan uang, bikin pikiran pusing karena deadline kerjaan yang banyak, dan tambah lagi orang-orang di kantor yang ga sesuai dengan keinginan. Astaghfirulloh.

Alangkah lebih baik, kalo kita ngomongin tentang Allah. Insya Allah akan lebih bermanfaat, dan semakin banyak bersyukur.

Kita harus bisa punya cara buat kita ngembaliin lagi semangat. Semangat dalam beramal sholeh, juga menebarkan kebaikan.

Salah satunya dengan sholat dan berdoa. Sholat yang bener-bener khusyu' akan membuat pikiran dan hati kita ikhlas. Ditambah doa yang sungguh-sungguh memohon pertolongan kepada Allah, meminta hati agar selalu bersyukur atas karunia yang Engkau berikan, juga menunjukkan jalan-jalan terbaik-Nya. Masya Allah.

Kenapa kita harus bisa menyemangantin diri sendiri? Karena setiap kita adalah Dai. Punya kewajiban buat membina. Kalo dari kita udah lemah iman. Bagaimana kita bisa mengajak binaan untuk melakukan kebaikan? Kalo dari kita tidak yakin dengan pertolongan Allah, bagaimana mau meyakinkan orang lain?

Mulai sekarang juga berusaha buat buka yang manfaat aja. Kalo ingin buka web, berusaha buat buka web yang dituju aja, yang bener-bener manfaat buat bangkitin semangat.

"Demi Allah, orang-orang yang selalu membantu orang lain dengan tulus, maka tidak pernah dibiarkan oleh Allah sendirian. Orang-orang yang ikhlas menolong, meringankan urusan orang lain, tidak akan pernah sendirian. Jika dia diuji dengan beban kehidupan, kesusahan, karena hidup ini penuh ujian, maka pertolongan Allah selalu dekat baginya. Ini janji Allah, tidak akan meleset walau sebenang."
(Tere Liye)

Senin, Oktober 03, 2016

Bagaimana

"Maka tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana diciptakan?
Dan langit, bagaimana ditinggikan?
Dan gunung-gunung, bagaimana ditegakkan?
Dan bumi, bagaimana dihamparkan?
(QS. Al-Ghasiyah: 17-20)

...Dan kita, bagaimana dipertemukan?

Karena kita, akan dipertemukan dengan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama.

Semoga Allah senantiasa melindungi, menyayangi, merahmati, memberkahi kita di kehidupan kini dan nanti, serta mempertemukan kita dengan orang-orang yang baik.
Aamiin Ya Rohman.

Minggu, Oktober 02, 2016

Seharusnya

Seharusnya yang kamu takuti bukan penolakan dan kegagalan, melainkan menyerah, takutlah menyerah!

"dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir." (QS. Yusuf: Ayat 87)

Keluarga yang Kuat

“yah, emang gimana sih caranya biar jarang berantem gitu kayak ayah sama ibu?”

“emang ayah sama ibu jarang berantem? kata siapa?”

“kata aku barusan.”

“ayah sama ibu juga sering nak berselisih pendapat. tapi–tidak pakai berantem atau bertengkar. rahasianya…”

“apa yah?”

“kalau ada masalah, ibu sama ayah selalu kuat-kuatan, nak. kamu tau kan, kata Rasul, orang yang paling kuat adalah yang paling bisa mengendalikan amarah. di antara ayah dan ibu, tidak berlaku aturan perempuan selalu benar, atau laki-laki harus selalu diam–jika ada salah satu yang marah.”

“jadi gimana, yah?”

“kalau ada masalah, ibu tidak pernah langsung marah. ibu pasti diam. ibu menganalisis masalah sebelum marah. haruskah ibu marah? kalau iya, atas bagian mananya ibu boleh marah? bagaimana cara marahnya? bagaimana supaya masalahnya selesai? ayah meniru ibu, tentang ini.”

“jadi nggak bertengkar?”

“tidak. perempuan yang bisa mengendalikan amarah seperti ibumu, itulah perempuan yang sangat kuat, nak. perempuan yang kuat akan dipertemukan dengan laki-laki yang kuat. perempuan dan laki-laki yang kuat akan memiliki keluarga yang kuat.”

“ah ibu…”

“ada saja, nak, di dunia ini istri yang bangga jika bisa marah kepada suaminya, jika bisa tampak ‘dominan’ di depan suaminya. jangan begitu ya, nak. bukan berarti bahwa perempuan harus mengalah kepada laki-laki, melainkan bahwa kekuatan keluarga lebih penting daripada gengsi, apalagi emosi.”

@prawitamutia

Jika Allah menolong

Dalam satu kesempatan, ayah pernah berpesan padaku, "Nak hati-hati ya kamu disana. Banyak-banyaklah meminta pertolongan Allah. Hanya Allah yang bisa menolong kamu. Serahkan setiap urusan kita hanya pada Allah."

Ketika aku SD, ayah masih sekali sering memberikan nasehat kepada anak-anaknya. Ayah mengadakan di rumah sholat maghrib berjamaah. Setelah itu mengajak doa bersama dan menasihati anak-anaknya.

"Ya Allah ampunilah segala dosa kami. Jadikanlah anak-anak kami menjadi anak yang sholeh/sholeha. Menjadi anak yang beruntung. Menjadi anak yang berguna bagi agama juga bangsa." Doa yang selalu ayah panjatkan ketika sesi doa bersama di keluarga.

"Nak, akan ada suatu masa, kita akan meninggal dunia. Entah siapa duluan. Bisa jadi ayah, bunda, atau juga kalian. Karena meninggal itu bukan urutan kelahiran. Itu adalah rahasia Allah. Yang perlu kita siapkan adalah bekal amal sholeh. Perbanyaklah beramal selama kita di dunia. Insya Allah kita ga akan nyesal ketika di akhirat."

Dan kini aku udah jarang dapat nasihat dari ayah. Mungkin dirasa udah dewasa. Jadi bisa nyari ilmu sendiri. Hanya sesekali ngobrol dan memberikan arahan agar bekerja dengan baik.

Nasehat Ayah kutemukan dalam Al-Quran, Allah Ta'ala berfirman, "Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkan kamu, tetapi jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapa yang dapat menolongmu setelah itu? Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang beriman bertawakal."
(QS. Ali 'Imran: Ayat 160)

Semoga Allah selalu memberikan pertolongan dalam setiap langkah kita, aamiin.

Jumat, September 30, 2016

Berkorban

Semua butuh pengorbanan.
Tapi tidak ada yang ingin dikorbankan.
Jadi, berkorbanlah sama-sama.
Berkorbanlah tanpa berhitung apa, siapa, atau berapa yang kau korbankan.
Berkorbanlah bukan sampai tidak ada lagi yang bisa dikorbankan.
Berkorbanlah sampai tidak ada lagi yang merasa sedang mengorbankan, sampai semua merasa sedang memperjuangkan dan diperjuangkan.

Perjuangan butuh pengorbanan.
Berjuang saja belum tentu kita jadi pemenang.
Tetapi berkorban sudah pasti tidak menjadikan kita pecundang.
Hanya pahlawan yang mau berkorban.

Dan setiap hati ingin diperjuangkan..

Kurikulum Islam Terpadu

Alhamdulillah di Manokwari udah ada Sekolah Islam Terpadu. Dengan izin Allah, aku kenal dengan kepala sekolah SMPIT Bina Insani Manokwari.

Ingin tahu, apa aja yang diajarkan di sekolah. Di pagi hari, ada agenda Mentari Pagi. Ngapain aja di Mentari Pagi itu? Sholat Dhuha, taujih pagi, al-matsurat, tahsin dan tahfidz Quran hingga jam 9. Kemudian dilanjutkan belajar umum sampai ashar.

Setelah itu kalo ikut ekskul, bisa selesai jam setengah 6 sore.
Masya Allah, aktivitasnya lumayan padet. Tapi kalo untuk kebaikan, gapapa kan?

Pembiasan di pagi hari untuk membuka hari dengan dzikir al-matsurat dan tahsin/tahfidz Quran ditambah dengan taujih pagi dan sholat Dhuha akan membuat produktivitas kita tinggi. Akan membuat berkah aktivitas kita. Kita akan melakukan aktivitas yang produktif hari itu.

Kalo sendiri melakukannya memang berat. Maka dibuat sistem agar semua orang melakukan dan mematuhi.

Yang kerja gimana? Semoga aku juga bisa meniru aktivitasnya di pagi hari. Mengawali hari dengan dzikir dan tilawah Qur'an. Juga mendengarkan ceramah agar menambah motivasi dan ilmu. Insya Allah. Semoga istiqomah. Aamiin.

Senin, September 26, 2016

Menjadi Makna

Kamu lelah dengan aktivitas hari ini? Jangan simpan rasa lelahmu, istirahatlah saat kamu perlu. Lalu, kembalilah menjadi makna. Tidak masalah apapun bentuknya. Percayalah yang menjadi makna lebih hebat daripada yang terus-terusan mencari makna, daripada yang terus-terusan berpikir hendak menjadi apa tanpa melakukan apa-apa, atau yang mementingkan diri semata.

Hidup kita bukan rangkaian pencarian, melainkan rangkaian penemuan. Lakukan saja dan jadilah saja. Hanya mereka yang melakukan dan yang menjadi yang bisa menemukan.

Belajar Parenting dari Film Finding Dory

Sesekali bolehkan ya kita hibur diri dengan hal yang bermakna. Ada satu film yang bagus banget. Dan baru aja rilis, nama filmnya: "Finding Dory"

Ada 6 pelajaran yang bisa diambil dari film itu:

1. Keluarga adalah segalanya

Kalau dalam film ini, keluarga yang dimaksud bukan hanya orang-orang yang memiliki hubungan darah dengan kita. Tapi juga orang-orang yang kehadirannya sangat berpengaruh dalam kehidupan kita sehari-hari.

Penting banget untuk bisa mengajarkan kepada anak-anak mengenai arti dari orang-orang yang ada di sekitar kita. Seperti halnya Dory yang kemudian menjadi keluarga bagi Marlin dan Nemo.

Tanpa bisa menghargai betapa berartinya orang-orang yang berperan dalam hidup dan menjadikan mereka keluarga, maka niscaya, hidup akan terasa lebih berat.

2. Orangtua Harus Belajar Mengenai Kejujuran pada Anak-anak

Terdapat satu scene di mana demi melindungi Nemo, Marlin mengatakan hal buruk kepada Dory yang kemudian membuat ikan tang biru pelupa itu pergi. Ketika ditanya oleh Nemo, Marlin malah mengingkarinya. Nemo pun menanyai Marlin terus menerus, sampai akhirnya papanya itu mengakuinya.

Setelah Marlin mengakui kekeliruannya, barulah mereka bisa melanjutkan perjalanan membantu Dory.

Dari sini bisa kita lihat. Bahwa terkadang kepolosan anak-anaklah yang membuat mereka nggak punya niatan-niatan tersembunyi. Kepolosan anak-anak juga yang membuat mereka tetap menjadi sosok yang jujur. Kejujuran jugalah yang menjadi nilai terbaik dari karakter seorang anak.

Nyadar nggak sih, kadang orangtua memang terlalu banyak memikirkan hal-hal lain, sehingga kurang jujur dalam memutuskan sesuatu ataupun saat menghadapi masalah. Padahal sebenarnya, dengan tidak menyembunyikan apa pun, permasalahan tersebut akan lebih cepat mereka rampungkan.

Yah, reminder bangetlah, bahwa sepahit apa pun, kejujuran merupakan hal terbaik yang harus dipegang.

3. Anak Adalah Karunia dari Tuhan, Apa Pun Kondisinya

Film Finding Dory ini mengingatkan para orangtua bahwa anak adalah karunia dari Tuhan bagaimana pun kondisinya. Jenny dan Charlie, orangtua Dory, punya kasih sayang tanpa batas kepada anaknya. Dengan segala kekurangan yang diderita oleh Dory yang menderita sindrom kehilangan ingatan itu pun, kedua orangtuanya tetap mengupayakan yang terbaik.

Jenny dan Charlie tidak menyesali keadaan anaknya, meskipun dalam satuscene-nya diperlihatkan betapa Jenny sedih memikirkan masa depan Dory.

Bisa saja Jenny dan Charlie pergi meninggalkan Dory, tapi hal tersebut tidak mereka lakukan. Mereka tetap mencurahkan kasih sayangnya, sambil berusaha yang terbaik untuk menyiapkan anak mereka.

4. Kasih Sayang dan Didikan OrangTua Akan Selalu Diingat

Jangan meremehkan kekuatan kedekatan, bimbingan, dan kasih sayang orangtua, adalah pesan yang ingin disampaikan di film Finding Dory ini. Dengan segala keterbatasan, Dory akhirnya bisa menyeberangi lautan dari Australia menuju California. Dan itu adalah berkat kasih sayang dan didikan orangtuanya.

Ya, meskipun menderita short term memory loss syndrome, Dory berhasil menemukan jalannya kembali untuk pulang. Itu semua berkat pecahan-pecahan ingatan di masa kecilnya yang sarat dengan kasih sayang dari orangtuanya, yang berhasil dikumpulkannya kembali dengan susah payah. Tanpa kasih sayang dan ajaran mereka, pasti Dory nggak akan pernah dapat melakukannya.

Peranan orangtua dalam menyiapkan anak mengarungi masa depannya itu benar-benar penting. Sepakat kan? Bagaimana orangtua menyiapkan si anak di masa-masa awal kehidupanlah yang akan membuat mereka belajar bagaimana menghadapi dunia saat mereka besar nanti.

5. Selalu Positive Thinking Terhadap Orang Lain

Terkadang kita sudah begitu terbawa oleh 'palsunya' kehidupan, sampai-sampai kita tidak bisa memercayai lagi kebaikan yang ada pada orang lain. Film Finding Dory ini pun mencoba mengatakan, bahwa tidak selalu yang terlihat itu seperti yang kita pikirkan.

Melalui karakter Hank, si septopus, saya belajar bahwa terlepas niat apa yang dimiliki seseorang, ketika dia mau membantu maka saya harus bisa percaya kepadanya. Dory yang bisa dibilang naif, karena daya ingatnya tidak bisa diandalkan, memberikan kepercayaan penuh kepada Hank untuk membantunya.

Ternyata, dengan diberi kepercayaan, Hank, yang awalnya punya pamrih dan menginginkan sesuatu dari Dory, bisa menjadi teman yang baik. Bahkan akhirnya bisa menjadi bagian dari anggota keluarga.

6. Orangtua Hanya Bisa Menyiapkan

Satu lagi yang sangat mengena di hati saya sebagai orangtua saat menonton film Finding Dory ini. Bahwa orangtua nggak akan selalu ada untuk anak kita, untuk senantiasa mendampingi mereka. Untuk selalu membantu mereka. Ada kalanya mereka harus menghadapi permasalahan mereka sendiri, tanpa kita bisa campur tangan. Don't you find it breathtaking sometimes? Melihat anak-anak kita kesusahan, tapi kita nggak bisa melakukan apa pun? Rasanya ... ah! Geregetan, tak berdaya, bahkan ada mungkin rasa bersalah dan menyalahkan diri sendiri. Betul?

Adalah menyiapkan mereka untuk bisa menghadapi segala sesuatu, menjadi satu-satunya hal yang bisa kita lakukan sejak sekarang.

Setelah segala persiapan, kasih sayang dan melakukan apa yang bisa kita lakukan, kemudian hanya kepercayaanlah yang bisa kita berikan kepada mereka untuk bisa menjalani hidupnya sendiri. Untuk bisa melanjutkan peranannya dalam dunia ini.

Memang sedih, tapi kita memang nggak akan selalu ada untuk mereka.

^_^

Karena disini ga ada bioskop jadi cuman bisa nonton lewat DVD yang dibeli di pasar dekat sini.

Meskipun gambarnya kurang bagus. But, it's oke for watching.

Recomended! :)

Sabtu, September 24, 2016

Mengerti

Sunnatullah dalam hidup, kalau kita ingin dimengerti mengertilah terlebih dahulu orang lain. Kalau kita ingin dihargai, hargailah terlebih dahulu orang lain. Kalau kita ingin diperhatikan, berusahalah untuk memberikan perhatian dahulu kepada orang lain.

Tulisan-tulisan yang aku buat diblog ini jujur adalah nasihat khusus untuk diriku sendiri. Rasanya dengan menulis di blog ini lebih privat. Karena tidak sefulgar di Facebook. Akupun tidak tahu siapa yang membaca blog ini. Kalopun sesekali ada yang membaca blog ini, semoga saja ada manfaatnya.

Jujur, tidak ada sama sekali niatan untuk jadi terkenal seperti Mas Gun (Kurniawan Gunadi). Aku hanya penulis amatir yang belum bisa menghasilkan karya seperti Mas Gun.

Tapi tidak ada salahnya untuk mencoba kan? Kadang pengertian terhadap diri, karena udah capek, sehingga memaklumi tidak bisa membuat karya. Membuat kondisi melemahkan.

Namun jika kita menyadari kelemahan kita, dan berusaha untuk memperbaiki sebaik-baiknya. Insya Allah, kondisi kehidupan kita akan semakin baik.

Darimana kekuatan itu berasal? Allah Al-Azis. Mohonlah selalu kepada-Nya.

Allohumma inni audzubika minal hammi wal hazan.
Wa'audzubika minal ajzi walkasal.
Wa'audzubika minal jubni walbukhl.
Wa'audzubika min gholabatiddaini wakohrirrijal.

Menundukkan Ego

Ingin sekali punya hati dan pikiran yang baik. Sehingga apa aja masalah yang dihadapi, bisa dihadapi dengan tenang.

Semakin hari anak-anak TPA tempatku mengaji, ada saja ulahnya. Bermain dalam kelas, berantem, bilang guru pilih kasih, bahkan yang paling tidak mengenakan menghardik guru.

Benar-benar menguji kesabaran ngajar disini. Tapi gimana cara ngadapinnya?

Berusaha dengan sebaik-baiknya peringatin, dan juga mendoakannya. Sebenernya anak-anak ini adalah buah hati dari orangtua yang diharapkan bisa menjadi anak yang sholeh/a, lagi bisa bermanfaat bagi sebanyak-banyak orang.

Mengajar adalah latihan untuk menundukkan ego. Berusaha untuk meminta maaf terlebih dahulu, tanpa harus melihat siapa yang salah. Berusaha untuk mendengarkan keluhan dari orang lain. Berusaha untuk memahami kondisi. Dan juga terus menjalin komunikasi yang baik.

Teringat pesan Bunda Tatiek, founder dari Forum Indonesia Muda, "Setiap peristiwa dan pelaku adalah guru. Setiap sudut bumi adalah buku."

Semoga Allah karuniakan kepada kita hikmah dari apapun kejadian yang kita alami. Aamiin Ya Robb.

Memohon yang Terbaik (1)

Allohumma sholi 'ala muhammad wa'ala ali muhammad.
Robbana zholamna anfusana waillam taghfirlana watarhamna lana kunanna minal khosirin.
Duhai Allah wahai yang Maha Menatap, wahai yang Maha Dekat, wahai yang Maha Tahu segala lumuran dosa. Terimakasih Ya Allah atas karunia yang begitu banyak kepada kami, padahal Engkau tahu siapa diri kami yang sebenarnya.
Ya Allah, ampuni selama ini kami lebih sering melupakan-Mu daripada mengingat-Mu. Ampuni Ya Allah Engkau hanya ada di sudut yang sedikit di hati kami. Ampuni Ya Karim jika kami lebih sibuk mencari kedudukan di hati makhluk-Mu daripada mencari kedudukan di sisi-Mu.
Ya Allah ampuni kami sering sekali ragu kepada-Mu, sering sekali kami tidak ridho dengan takdir dan ketentuan-Mu. Ya Allah ampuni, kami lebih sibuk dengan dunia ini daripada sibuk dengan ridho-Mu.
Allohummaj'alni minattawabin, waj'alna minal mutattokhirin, waj'alna min ibadikassholihin.
Allohumma aini 'ala dzikrika wasyukrika wahusni 'ibadatik.
Wahai Allah yang membolak-balikkan hati. Tolonglah kami Ya Allah. Golongkan kami menjadi hamba yang selalu ingat pada-Mu. Yang hati ini selalu penuh mengingat-Mu. Yang kemanapun kami menoleh selalu ingat pada-Mu. jadikan hari-hari yang tersisa menjadi hari-hari yang selalu bersama-Mu. Hari-hari yang tidak mau berpaling dari-Mu Ya Allah.
Ya Allah jadikan kami menjadi orang yang selalu dzikir pada-Mu, yang selalu ridho dengan apa yang Engkau tetapkan. Yang selalu berbaik sangka dengan apapun yang Engkau takdirkan. Selalu bersyukur hati ini Ya Allah dengan apapun yang Engkau berikan. Golongkan hati ini selalu sabar Ya Allah, karena yakin bahwa takdir Engkau selalu baik untuk kami. Ya Allah golongkan kami menjadi ahli syukur yang tenggelam dalam nikmatnya bersyukur atas apapun yang Engkau perbuat untuk kami.

Tidak Banyak Menuntut

Rasanya kita akan banyak kecewa kalo banyak menuntut. Kalo kita menyandarkan urusan ke orang lain. Selagi bisa dan mau berusaha, mandirilah. Mulailah berbuat.

Orang itu akan senang jika ia dituntun bukan dituntut. Penuhi kewajiban dan hak orang lain. Laksanakan dengan sungguh-sungguh. Dengan sepenuh hati.

Pak Anies Baswedan memberikan pesan yang bagus, "Anak muda jangan pilih jalan yang mudah. Jangan pilih jalan yang mendatar. Memang berat, memang sulit. Tapi disana akan menemukan puncak-puncak kesuksesan. Pilihlah jalan yang membuatmu tangguh."

Mari kita buktikan dengan karya-karya yang terbaik. Insya Allah.

Mempersembahkan yang Terbaik

Salah satu pesan Rosululloh SAW dalam haditsnya, "Orang yang beruntung adalah orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin."

Ingin sekali menjadi orang yang beruntung itu. Bisa lebih baik dari hari ke hari. Bisa mempersembahkan yang terbaik dalam hidup ini.

Semua nasehat, saran, kritikan yang udah kita dapetin, itu kembali lagi ke diri kita sendiri. Apakah benar-benar mau memperbaikinya? Atau hanya sekedar angin lewat saja? Tidak berbekas tanpa makna.

Maka perlu kejujuran. Kejujuran mengakui kesalahan diri untuk sungguh-sungguh diperbaiki.

Kejujuran itu akan membuat indah. Meski kadang terasa pahit. Tapi itu yang akan membuat manis di akhirnya. Tidak ada topeng. Tidak ada yang ditutup-tutupi.

Selain perlu kesungguhan untuk mempersembahkan yang terbaik. Perlu juga hadir rasa yang membuat proses hidup ini semakin indah; cinta. Dengan cinta, setiap permasalahan insya Allah akan dihadapi dengan rasa tenang.

"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang." (Qs. Ar-Ra'du: 28)

Mempersembahkan yang terbaik dalam hidup ini, prosesnya sepanjang hayat. Perlu untuk dirawat, dijaga, dan ditumbuhkan kesadaran dalam diri agar terus mengupayakan yang terbaik.

Kalopun lingkungan kita masih belum mendukung. Semoga perubahan itu dimulai dari diri kita sendiri. Menjadi cahaya yang memberikan penerangan bagi banyak orang. Jangan malah menuntut atau menyalahkan orang lain.

Allah SWT berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman! Tidak halal bagi kamu mewarisi perempuan dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya"
(QS. An-Nisa': Ayat 19)

Semoga Allah jadikan hati kita untuk terus bergantung kepada-Nya. Agar hati dan pikiran kita terus dituntun dalam menghadapi ujian dalam hidup ini.

Wahai Allah yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri, dengan rahmat-Mu aku mohon pertolongan, perbaikilah segala urusanku, dan jangan Kau tinggalkan aku walaupun sekejap mata.
Aamiin Ya Rohman.

Jumat, September 23, 2016

Memperbarui Komitmen

Kita bisa membuat rencana, namun rencana itu tidak menghasilkan apa-apa, jika kita tidak berbuat, atau tidak memulai tindakan.

Maka perlu untuk terus memperbarui komitmen. Inilah kenapa Allah SWT menyuruh kita untuk sholat lima waktu, bahkan Rosululloh SAW menganjurkan kepada kita untuk selalu berdzikir. Agar hati kita selalu tersambung, selalu ingat kepada Allah.

Kalo kita selalu ingat, kita akan terus berupaya yang terbaik. Tidak akan menyia-nyiakan kesempatan. Tidak akan melakukan yang sia-sia.

Perlu, sangat perlu untuk selalu memperbarui komitmen. Perlu untuk terus dijaga, dirawat, dan diupayakan.

Dream, pray, action.

Tetap Istiqamah dalam kebaikan.
Terus bermunajat kepada Allah agar selalu diberikan kekuatan untuk memperbarui komitmen.
Semoga Allah selalu memberikan kekuatan dan kemudahan dalam setiap urusan kita.
Aamiin Ya Rohman.

Istimewa

Dari semua orang yang aku sayangi, kamulah yang teristimewa, kenapa?

Karena orangtua, kakak, adik, saudara, adalah anugerah Allah yang terkadang tidak diminta dan tidak dipilih.

Tapi kamu, orang yang aku pilih dengan segenap kesadaran dari yang lainnya.

Ya, kamu begitu istimewa..

Kamis, September 22, 2016

Puncak

Puncak kangen paling dahsyat ketika dua orang tidak saling telpon, sms, WA, tapi keduanya diam-diam saling mendoakan.

Selasa, September 20, 2016

Bersyukur Setiap Hari

Salah satu cara terbaik buat untuk bersyukur adalah menjalani proses hidup dengan sebaik mungkin.” (Nasehat guruku)

Kembali ke tanah perantauan adalah proses terbaikku untuk menjalani hidup. Karena aku dituntut untuk serba mandiri. Meskipun ga sepenuhnya mandiri. Karena kita juga membutuhkan bantuan orang. Setidaknya mandiri itu bisa ngatasin masalah sendiri. Kalopun kita kebingungan, alhamdulillah masih bisa dapat saran dari guru, orangtua, ataupun sahabat.

Perantauan karena tuntutan pekerjaanku ini adalah proses hidup yang harus aku jalanin. Harus nyesuain kondisi di tempat perantauan. Harus bisa adaptasi dengan iklim lingkungan juga makanan. Kita juga musti nyiapin hati kalo ketemu dengan orang yang gak sesuai keinginan kita di tempat kerja. “Harus tahan banting! Ga boleh cengeng.” Itu nasihat Bunda.

Satu hal yang harus aku lakuin setiap hari: Bersyukur! Kalo kita bersyukur, kita bakal nikmatin proses hidup ini. Ga akan ngeluh dengan masalah. Ga akan lemah karena keadaan yang sulit. Dan ga akan menyerah dengan keadaan.

Bersyukur itu bukan hanya sekedar ucapan. Tapi juga yang paling penting dengan tindakan dan keyakinan dalam hati. Dengan selalu bergerak walopun banyak rintangan. Dengan selalu jadi solusi dari permasalahan yang ada. Dengan selalu memohon pertolongan Allah. Dan juga dengan selalu ingat Allah, Asy-Syakur.

“Allohumma a’ini ‘ala dzikrika wasyukrika wahusni ‘ibadatik.”
Kami mohon pada-Mu Ya Alloh, bantulah kami untuk selalu ingat pada-Mu, untuk selalu bersyukur, dan perbaguslah ibadah kami.

Semoga Allah jadikan hati kita selalu terpaut pada-Nya. Ga pernah berhenti untuk terus bermunajat pada-Nya. Dan selalu yakin dengan janji dan pertolongan-Nya. Aamiin Ya Rohman.


Mandiri

Agenda prajab udah selesai, dan saatnya aku kembali ke tempat perantauan.

Biasanya Bunda bakal banyak ngebekalin makanan buatku. Bakal nyiapin makanan2 tahan lama yang aku akan makan disana. Masya Allah. Baik bangeeet Bunda.

Rasanya kalo udah di rumah. Se-mandiri apapun kita, masih dianggap aja kayak anak kecil. Itulah orangtua. Ya Allah semoga Engkau balas kebaikan yang banyak bagi kedua orangtua kami, dan Engkau wafatkan dalam husnul khotimah, aamiin.

Apakah karena aku udah jauh dari orangtua bisa dibilang, hidupku udah mandiri? Mandiri bukan berarti semuanya bisa dilakukan sendiri. Kita juga kadang butuh bantuan dari orang lain. Bagiku, mandiri itu berarti ga banyak ngerepotin orang lain.

Tiap orang punya kemampuan masing-masing, maka itu kita harus menghargainya. Ga semua orang bisa menghargai kita. Kita juga suka sulit menghargai orang lain. Tapi setidaknya mulailah dari diri kita sendiri.

Setiap orang punya sifat buruk, kita juga. Wajar lah, kalau sesekali kita kena sial mendapatkan keburukan orang lain. Kalau ga mau capek, jangan kebanyakan menuntut, jangan kebanyakan berharap. Dahulukan kewajiban kita dan haknya orang lain. Jangan sebaliknya.

Maka kita kalo mau terus berproses ke arah yang lebih baik, kuncinya adalah jangan pernah berhenti belajar. Belajar sebanyak-banyaknya. Belajar dari kejadian yang kita alami, apa hikmah dibalik kejadian ini ya? Apa kekurangan yang bisa aku perbaiki ya? Apa yang bisa aku lakukan agar keadaan bisa lebih baik ya?

Kalopun sesekali kita berbuat salah. Itu sangatlah wajar. Asalkan kita bisa belajar dari kesalahan itu. Yang penting jangan berhenti bergerak. Dicoba dulu, dijalani dulu, baru boleh menyimpulkan.

Dan sekali lagi, kuncinya adalah jangan pernah berhenti belajar. Kita harus mau mencoba dan belajar hal-hal yang baru. Kita ga mau kan hidupnya kayak gini-gini aja?

Minggu, September 18, 2016

Jatuh itu biasa nak

Jatuh itu biasa nak, apalagi kamu lelaki. Alam punya cara tersendiri untuk melantik seorang lelaki. Lelaki tulen tak mulus tubuhnya, lelaki hebat punya bekas luka.

Menangis saat jatuh, nggak apa nak. Lelaki memang nggak boleh cengeng, tapi bukan berarti nggak bisa keluarkan air mata. Air matamu sembuhkan luka, eranganmu pengurang rasa sakitmu. Air mata bukan hanya milik perempuan, lelaki pun punya. Tapi jangan air mata itu dijadikan senjatamu meraih simpati. Lelaki punya cara sendiri meraih simpati, bangkit dari jatuhmu, agar semua orang paham kau tak mudah dijatuhkan. Agar orang lain mengerti, kau tidak selemah yang mereka kira.

Meskipun terjatuh, apapun caranya, berlari, naik sepeda, memanjat, berkendara, akan banyak pelajaran yang kau dapat. Kau mengerti sebab apa terjatuh, kau bisa melihat apa saja yang bisa membuatmu terjatuh, untuk selanjutnya membuat kau lebih berhati-hati. Kau kan mengerti bahwa sebuah kesalahan, walau kecil, tetap bisa membuat kau tergelincir. Tentunya, kau pun mengerti untuk tetap berjalan seimbang, kau harus terus mengayuh.

Bukan lelaki mereka yang takut terluka. Setiap langkahmu penuh duri dan kerikil, itu pasti nak. Sebab tak satupun jalan perjuangan bertabur bunga, tak satupun jalan kebenaran halus seperti permadani. Kau lelaki, tetap pijakkan kaki meski kan terluka, walau pun kan berdarah. Kau kan belajar untuk menghadapi kerikil, menghindari duri agar langkah selanjutnya tak perlu banyak berdarah-darah.

Luka yang kau dapat saat belajar sepeda kemarin misalnya, itu kan selalu jadi ceritamu, bahwa tak pernah ada orang bisa berjalan seimbang jika tak pernah tahu rasanya oleng ke kanan, oleng ke kiri dan terjatuh sampai menghajar aspal. Kau pun belajar bahwa tidak ada aspal yang selembek kue apem, atau seempuk bantal. Itu artinya kau tahu betul sakitnya terjatuh. Kau mengerti bukan hanya kau yang tak ingin terjatuh, tetapi juga kawanmu, sahabatmu, orang-orang di sekitarmu, mereka yang membersamaimu.

Karena itu, ulurkan tanganmu saat orang lain terjatuh. Ingat, saat kau terjatuh ada orang lain yang rela merangkulmu, mengangkatmu, membangkitkanmu. Ada orang yang sanggup bangkit sendiri, namun ada kalanya seseorang membutuhkan pundakmu untuk bersandar, membutuhkan lenganmu sebagai tambatan untuk bangkit. Kuatkan pundakmu nak, perkokoh lenganmu. Akan banyak kesempatanmu menjadi penolong, membangkitkan orang-orang yang terjatuh.

Jangan pernah jatuhkan orang lain, bahkan mereka yang membencimu, meskipun mereka juga pernah dan berupaya menjatuhkanmu. Bukan Ayahmu yang ajarkan ini, tetapi Nabi teladan kita yang memberi contoh. Orang yang terjatuh, berarti posisinya sedang di atas, atau berdiri. Karena tidak mungkin dia terjatuh saat di bawah. Kau paham artinya nak? Saat di atas kau tidak boleh lupa melihat ke bawah. Saat berdiri, kau tetap harus merendah kepada mereka yang sedang duduk. Mereka yang lupa melihat ke bawah, akan lupa rasa sakitnya terjatuh. Orang yang lupa rasa sakitnya terjatuh, biasanya akan lalai. Mereka yang tak merendah, akan cenderung merendahkan. Tak begitu, bukan begitu ajaran kanjeng Nabi.

Oya, Ayah teringat sebuah poster di warteg pinggir jalan bergambar petinju legendaris Muhammad Ali, di situ tertulis “Tidak penting berapa kali kau terpukul dan terjatuh, tetapi berapa sanggup kau bangkit setelah terjatuh”. Benar sekalli kalimat poster di warteg itu nak, cam kan saja baik-baik, Ayah hanya mengulang kalimat Si Mulut Besar itu.

Satu lagi nak, kita sering nonton bola bersama. Coba kau perhatikan penjaga gawang, ada kalanya ia harus terjatuh atau menjatuhkan diri untuk menyelamatkan gawangnya, menyelamatkan tim nya dari kekalahan, bahkan membawa kemenangan. Kadang, sebagai lelaki, kelak kau harus rela jatuh bangun dan terluka, agar keluargamu tetap bahagia. Ingat, hanya lelaki sejati yang rela melakukan ini.

Ttd
Ayah

@bayugawtama

Menjemput rezeki

rezeki manusia itu tidak mungkin salah hitung apalagi tertukar. tinggal kamu yang memilih, mau menunggu atau mau menjemput? dapatnya tetap sama takarannya, tapi kebahagiaannya beda. tinggal kamu yang memilih, mau menjemput dengan cara baik atau cara tidak baik? dapatnya tetap sama takarannya, tapi ketenangannya beda.

ingat saja rumusnya. kebahagiaan itu milik mereka yang bersyukur. ketenangan itu milik mereka yang menurut (kepada Allah).

kalau kamu mau bahagia, jemput rezekimu. orang yang bersyukur tidak berdiam diri. bahkan saat menunggu, mereka tetap menjadikannya diam yang bekerja, dengan berdoa.

kalau kamu mau tenang, jemputlah rezekimu dengan cara yang baik–dan benar. orang yang menurut tidak pernah berlebihan. bahkan saat ada kesempatan, mereka tetap melihat batas-batas yang tidak boleh dilampaui, dengan jelas.

kebahagiaan dan ketenangan adalah nikmat yang paling nikmat–yang tidak diobral Allah kepada sembarang manusia. keduanya bisa didapat jika dan hanya jika dalam perjalanan menjemput rezeki, kamu bersyukur dan menurut.

jadi seberbusa apapun hatimu meminta, takaran rezekimu tetap seperti garis yang ditentukan. maka alih-alih, berdoalah memohon kelapangan hati, agar terus bersyukur dan menurut. istiqomah begitu.

(Nasehat sebelum berangkat penempatan. Ayo semangat lagi!!)

Jumat, September 16, 2016

Diary Prajab (2)

Guruku pernah berpesan, "Nyaman enggak nyaman itu sebenernya tergantung kitanya. Bukan lingkungan, bukan juga orang lain. Repot banget kalo menggantungkan 'kenyamanan' sama lingkungan/orang lain, karena kita ga selalu bergantung ke mereka."

Gitu juga dengan kerja di BPS. Kadang kita ga tahu akhirnya bisa ditempatin yang jauh banget. Jauh dari keluarga juga saudara. Tapi disitulah seninya hidup. Akan ada ujiannya. Siapa yang bisa menghadapi ujian itu, maka ialah orang yang beruntung.

Gimana cara ngadapin ujian itu? Siapakah yang bisa jadi sumber segala solusi?

Hanya Allah aja yang bisa menolong setiap urusan kita. Kedekatan kita dengan Allah akan banyak sekali membantu. Hati kita jadi tenang. Hidup kita akan dibimbing untuk mendapatkan jalan terbaik-Nya.

Lagian semua manusia itu pasti diuji kok. Bahkan banyak yang lebih berat daripada kita. Maka kalo dijalanin dengan sabar, insya Allah akan lebih ringan menghadapinya. Jangan lupa juga buat bersyukur. Bersyukur karena Allah masih sayang kepada kita dengan diberikan ujian.

Allah itu kan ngasih ujian sesuai dengan kemampuan hambanya. Jadi kita harus selalu husnuzhon dengan ketentuannya.

Doa adalah senjata paling ampuh orang-orang yang beriman. Sabar itu emang pahit awalnya, tapi bakal manis di akhirnya.

Yaps. Selamat berjuang sahabat-sahabatku! Semoga Allah selalu memberikan kekuatan dan kemudahan dalam setiap urusan. Aamiin Ya Rohman.

Terimakasih atas segala kebaikan dan cerita-cerita perjuangan selama penempatan. Semoga dipertemukan kembali dalam keadaan yang lebih baik. Aamiin.

"Kalo ada setetes tinta
Akan kubuat sebait puisi 
Kalo ada perasaan cinta 
Kita pasti bertemu lagi!"

Aktualisasi: saya pikir, saya rasa, saya bisa! ANEKA!

Kamis, September 08, 2016

Diary Prajab (1)

Manokwari, 26 agustus 2016
“Ah bentar lagi prajab. Bakal seru nih!” batinku saat aku lihat kalender sudah menunjukkan tanggal 26 agustus. Aku sedang siap-siap packing packing. Persiapan diklat prajab selama tiga minggu di jakarta. Seru banget! Ketemu temen-temen lama yang udah penempatan, bakal banyak cerita yang didapet nih.

“Allahuakbar-Allahuakbar!” suara adzan dekat kosanku. Udah masuk maghrib nih. Segera aku bersiap. Kali ini aku sengaja bawa HP ke masjid. Inilah saatnya aku izin pamit ke anak-anak TPA. Ada sedikit hadiah juga buat yang dateng ngaji.

N_N

“Nih ya, gula-gula buat yang udah selesai ngaji.” Aku serahin buat yang udah selesai ngaji. Selesai ngaji, aku ingin meminta foto bareng anak-anak TPA. “Pak guru mau pamit dulu ya, mau ada pelatihan di Jawa. Kita foto bareng dulu yaa.” Namanya anak-anak, ampun dah, fotonya alay beut.

“Pak guru pulang kapan?” tanya Alfian, salah satu anak TPA.
“Bentar aja kok. Pak guru pulang habis lebaran idul adha.”
“Itu mah lama pak guru. Nanti kita telponan ya pak guru.”
“Iya, insya Allah.”


Manokwari, 27 agustus 2016
Alhamdulillah, ini saatnya hari yang ditunggu telah tiba. Karena jam berangkat pesawat jam 10, jadi masih bisa ngelakuin kegiatan dulu paginya. Kebetulan banget aku ada jadwal liqo pekanan tiap sabtu pagi tepatnya jam 5.30-7.30. kali ini aku berangkat bareng Ardi. Temen satu penempatan di provinsi, cuman beda kabupaten.

Liqo kali ini tidak seperti biasa, karena Ust Imam sedang di Jakarta, jadi diganti dengan Mas Dhani. Beliau adalah sekretaris Ikadi Papua Barat. Sering juga membina Kesturi (Kelompok Studi Remaja Islam) Manokwari. Materi yang disampaikan tentang “Ruhiah Para Dai”. Dalam bergerak diperlukan juga ruhiah yang kuat. Jangan sampai para Dai aktif menyeru, mengajak kebaikan, tapi ruhiahnya lemah. Maka, harus diperkuat dengan riadoh. Amalan-amalan harian harus terus dilaksanakan.

Selesai liqo. Aku langsung pamitan dengan temen-temen satu halaqah. Izin tidak bisa datang selama tiga minggu karena agenda prajab. Sebenarnya saat tanggal 10 september ada agenda pelantikan anggota Ikadi Papua Barat. Dan aku juga diikutkan jadi panitia. Cuman karena ada prajab, jadi aku izin tidak bisa membantu.
Hingga akhirnya aku berangkat ke Jakarta. Wushh....

Jakarta, 27 agustus 2016
“Akhirnya sampe jakarta, alhamdulillah.” Aku sampai di terminal 3 bandara soekarno-hatta. Bandara yang baru aja dibangun. Masih ada pekerjaan yang dikerjakan oleh tukang, tapi overall udah 90 % terbentuk. Aku sampai bandara saat waktu maghrib tiba.

Aku dijemput ayah bunda dengan adek dini. Langsung masuk ke mobil, cari masjid dulu buat sholat, dan kemudian cari tempat makan. Selesai makan kami ga pulang ke serang, tapi ke Tangerang, buat nginep tempat Eyang.

Jakarta, 28 agustus 2016
“Pusat Pendidikan dan Pelatihan BPS” tampak depan gedung Pusdiklat BPS. Keren. Saat itu aku langsung izin pamit ayah bunda dengan adek dini. Langsung masuk ke kamar yang dituju. “Kamar 215 bareng Dwi Hendro.” Alhamdulillah, bareng sahabat lama yang sholeh, pikirku.

Saat waktu adzan maghrib, aku mendengar suara adzan. Ternyata mesjid ga jauh dari pusdiklat. Alhamdulillah. Malam itu aku cuman salim-saliman dan sedikit tegur sapa dengan sahabat yang udah lama ga ketemu. Hingga akhirnya aku kelelahan dan istirahat tidur.

Jakarta, 29 agustus – 8 september 2016
Udah mau masuk dua minggu aku berada di Pusdiklat. Alhamdulillah banyak ilmu yang didapat disini. Bisa bertegur sapa dan bertukar cerita dengan sahabat disini. Alhamdulillah. Dari sekian cerita ada yang sulit, ada juga yang mudah daerah penempatannya.
“Ah, rasanya aku harus banyak bersyukur dengan kondisi penempatanku. Bisa dipertemukan dengan orang-orang baik disana. Punya kegiatan yang seru. Ketemu dengan anak-anak SMA. Alhamdulillah.”

Aku inget aja pesan Bunda saat mau penempatan, “Nak, kamu jangan pernah iri dengan kemudahan yang didapatkan orang lain, tapi irilah dengan orang yang bisa bertahan dalam kesulitan.”

Tiap-tiap kita akan selalu saja diuji. Dan ujian itu mengukur tingkat keimanan kita. Semakin sulit diuji, artinya semakin tinggi imannya. Masya Allah. Pada prinsipnya semoga dimanapun kita ditempatkan, semoga aja semakin dekat ke Allah dan juga bisa membawa manfaat di sekitar kita.

Selama dua minggu ini aku juga punya tugas membuat rancangan aktualisasi yang akan dikerjakan di kantor penempatan. Dan pekan ketiga ini akan ada ujian kompre juga seminar rancangan. Insya Allah, dengan kesungguhan dan pertolongan Allah, akan diberikan kekuatan dan kemudahan dalam mengerjakan agenda prajab ini. semangat karena Allah! Semoga diberkahi setiap urusan kita.

(kangen nulis diary setelah revisi rancangan aktualisasi)

Minggu, September 04, 2016

Indahnya Bersaudara

Sungguh indah jika kita hidup bersaudara. Saling berbagi nasihat dan makna hidup. Hasil silaturahim hari ini. Masya Allah.

Alhamdulillah bisa dapat nasihat Quran dari Ust Fadlyl. Bisa silaturahim ke adek tingkat 4 yang lagi persiapan sidang. Bisa ketemu KSK (Ka Cori) yang baru aja jadi Tugas Belajar di STIS. Dan terakhir bisa ketemu sumber inspirasi Mas Bayu Gautama yang merupakan founder dari Sekolah Relawan.

Sungguh kebaikan itu indah jika lahir dari hati yang ikhlas. Hati yang tulus. Masya Allah. Dimanapun kita semoga kita bisa jadi sumber kebaikan bagi sebanyak-banyak orang. Berbagi manfaat, menyebarkan ilmu dan inspirasi bagi sekitar kita. Aamiin Ya Rohman.

Orang Keren

"Jadi jangan sampai kita menjadi orang yang (merasa) keren tapi kampungan. Jalan-jalan ke luar negeri, jalan-jalan ke pelosok, tapi ga memberikan kontribusi nyata untuk masyarakat. Hanya mementingkan dirinya sendiri."

Aku sepakat!

"Bagus banget ide mas. Jadi orang keren menurut mas itu gimana?"

"Yang berhasil melakukan perubahan-perubahan nyata. Sekecil apapun perubahan itu. Tapi ia tak pernah meminta penghargaan atau pengakuan. Dan tak minta disorot kamera. Menurut aku, itu malah keren."

Aku tersenyum. Terimakasih atas nasihat dan sumber inspirasinya Mas Bayu Gautama. Beliau adalah founder dari Sekolah relawan.com. Semoga bisa meniru kebaikannya juga. Aamiin.

Sabtu, September 03, 2016

Menjadi Mutiara

Dalam sesi materi di prajab, Widiasuara mengeluarkan uang 100rb. Kemudian berkata, "Ada yang mau ini?" Ucapnya sambil menunjukkan uang itu di depan kelas.

"Mauu." Kompak jawab.
"Kalo saya bejek-bejek masih mau ga?" Ucapnya sambil meremas-remas uangnya.
"Mauu."
"Kalo saya injek-injek masih mau juga ga?"
"Mauu."
"Kenapa masih mau?"
"Karena nilainya ga berubah."

Materi yang disampaikan pernah aku dapatkan juga dalam buku "Setengah Isi Setengah Kosong"
Disitu digambarkan sebuah mutiara. Mutiara mau dimanapun, tetap dicari orang, karena nilainya berharga.

Begitu juga orang yang memiliki ilmu dan manfaat, dimanapun akan menjadi Mutiara. Ia akan dicari oleh banyak orang karena keikhlasannya menebar manfaat. Masya Allah.

Dimanapun keberadaan kita, semoga menjadi manfaat bagi sebanyak-banyak orang. Aamiin Ya Rohman.

Sabtu, Agustus 27, 2016

Allah Baik Banget

Ceritanya hanya ingin sedikit berbagi ilmu. Hanya ingin berbagi keceriaan. Hanya ingin meluangkan waktu untuk hal yang baik.

"Apa ya hal kecil yang bisa aku berikan manfaat buat lingkungan sekitarku?"

Aku perhatikan ada anak-anak kecil yang mengaji di TPA di samping masjid dekat kosanku. 'Kenapa ga aku jadi bagian darinya?' batinku.

Hingga akhirnya aku mendaftar jadi pengajar. Dan menikmati rutinitas ini setiap ba'da maghrib. Namanya anak kecil, ga lepas dari bermain. Masya Allah. Mainnya ga cuman di tempat ngaji doang. Sesekali anak-anak main di kosanku juga. Entah itu nonton film, main HP, laptop, atau makan-makan.

Hingga waktunya aku harus berangkat prajab di Jakarta. Aku izin ke anak-anak, "Pak guru pamit dulu ya, ada pelatihan di Jawa." Ada yang nangis tiba-tiba. "Pak guru ga ke Manokwari lagikah?" "Ga kok. Pak guru balik lagi. Tenang aja."

Alhamdulillah, aku pikir Allah Baik Banget bisa nemuin tempat yang bisa jadi ladang manfaat di tempat penempatanku.

Perjalanan ini baru dimulai, insya Allah kedepan akan memberi impact yang lebih banyak lagi, bagi diri sendiri dan orang lain tentunya. Jangan pernah berhenti. Ayo semangat lagi!

Yang menjadikan

yang menjadikan laki-laki seorang laki-laki adalah kejujuran dan keberaniannya, sedangkan yang menjadikan perempuan seorang perempuan adalah ketulusan dan kehormatannya :)

Jumat, Agustus 26, 2016

Penantian

Menanti itu membosankan jika tidak sambil berbuat apa-apa. Menanti itu lama, jika terus menghitung-hitungnya. Tapi menanti itu menyenangkan, jika kita percaya saatnya akan segera tiba, jika kita percaya semua ini akan indah untuk dikenang, jika kita sambil berbuat baik untuk menghebatkan diri sendiri dan satu sama lain.

Kamis, Agustus 25, 2016

tiga kata ajaib

tiga kata ajaib dalam hidup: ikhlas, sabar, dan bersyukur. orang yang ikhlas akan selalu menuruti perintah Allah, sesulit apapun perintah dari-Nya. orang yang sabar akan selalu berprasangka baik kepada Allah. orang yang bersyukur tidak pernah berhenti belajar, karena ia menyadari akan selalu ada hikmah dari kejadian yang dialaminya.

Minggu, Agustus 21, 2016

Ayo sedikit lagi!

Aktivitas yang padat dan membosankan terkadang membuat kita ingin berhenti. Apakah ini yang aku impikan?

Melakukan rutinitas dengan setengah hati membuat diri  semakin lemah. Kita jadi mudah menyerah, merasa rendah, dan berpikir ingin menyerah.

Padahal seandainya saja kita tahu, kita itu begitu berharga dan bisa menjadi apapun asalkan kita terus berupaya.

"Seandainya engkau tahu doa Ayah dan Bunda, tak mungkin engkau tega sampai mematahkan isinya." (Prawita Mutia)

Tak ada orangtua yang tidak menginginkan kebaikan untuk anak-anaknya. Kita hanya tidak pernah tahu, karena kita tidak pernah mendengar lirih doa ayah dan bunda di setiap habis sholat. Seandainya saja kita tahu.

"Teruslah bergerak hingga rasa lelah itu kelelahan mengikutimu." (Ust. Rahmat Abdullah)

Ya, teruslah bergerak. Sebab nanti suatu hari kamu akan tersenyum, menikmati segala jerih yang telah kamu lalui. Sebab nanti suatu hari kamu punya cerita untuk dibagi, tentang mimpi yang tak pasti namun kamu membuatnya jadi nyata. Belum saatnya berhenti, ayo sedikit lagi.

Mengapa ingin berhenti? Padahal perwujudan mimpi-mimpi itu sudah semakin dekat? Adakalanya kita lemah. Tapi disitulah perjuangannya. Perjuangan untuk melawan rasa lemah dan malas. Ayo, sedikit lagi! Kelak perjuangan ini membuatmu tersenyum dan bersyukur karena telah melampauinya. Ayo, sedikit lagi! Kelak ini akan menjadi cerita indah yang menjadi inspirasi untuk dibagi.

Sudah tak jauh lagi, ayo semangat lagi!

Dimana?

Dimana sumber kebahagiaan itu?
Dengan mendekatkan diri kepada Allah.

Dimana sumber ketenangan itu?
Dengan selalu mengingat Allah.

Dimana mencari cinta yang tak membuat kita kecewa?
Dengan cinta kepada-Nya dan karena-Nya.

Sabtu, Agustus 20, 2016

NORAK

Kamu bilang aku norak?
Ada benarnya juga tak bisa aku pungkiri.

Ketika aku ditanya tentang traveling? Sudah pernahkah ke Raja Ampat? Ke Gunung Rinjani? Atau ke luar negeri? Aku hanya beberapa saja yang tahu. Aku hanya berpikir bagaimana rasanya jika aku pergi bersama-sama keluarga, dengan orang-orang yang kusayangi. "Ah ini pemandangan bagus sekali. Seandainya keluargaku juga bisa ikut." Batinku saat aku berjalan sendiri. Indahnya pemandangan tak akan lengkap jika tidak dinikmati bersama-sama orang yang tercinta.

Ketika ditanya soal makanan. Pernahkah ke restoran seafood terkenal misalnya. Aku pun hanya sesekali saja. Aku berpikir bagaimana kalo setiap masakan ditambah rasa yang membuat makanan semakin nikmat; rasa syukur. Syukur masih bisa bertemu dengan makanan hari ini. Masih banyak orang yang tidak bisa makan hari ini. Jauh-jauh Allah datangkan makanan dari petani sudah tiba dihadapan kita dan bisa kita nikmati. Masya Allah.

Ketika ditanya soal gadget terkini misalnya. Aku juga tidak tahu banyak tentang ini. Aku pikir akan habis waktu kita jika mengikuti tren. Akankah menambah kemuliaan jika kita memiliki gadget terbaru? Padahal nilai diri kita tidak ditentukan dari apa yang kita gunakan. Cukup syukuri apa yang kita punya dan pergunakan dengan baik. Jangan sampai membuat kita lalai, bahkan menambah dosa. Astaghfirulloh.

Ketika ditanya soal lagu dan film terupdate. Aku juga hanya tahu beberapa. Masih banyak hal yang belum aku pelajari dan amalkan. Rasanya ga adil kalo waktu kita diisi hanya dengan senengin nafsu aja. Harusnya dipakai untuk memperbanyak ilmu dan mengajarkan juga ke orang lain.

Ketika ditanya kalo liburan biasanya nongkrong dimana? Aku juga bingung menjawab apa. Karena bagiku tempat hiburan yang terbaik adalah berkumpul dengan orang-orang sholih. Sambil saling berbagi, saling menasehati, merenungi satu dua ayat dalam Al-Quran. Akan semakin mantap jika ditambah dengan segelas teh hangat plus tempe mendoan sebagai temen ngobrolnya. Masya Allah.

Kamu bilang aku norak?
Ada benarnya juga tak bisa aku pungkiri.
Tapi aku berharap semoga segala ke'norak'an aku ini bisa membawa berkah bagi kehidupanku.

Jumat, Agustus 19, 2016

Curhat Sore Hari



“Kak boleh aku cerita?”

“Cerita aja, semoga kakak bisa bantu?”

“Kak, aku ngerasa hidup kok gini-gini aja ya? Rasanya ga ada perubahan gitu. Sedangkan orang-orang banyak yang sudah berubah. Ada yang sudah punya usaha hebat. Ada yang udah berhasil nulis buku. Ada yang udah S2. Sedang aku, masih sama, kayak gini aja?”

“Ehm gitu ya. Jadi pengennya berubah gimana?”

“Pengen juga kayak orang-orang yang lain. Pengen punya usaha, nulis buku, dapet beasiswa.”

“Kamu tahu ga dapetin itu semua caranya gimana?”

“Itu dia kak. Gimana ya? aku juga ga tahu kak. Tapi ingin sekali seperti mereka kak.”

“Kita kadang ngeliat orang dari keberhasilannya aja. Ga pernah ngeliat prosesnya. Gimana sulitnya ia berusaha. Kita ngeliat orang ketika udah berhasilnya aja, ketika udah dipuncak nikmatnya aja. Padahal sebelumnya ia sulit-sulit dulu.”

“Iya juga ya ka. Terus aku musti gimana ya ka?”

“Terus berusaha dan berdoa.”

“Sesimpel itu ya ka?”

“Iya. Tapi prakteknya ga sesimpel itu kan? Perlu keberanian, tahan malu, berusaha lebih keras, tidur lebih sedikit, mengurangi hal yang sia-sia, dan terus fokus kepada tujuan.”

“Bener banget ka. Tapi aku mulai darimana ya ka untuk menggapai impian aku itu ka?”

“Coba deh dari yang terdekat dulu. Yang paling mudah dulu. Yang paling kamu bisa dulu. Misal kamu ingin coba buka usaha. Coba deh yang mudah dulu. Jualan minuman juice dulu misalnya. Gimana kamu ngerasain jualan. Nanti seiring waktu kamu akan tahu celahnya gimana. Jangan pernah berhenti buat belajar. Evaluasi terus perkembangannya setiap hari. Nanti perlahan usahanya akan semakin maju, insya Allah. Begitu juga yang lain. Kalo kamu ingin jadi penulis, coba deh biasain kamu nulis dari sekarang. Nulis yang terstruktur. Perbanyak juga literature. Jangan males buat mengasah diri. Jangan males buat berkarya. Dengan dibantu kekuatan doa juga. Insya Allah segala impian itu akan tercapai.”

“Gimana caranya buat terus menjaga semangat itu ya kak? Buat terus semangat berlatih. Buat terus semangat belajar.”

“Kakak juga ga tahu gimana. Kaka juga belum sepenuhnya bisa terus menjaga semangat. Tapi kamu yakin pertolongan Allah itu ada kan?”

“Yakin kak, insya Allah.”

“Kalo kita yakin. Coba deh riadhoh. Berlatih untuk lebih keras dalam beribadah. Untuk lebih keras dalam berusaha. Mengawali hari dengan bersujud dan memohon pertolongan Allah. Ikhtiar sesuai dengan yang disyariatkan Allah. Dan selalu dzikir ingat kepada Allah. Rasanya segala yang kita impikan bisa dicapai dengan bantuan Allah.”

“Kak apakah aku bisa seperti itu kak?”

“Mintalah pertolongan Allah agar kita terus diistiqomahkan. Kakak juga masih harus banyak belajar. Teruslah berusaha, teruslah berdoa memohon pertolongan-Nya. Insya Allah akan tercapai keinginan kita.”

“Caranya gimana ya ka meyakinkan diri kalo Allah itu pasti Maha Menolong?”

“Allah pasti ga nyia-nyiain orang yang selalu meminta petunjuk-Nya. Kita punya rencana, Allah juga punya rencana. Dan sebaik-baik rencana itu adalah rencana Allah. Karena menurut kita baik, tapi belum tentu menurut Allah. Sedang menurut kita tidak baik, padahal menurut Allah itu baik buat kita. Cara yang paling baik adalah terus berbaik sangka kepada Allah. Yakin bahwa Allah akan selalu memberikan yang terbaik.”

“Kak jangan pernah berhenti buat nasehatin aku ya kak. Aku butuh banyak bimbingan dari kakak. Aku perlu diingetin terus kak.”

“Hati kita selalu berbolak balik. Makanya Rosulullloh Shalalahu ‘Alaihi Wasalam menganjurkan kepada umatnya untuk terus berdoa, ‘Yamuqolibal qulub tsabit qulu bana ‘ala mahabbatik’. Agar hati kita terus kepada kecintaan kepada Allah. Jangan pernah berhenti untuk terus berdoa. Perbanyak ibadah kita, sedekah kita, tilawah Quran, menolong orang lain, mengajarkan ilmu, berkumpul dengan orang-orang shalih. Semangaaat Ya! :D”

#curhat