Kamis, September 08, 2016

Diary Prajab (1)

Manokwari, 26 agustus 2016
“Ah bentar lagi prajab. Bakal seru nih!” batinku saat aku lihat kalender sudah menunjukkan tanggal 26 agustus. Aku sedang siap-siap packing packing. Persiapan diklat prajab selama tiga minggu di jakarta. Seru banget! Ketemu temen-temen lama yang udah penempatan, bakal banyak cerita yang didapet nih.

“Allahuakbar-Allahuakbar!” suara adzan dekat kosanku. Udah masuk maghrib nih. Segera aku bersiap. Kali ini aku sengaja bawa HP ke masjid. Inilah saatnya aku izin pamit ke anak-anak TPA. Ada sedikit hadiah juga buat yang dateng ngaji.

N_N

“Nih ya, gula-gula buat yang udah selesai ngaji.” Aku serahin buat yang udah selesai ngaji. Selesai ngaji, aku ingin meminta foto bareng anak-anak TPA. “Pak guru mau pamit dulu ya, mau ada pelatihan di Jawa. Kita foto bareng dulu yaa.” Namanya anak-anak, ampun dah, fotonya alay beut.

“Pak guru pulang kapan?” tanya Alfian, salah satu anak TPA.
“Bentar aja kok. Pak guru pulang habis lebaran idul adha.”
“Itu mah lama pak guru. Nanti kita telponan ya pak guru.”
“Iya, insya Allah.”


Manokwari, 27 agustus 2016
Alhamdulillah, ini saatnya hari yang ditunggu telah tiba. Karena jam berangkat pesawat jam 10, jadi masih bisa ngelakuin kegiatan dulu paginya. Kebetulan banget aku ada jadwal liqo pekanan tiap sabtu pagi tepatnya jam 5.30-7.30. kali ini aku berangkat bareng Ardi. Temen satu penempatan di provinsi, cuman beda kabupaten.

Liqo kali ini tidak seperti biasa, karena Ust Imam sedang di Jakarta, jadi diganti dengan Mas Dhani. Beliau adalah sekretaris Ikadi Papua Barat. Sering juga membina Kesturi (Kelompok Studi Remaja Islam) Manokwari. Materi yang disampaikan tentang “Ruhiah Para Dai”. Dalam bergerak diperlukan juga ruhiah yang kuat. Jangan sampai para Dai aktif menyeru, mengajak kebaikan, tapi ruhiahnya lemah. Maka, harus diperkuat dengan riadoh. Amalan-amalan harian harus terus dilaksanakan.

Selesai liqo. Aku langsung pamitan dengan temen-temen satu halaqah. Izin tidak bisa datang selama tiga minggu karena agenda prajab. Sebenarnya saat tanggal 10 september ada agenda pelantikan anggota Ikadi Papua Barat. Dan aku juga diikutkan jadi panitia. Cuman karena ada prajab, jadi aku izin tidak bisa membantu.
Hingga akhirnya aku berangkat ke Jakarta. Wushh....

Jakarta, 27 agustus 2016
“Akhirnya sampe jakarta, alhamdulillah.” Aku sampai di terminal 3 bandara soekarno-hatta. Bandara yang baru aja dibangun. Masih ada pekerjaan yang dikerjakan oleh tukang, tapi overall udah 90 % terbentuk. Aku sampai bandara saat waktu maghrib tiba.

Aku dijemput ayah bunda dengan adek dini. Langsung masuk ke mobil, cari masjid dulu buat sholat, dan kemudian cari tempat makan. Selesai makan kami ga pulang ke serang, tapi ke Tangerang, buat nginep tempat Eyang.

Jakarta, 28 agustus 2016
“Pusat Pendidikan dan Pelatihan BPS” tampak depan gedung Pusdiklat BPS. Keren. Saat itu aku langsung izin pamit ayah bunda dengan adek dini. Langsung masuk ke kamar yang dituju. “Kamar 215 bareng Dwi Hendro.” Alhamdulillah, bareng sahabat lama yang sholeh, pikirku.

Saat waktu adzan maghrib, aku mendengar suara adzan. Ternyata mesjid ga jauh dari pusdiklat. Alhamdulillah. Malam itu aku cuman salim-saliman dan sedikit tegur sapa dengan sahabat yang udah lama ga ketemu. Hingga akhirnya aku kelelahan dan istirahat tidur.

Jakarta, 29 agustus – 8 september 2016
Udah mau masuk dua minggu aku berada di Pusdiklat. Alhamdulillah banyak ilmu yang didapat disini. Bisa bertegur sapa dan bertukar cerita dengan sahabat disini. Alhamdulillah. Dari sekian cerita ada yang sulit, ada juga yang mudah daerah penempatannya.
“Ah, rasanya aku harus banyak bersyukur dengan kondisi penempatanku. Bisa dipertemukan dengan orang-orang baik disana. Punya kegiatan yang seru. Ketemu dengan anak-anak SMA. Alhamdulillah.”

Aku inget aja pesan Bunda saat mau penempatan, “Nak, kamu jangan pernah iri dengan kemudahan yang didapatkan orang lain, tapi irilah dengan orang yang bisa bertahan dalam kesulitan.”

Tiap-tiap kita akan selalu saja diuji. Dan ujian itu mengukur tingkat keimanan kita. Semakin sulit diuji, artinya semakin tinggi imannya. Masya Allah. Pada prinsipnya semoga dimanapun kita ditempatkan, semoga aja semakin dekat ke Allah dan juga bisa membawa manfaat di sekitar kita.

Selama dua minggu ini aku juga punya tugas membuat rancangan aktualisasi yang akan dikerjakan di kantor penempatan. Dan pekan ketiga ini akan ada ujian kompre juga seminar rancangan. Insya Allah, dengan kesungguhan dan pertolongan Allah, akan diberikan kekuatan dan kemudahan dalam mengerjakan agenda prajab ini. semangat karena Allah! Semoga diberkahi setiap urusan kita.

(kangen nulis diary setelah revisi rancangan aktualisasi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar