Senin, Juni 27, 2016

Apa Hikmahnya?

Saat pergi ke Bandung. Kebetulan sekali lokasi acara dekat dengan Daarut Tauhiid Bandung. Langsung silaturahim kesana.

Ba'da sholat Ashar hari kamis, ada tausiah dari Aa Gym. Ada pesan dari beliau yang benar-benar jleb banget.

Saat sesi diskusi, ada jamaah yang menanyakan, "Aa, Allah kan Maha Penyayang, kenapa ya di Palestina terjadi peperangan? Kenapa Allah ga buat damai aja. Kenapa harus terjadi konflik?"

Dalam hati aku juga ingin menanyakan, kenapa aku harus penempatan di papua?

Kita simak jawabannya:
"Pertanyaan bapak yang salah. Harusnya bapak bertanya, 'Apa hikmah dari kejadian ini?' Apa salahnya tinggal di Palestina? Meskipun konflik, masyarakat di Palestina tetap bisa menghafal Al-Quran. Tetap bisa Qiyamullail. Kita di tempat yang aman apakah jadi dekat dengan Allah? Dimanapun kita, apakah jadi dekat dengan Allah atau tidak? Kalo setiap kejadian kita sikapi dengan Tauhiid, insya Allah akan ada hikmahnya. Apa hikmahnya? Jadi dekat dengan Allah apa tidak?"

Masya Allah, bener-bener jleb banget pesannya. Semoga dimanapun kita, setiap kejadian yang kita alami, bisa menambah hikmah untuk jadi dekat dengan Allah. Aamiin Ya Robb.

Jumat, Juni 24, 2016

Berkah Anak Sholeh

Sesudah jumatan aku masih duduk di teras mesjid di salah satu kompleks sekolah. Jamaah mesjid sudah sepi, bubar masing-masing dengan kesibukannya.

Seorang nenek tua menawarkan dagangannya, kue traditional. Satu plastik harganya lima ribu rupiah. Aku sebetulnya tidak berminat, tetapi karena kasihan aku beli satu plastik.

Si nenek penjual kue terlihat letih dan duduk di teras mesjid tak jauh dariku. Kulihat masih banyak dagangannya. Tak lama kulihat seorang anak lelaki dari komplek sekolah itu mendatangi si nenek. Aku perkirakan bocah itu baru murid kelas satu atau dua.

Dialognya dengan si nenek jelas terdengar dari tempat aku duduk.

“Berapa harganya Nek?”
“Satu plastik kue Lima ribu, nak”, jawab si nenek.

Anak kecil itu mengeluarkan uang lima puluh ribuan dari kantongnya dan berkata :

“Saya beli 10 plastik, ini uangnya, tapi buat Nenek aja kuenya kan bisa dijual lagi.”

Si nenek jelas sekali terlihat berbinar2 matanya :

“Ya Allah terima ksh bnyk Nak. Alhamdulillah ya Allah kabulkan doa saya utk beli obat cucu yg lagi sakit.” Si nenek langsung jalan.

Refleks aku panggil anak lelaki itu.

“Siapa namamu ? Kelas berapa?”
“Nama saya Radit, kelas 2, pak”, jawabnya sopan.
“Uang jajan kamu sehari lima puluh ribu?'”

” Oh .. tidak Pak, saya dikasih uang jajan sama papa sepuluh ribu sehari. Tapi saya tidak pernah jajan, karena saya juga bawa bekal makanan dari rumah.”
“Jadi yang kamu kasih ke nenek tadi tabungan uang jajan kamu sejak hari senin?”, tanyaku semakin tertarik.

“Betul Pak, jadi setiap jumat saya bisa sedekah Lima puluh ribu rupiah. Dan sesudah itu saya selalu berdoa agar Allah berikan pahalanya untuk ibu saya yang sudah meninggal. Saya pernah mendengar ceramah ada seorang ibu yang Allah ampuni dan selamatkan dari api neraka karena anaknya bersedekah sepotong roti, Pak”, anak SD itu berbicara dengan fasihnya.

Aku pegang bahu anak itu :

” Sejak kapan ibumu meninggal, Radit?”
“Ketika saya masih TK, pak”

Tak terasa air mataku menetes :

“Hatimu jauh lebih mulia dari aku Radit, ini aku ganti uang kamu yg Lima puluh ribu tadi ya…”, kataku sambil menyerahkan selembar uang lima puluh ribuan ke tangannya.

Tapi dengan sopan Radit menolaknya dan berkata :

“Terima kasih banyak, Pak… Tapi untuk keperluan bapak aja, saya masih anak kecil tidak punya tanggungan… Tapi bapa punya keluarga…. Saya pamit balik ke kelas Pak”.

Radit menyalami tanganku dan menciumnya.

“Allah menjagamu, nak ..”, jawabku lirih.

Aku pun beranjak pergi, tidak jauh dari situ kulihat si nenek penjual kue ada di sebuah apotik. Bergegas aku kesana, kulihat si nenek akan membayar obat yang dibelinya.

Aku bertanya kepada kasir berapa harga obatnya. Kasir menjawab : ” Empat puluh ribu rupiah..”

Aku serahkan uang yang ditolak anak tadi ke kasir : ” Ini saya yang bayar… Kembaliannya berikan kepada si nenek ini..”

“Ya Allah.. Pak…”

Belum sempat si nenek berterima kasih, aku sudah bergegas meninggalkan apotik… Aku bergegas menuju  Pandeglang menyusul teman-teman yang sedang keliling dakwah disana.

Dalam hati aku berdoa semoga Allah terima sedekahku dan ampuni kedua orang tuaku serta putri tercintaku yang sudah pergi mendahuluiku kembali kepada Allah.

Sahabat ada kalanya seorang ank lebih jujur dri pada orang dewasa,ajrkan lah ank2 kita dri dini , tidakan nyata yg bukan teori semata.

Kisah ini dari hamba Allah.

TarbiyatulAulad.com

Kamis, Juni 23, 2016

Pemuda Pelopor

Alhamdulillah dapat penghargaan bisa mewakili papua barat jadi pemuda pelopor dari Menpora. Bisa ikut kegiatan pelatihan di Bandung, Jawa barat.

Semangat karena Allah. Semoga kehadiran kita dimanapun bisa membawa manfaat bagi sebanyak-banyak orang. Aamiin.

Senin, Juni 20, 2016

Mintalah Kepada Allah

Jika kamu menginginkan sesuatu, mintalah kepada Allah. Agar hati kamu selalu merasa cukup. Agar kamu mengerti bahwa Allah selalu memberikan apa yang kita butuhkan. Walaupun terkadang, apa yang kita butuhkan itu bukanlah apa yang kita inginkan. Entah melalui siapa Allah akan mengabulkan keinginanmu itu, tapi percayalah selalu, kamu akan mendapatkan apa yang benar-benar kamu inginkan, selama kamu jujur dengan keinginan kamu sendiri, selama kamu bersungguh-sungguh untuk mendapatkannya. Jika kamu butuh bantuan atau pertolongan, mintalah juga kepada Allah. Entah melalui apa atau siapa nantinya pertolongan Allah itu datang, yang terpenting hati kamu hanya bergantung kepada-Nya, Sayang. Karena jika hati kita sudah terikat pada-Nya, hidup kita akan jauh lebih tenang.

-Letters to Karel-

Minggu, Juni 19, 2016

Senja

Senja, apa kau sedang menyaksikan orang yang tenggelam dalam masa lalu? Jika ia, tolong bisikkan padanya, entah bagaimanapun caranya, kalau itu sesuatu yang tidak perlu. Cukup hargai saja kehidupan yang sekarang, dengan melakukan apa yang terbaik untuk kehidupan yang sekarang dan akan datang.

Senja, apa kau sedang menyaksikan orang yang gagal lalu berputus asa? Jika ia, tolong bisikkan padanya, entah bagaimanapun caranya, kalau itu sesuatu yang tidak benar. Tak peduli seberapa banyak dan seberapa sakitnya sebuah kegagalan, selama mau berusaha untuk mencoba kembali.

Senja, apa hari ini bertemu dengan orang yang merasa tidak berguna? Jika ia, tolong bisikkan padanya, entah bagaimanapun caranya, kalau itu sesuatu yang tidak tepat. Tak peduli seberapa kecil kebaikan yang bisa dilakukan, itu akan tetap berarti selama bermanfaat untuk orang.

Senja, selamat bertugas menunaikan episode-episode kewajibannya. Semoga kami bisa sesetia dirimu dalam mengabdi ya, tidak pernah beranjak sebelum malam.

-menata hati-

Bareng-bareng Belajar Al-Quran

Bagi orang-orang mukmin, kenikmatan di dunia ini dapat ditemukan saat ingat kepada Allah. Saat bersama-sama saling mengingatkan kepada Allah. Dan itu bisa ditemukan di halaqah Quran.

Berkumpul dengan kawan, sahabat di tempat yang nyaman, akan menambah semangat untuk belajar Al-Quran. Kadang kita hanya gunakan untuk sekedar ngobrol saja. Akan lebih manfaat, barokah jika digunakan untuk belajar Al-Quran.

Bersama-sama belajar Al-Quran akan saling menguatkan, insya Allah. Semoga Allah berikan Istiqomah. Aamiin.

Cara Allah Memuliakan

Sebuah tulisan dari teman, bagaimana Allah memuliakan kaum Wanita

RENUNGAN...
Ketika istri saya melahirkan anak kedua, ketika kelaminnya di gunting dan dirobek dokter sampai dubur lalu dimasukan vakum sebesar lebih dari genggaman saya (karena leher baby terlilit ari-ari).. Ketika saya menceboki istri saya yang sedang buang air dan tidak bisa duduk, kemudian saya lihat tangan saya berlumuran darah dan dia merintih kesakitan.. di saat yang sama, saya temui ibu kandung saya merawati adik kandung saya lebih dari satu tahun (penyakit paru-paru sekarang malah lari ke jantung), dia tetap tegar dari yang dulunya montok sekarang jadi tinggal tulang belulang..., "Baru disitulah pandangan saya tentang perempuan berubah 180 derajat..."
Saya kira lelaki lebih kuat dari perempuan, ternyata salah 100 persen, perempuan lebih kuat dari laki-laki, saya kira laki-laki lebih mulia dari perempuan, ternyata saya salah 100 persen, "Wanita lebih mulia dari laki-laki."
Lihat cara Allah memuliakan wanita, "Jika kita harus berbakti, kepada siapa kita harus berbakti?? 'ibu-mu.., ibu-mu.., ibu-mu.., ayah-mu.' Lihat cara Allah meletakkan ridhonya diatas ridho orang-tua-mu?? "Yaitu lebih besar pada ibu-mu (kaum perempuan)"
Lihat cara Allah meliburkan kaum perempuan untuk sholat, puasa dan ibadah lain di tanggal-tanggal merahnya (tetapi Allah tetap menghitung pahala yang sempurna untuknya (kaum perempuan).
Lihat Allah mewajibkan mencari nafkah untuk laki-laki tetapi tidak berlaku bagi peremuan...
Lihat Allah memuliakan kaum perempuan dengan simbol Siti Hajar dan Sofa Marwah adalah bagian dari ibadah wajib (umroh/haji).
Lihat cara Allah memuliakan perempuan dengan menyegelnya dengan hijab, jilbab dan kerudung...!!!

Rabu, Juni 15, 2016

Orang Menyebalkan

Di dunia ini pasti ada orang yang menyebalkan. Kalo tidak ada, bisa dipastikan orang itu pasti tidak banyak bergaul.

Dalam pergaulan selalu ditemukan seperti itu. Ada orang yang menyenangkan dan juga menyebalkan. Sekarang kamu jadi orang yang seperti apa?

Kita berharap jangan sampai kita jadi orang yang nyebelin. Yang suka ingkar janji, yang lepas dari tanggung jawab, yang suka ngebohong, yang suka iri, sombong dan penyakit hati yang lain. Semoga kita terhindar dari penyakit hati itu.

Lalu gimana kalo orang lain yang nyebelin? Kita harus berbaik sangka dengan orang. Namun jika memang benar ia berbuat yang tidak baik. Semoga kita bisa pelan-pelan mengingatkan, mengarahkan kepada kebaikan. Sambil berusaha untuk mendoakan.

Dalam dunia kerja pasti bertemu dengan orang seperti itu. Semoga bisa jadi pembelajaran agar semakin mendewasakan. Agar bisa mengarahkan orang kepada kebaikan dengan cara yang baik pula. Insya Allah.

Tetap Istiqamah :)

Senin, Juni 13, 2016

Sabar adalah...

Sabar adalah menunggu sambil berusaha juga berdoa. Tidak dengan diam, tapi dengan pemahaman; bahwa terkadang, Allah menunda apa yang tidak baik bagi kita saat ini untuk ditukar nanti di waktu terbaik, waktu dimana benar-benar kita sudah siap atau dimana waktu kita benar-benar membutuhkannya.

Sabar adalah berusaha untuk lebih banyak mendengar daripada berbicara, mengendalikan diri untuk tidak sombong menunjukkan kelebihan kita daripada kekurangan orang lain.

Sabar adalah berlari sejauh-jauhnya dari segala keluh kesah, dari penyesalan yang berlebihan, dari kekecewaan yang terlalu, dari tuntutan yang tidak sepantasnya, atau dari sesuatu yang tak bertanggung jawab.

Minggu, Juni 12, 2016

Kegiatan Sanlat Smansa Mkw 1437 H

Seharian jadi pendamping dan pengisi acara di kegiatan Sanlat Sma Negeri 1 Manokwari.

Aku sangat bersyukur bisa ikut jadi bagian di kegiatan ini. Aku bersyukur bisa dapat wadah bisa ngisi kegiatan positif seperti pesantren kilat. Alhamdulillah.

Materi yang disampaikan oleh para Ustadz, menjadi pengingat kembali. Semoga ilmu yang didapat bukan hanya sekedar teori, tapi bisa juga terus diamalkan.

Alhamdulillah, seru banget main dengan anak-anak SMA, berasa muda lagi, dan semoga juga bisa jadi penebar cahaya kebaikan disini.

Masih banyak agenda-agenda kebaikan disini. Semangat terus menebar kebaikan! Semoga Istiqomah, aamiin.

Kamis, Juni 09, 2016

Saling Mengingatkan

Alhamdulillah, punya partner kerja yang baik banget. Perhatian, dan selalu ngingetin.

Namanya Mas Alim, Kepala Seksi Produksi BPS Kab Manokwari. Ialah kepala seksiku.

Beliau selain ngasih semangat dalam hal kerjaan kantor, beliau juga ngasih semangat dalam hal ibadah.

Bahkan beliau juga selalu nanyain terkait ibadah:
"Dek udah sampai mana ngajinya? Kita harus punya targetan ngaji ya dek, minimal tiga kali hatamlah."

"Dek semalam sholat tahajud ga? Kalo punya hajat coba banyak sholat tahajud dek."

"Dek kamu mau punya jodoh yang baik kan? Coba banyak-banyak perbaiki diri dek. Allah Subhana Wa Ta'ala akan memberikan yang terbaik, insya Allah, di waktu yang tepat."

"Dek lagi lemes ya? Harus semangat ya dek! Insya Allah ini jalan jihad kita. Inilah jalan kita mencari rezeki, yang membuat harta kita berkah dengan cara kerja yang profesional."

Ya Allah jadikanlah hamba menjadi hamba-Mu yang sungguh-sungguh bertaubat. Melaksanakan perintah -Mu dengan ikhlas, tulus hanya mengharap keridhoan-Mu.

Terimakasih Ya Allah, Engkau berikan jalan-jalan untuk selalu mengingat-Mu. Jangan tinggalkan kami walau sesaat Ya Allah. Luruskan kami jika kami menyimpang.

Semoga kami semua bisa Istiqomah di jalan kebaikan hingga akhir hayat husnul khotimah. Aamiin Ya Rabb

Selasa, Juni 07, 2016

Buka Bersama Kesturi 1437 H

Alhamdulillah telah terselenggara buka bersama Kesturi Ramadhan 1437 H malam ini.

Acara ini juga sekaligus perpisahan dengan anak-anak SMA/SMK kelas 3 yang sudah alumni. Sukses terus ya dimanapun kita berjuang! Tetep ngaji dimanapun kita berada.
Semangat, ikhlas berjuang! :)

Ibadah kok ditangguhin?

Ini sebuah nasihat dari Mas Alim (Kepala seksi saya) dari sebuah obrolan ringan sehabis dzuhur.

"Kautsar, sekarang nabung uang buat apa?" Tanyanya.
"Yang terpikir sekarang buat biaya nikah ka." Jawabku.
"Habis itu?"
"Belum tahu sebenernya ka."
"Mau kredit rumah atau beli mobil?"
"Kredit rumah mungkin ka."
"Setelah itu?"
"Ya mungkin beli mobil ka."
"Naik Haji nya kapan?"
"...."
"Kita ko suka nangguhin ibadah ya dek? Banyak temen-temen saya yang udah cukup, tapi belum bisa naik haji karena keinginannya masih banyak."
"Iya ya ka. Ampun ka." Jawabku lemas.
"Padahal banyak keberkahan setelah naik haji loh dek. Rezeki insya Allah semakin banyak dek. Makin berkah juga hidupnya, insya Allah."
"Iya kak."
"Keinginan kita terhadap dunia sebenarnya gak ada habisnya dek. Kalo kita ga ngerasa cukup, kita terus aja ngerasa kurang. Makanya kita diajarin selalu bersyukur dalam setiap keadaan."

Jleb banget nasehatnya. Terimakasih Mas Alim udah ngasih nasihat yang berharga buatku.

Semoga Allah SWT melindungi kita dari sifat cinta dunia, dan semoga hati kita selalu merasa bersyukur atas apa yang Allah telah berikan. Aamiin.

Shaleh, tak berdaya guna

Di bulan Ramadhan ini kita berlomba-lomba untuk melakukan ibadah. Tilawah Qur'an, sholat subuh berjamaah, tarawih, qiyamullail.

Semua itu adalah usaha untuk mendekatkan diri kita kepada Allah. Namun ada satu hal yang sering kita lupa, selain habluminalloh, ada juga habluminannas. Hubungan sesama makhluk.

Ibadah sosial tepatnya. Jangan sampai kita melupakan hal ini. Sibuk ibadah individu, namun melupakan sosial. Karena Rosul pun diutus untuk menyempurnakan akhlak. Akhlak kepada Allah, dan juga kepada makhluk.

Bagaimana melihat keimanan seseorang, lihatlah pada akhlaknya.

Orang yang memiliki akhlak yang baik, akan ringan dalam menolong. Dan akan mudah menyampaikan nasihat kebaikan.

Semoga Allah memberikan kepada kita akhlak yang baik, yang lahir dari hati yang bersih dan tulus ikhlas hanya mengharap keridhoan Allah. Aamiin Ya Rabb.

Senin, Juni 06, 2016

Komitmen dengan Al-Quran

NASIHAT - NASIHAT  KH ABD AZIZ ABD RAUF AL HAFIZH TENTANG KOMITMEN DENGAN ALQURAN

1. Sebaik baiknya liqo adalah ketika hadir bertambah keimanan ,bertambah rindunya kepada Allah dan bertambah prestasinya

2. Jangan sampai sekedar hadir liqo menjadi prestasi

3. Kader dakwah bisa menjadi ruhul jadid bagi dakwah jika Al Quran akrab dengan mereka

4. Jangan ada dalam pikiran kita bahwa Al Quran adalah penghalang aktifitas kita

5. Jangan malas menghafal Quran karena usia

6.Lihat Surah Azzumar 23  tentang manhaj interaksi dengan Al Quran yang benar

7. Luaskanlah hati kita untuk menerima Al Quran , yaitu senang ketika membacanya , bahkan baru membayangkan membaca Al Quran ,ia sudah merasa senang .

القران مأدوبة اللّٰه"Al Quran adalah hidangan Allah "

8. Tidak akan bisa berinteraksi dengan Al Quran kecuali mereka yang berusaha membersihkan hatinya

9. Jangan duakan Al Quran ,yaitu membaca Al Quran sambil melihat gadget

10. Berinteraksi dengan Al Quran yang benar adalah meyakininya bahwa membacanya mendatangkan keutamaan

11. Manusia yang bersama Al Quran hampir hampir menandingi kenabian ,hanya wahyu tidak diturunkan kepada nya  ( Alhadist )

12. Berinteraksi dengan Al Quran adalah terus membacanya setiap hari

13. Jangan karena sudah membaca Al Quran 10 juz hari itu ,lalu tidak membaca di hari yang lain ,karena 10 juz itu jatah hari tersebut dan hari yang lain mempunyai jatah juga

14. Waktu membaca Al Quran itu harus definitif , jika kita menunggu waktu kosong untuk membaca Al Quran ,maka kita tidak akan mendapatkannya

15. Adukanlah surat surat yang sulit kita hafal ,kepada Allah ,maka Allah akan
memudahkannya

16. Al Quran adalah ahsanal hadist ( perkataan terbaik ) , hadist nabi saw tingkatannya hanya hasan ,sedangkan perkataan yang lainnya di bawah itu

17. Kita sering takjub dengan ciptaanNya ,namun kita jarang takjub dengan perkataanNya

18. Siapa yang sering berhubungan dengan perkataan yang terbaik ,maka ia akan menjadi manusia yang terbaik

 19. Al Quran itu mudah di hafal karena banyak kata yang sama dan di ulang

Kalau kita sudah hafal "fa bi ayyi 'ala irabbikuma tukadziban " dalam surah arrahhman, maka ayat yang lain dimana redaksinya sama itu sudah hafal secara otomatis

Berinteraksi dengan Al Quran itu harus berulang ulang

20. Orang yang membaca seratus kali sebuah surah , dan ia belum hafal ,maka ia tetap mulia , dibandingkan orang yang hanya membaca tiga kali lalu langsung hafal , karena tujuannya adalah berulang ulang bersama Al Quran bukan hanya sekedar mendemostrasikan kekuatan hafalannya

21. Siapa yang sudah hafal juz 30 ,maka ia sudah punya hidayah untuk menghafal juz 29 , dan seterusnya

22. Jangan remehkan ketidakhadiran kita bersama ikhwah

23. Mungkinkah rizqi kita berkurang ,karir kita menurun ketika bersama Allah dengan berinteraksi melalui firmanNya ?

24. Tidaklah kita jauh dengan Al Quran kecuali ketika itu kita jauh dengan Allah

25. Jangan menolak kebaikan untuk mempertahankan kebaikan yang lain

26. Jangan membenturkan satu amalan dengan amalan yang lain , karena manusia itu mampu melakukan berbagai macam aktivitas dalam satu waktu

27 .Siapa yang lelah untuk Allah di dunia ini maka Allah akan mencukupkan lelahnya di akhirat

Siapa yang tidak mau lelah di dunia untuk taat kepada Allah ,maka ia akan merasakan lelah di akhirat .

Sang Pemenang adalah...

Sang Pemenang Adalah Yang Bertahan Sampai Akhir!

Tahukah, tilawah 10 juz dalam suatu hari tidaklah sulit, namun istiqamah tilawah 1 juz setiap hari sepanjang hayat tak banyak yang berhasil.

Tahukah, menghafal 3 halaman ayat-ayat Qur’ani dalam 1 hari tidaklah sukar, namun istiqamah menambah hafalan 3 ayat setiap harinya sepanjang hidup dan memuroja’ahnya dengan rutin adalah tantangan yang berat.

Tahukah, menunaikan shalat sampai ratusan rakaat dalam satu hari itu mudah, tapi istiqamah menunaikan 50 rakaat shalat wajib dan sunnah dengan khusyu’ setiap harinya sampai hembusan nafas terakhir amatlah sulit.

Tahukah, merekrut kader dalam puluhan kelompok halaqah tidaklah sukar, namun istiqamah membina, meski hanya 1 kelompok, sepanjang hidup tak banyak yang sanggup.

Tahukah, semangat dakwah dan jihad fii sabilillah menggebu di masa muda adalah hal biasa, namun yang bertahan sampai akhir hayat hanya segelintir orang.

Tahukah, begitu banyak kader dakwah bersemangat menyerukan Islam di kala sekolah lalu berguguran saat kuliah.

Tahukah, teramat melimpah ruah kader yang dicetak di kampus, jiwa-jiwa penuh kobaran semangat tuk berjihad di jalan dakwah, jiwa idealisme dan ghiroh yang menyala-nyala. Tak aneh! Tapi coba tengok, berapa yang tersisa selepas dari kampus? Bahkan seorang ADK internal-pun tak terbilang yang pelan2 hengkang. Alasannya klasik, kerja! silau akan dunia, sibuk mencari ma’isyah… Tak ada waktu untuk berdakwah, tak ada waktu untuk hadir halaqah apalagi buat ikutan tatsqif,  jadwal terlalu padat dan menyita energi. Yah, begitulah fenomenanya. Satu per satu amanah dakwah dilepaskan termasuk amanah membina! And good bye akhi/ ukhti!

Belum lagi saat telah menikah, alasan untuk lari dari dakwah pun semakin menjadi, telat hadir syuro karena antar istri, tak hadir halaqah karena anak sakit, tak mengisi halaqah karena suami baru pulang dari luar kota, dsb dsb dsb…

“Katakanlah: jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugianny, dan rumah2 tempat tinggal yg kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” (Q.S.At-Taubah: 24)

Istiqomah! Kata yang mudah terlontar namun tak mudah dalam mempraktekkannya. Hanya yang istiqomahlah yang mampu melewati putaran roda dakwah-yang harus mendaki bukit terjal. Istiqamah dalam hidayah, istiqamah dalam keikhlasan, istiqamah dalam ketaatan, dan istiqamah dalam kesabaran. 

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dgn org2 yg menyeru Rabb-Nya di pagi dan senja hari, dgn mengharap keridhaan-Nya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini. Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (Q.S.Al-Kahfi: 28)

Dakwah itu kerja tanpa batas waktu, saudaraku…

Dakwah itu kontrak seumur hidup, saudaraku…

Dakwah itu tak mengenal kata pensiun!!!

Sejatinya, pemenang adalah yang bertahan hingga akhir! Mereka yang bersemangat di awal dan terus berjuang dengan penuh kesabaran hingga tetes darah penghabisan. Itulah sang pemenang sejati. Istiqomah di jalan yang penuh onak duri tanpa pernah melangkah mundur walau selangkah, berjuang berpeluh berkorban jiwa raga dan harta. Jalan dakwah tdk dihampiri permadani, tidak pula ditaburi bunga melati dan siraman minyak kasturi. Sebaliknya jalan dakwah dipenuhi duri dan ranjau2 yg stiap saat dpt meledak, kemudian jalan berliku penuh tikungan maut sementara jurang2 curam menganga. Hanya orang2 istiqamah, pantang menyerah, dan pemberani lah yang mampu bertahan hingga akhir. Pilihannya hanya 2, kemenangan mulia atas tegaknya Islam di muka bumi atau mati sebagai syuhada. Adakah kita mampu menjadi sang pemenang sejati?!?

Ya Rabb, istiqomahkan lah kaki ini melangkah di jalanMU, istiqomahkan lah hati ini untuk ikhlas berjuang di jalanMU, istiqomahkan lah diri ini untuk mengabdi hanya kepadaMU sampai nyawa ini dikembalikan padaMU lagi… 
Semoga tulisan ini bisa menjadi pengingat jiwa yang lalai, khususnya teruntuk diriku pribadi. 
Jadilah pemenang sejati, yang bertahan sampai akhir!

Keep Hamasah :)

Sabtu, Juni 04, 2016

Tausiah Tarhib Ramadhan 1437 H

Alhamdulillah di Manokwari lumayan aktif kegiatan dakwahnya. Kalo diukur aktif tidaknya menggunakan indikator halaqah (cie statistik banget). Alhamdulillah halaqah sudah banyak menjamur di Manokwari. Dauroh-dauroh juga ada minimal satu bulan sekali. Kegiatan pengajian mahasiswa juga rutin diadakan.

Kali ini kegiatan pengajian dilakukan di Masjid Kampus Unipa, nama Masjidnya: Masjid Darul Ulum Amban. Penyelenggaranya gabungan seluruh organisasi pelajar muslim di Manokwari. Tapi sebelum menyampaikan isi tausiah, izinkan melalui tulisan ini berbagi cerita yang menurut saya sangat inspiratif.

Cerita ini didapat dari Kepala Seksi saya di BPS, namanya Mas Alim. Beliau telah mengikuti kegiatan Diklat Pimpinan di Pusdiklat selama dua bulan. Dan selama dua bulan itu juga aku ditinggal sendirian ngerjain seksi Produksi yang aku juga belum tahu cara ngelaksanainnya. Alhamdulillah semua terlewat meskipun terseok-seok. Hehe.

Beliau bercerita, satu kamar dengan orang hebat. Namanya Mas Wawan Kepala TU di Kabupaten Bengkulu. Beliau mendapat penghargaan selama tiga tahun berturut-turut oleh KPPN Bengkulu karena prestasi pelaporannya sangat baik. Apa rahasianya? Beliau orangnya sangat ulet sekali. Orangnya rajin bangun tahajud. Kemudian langsung merencanakan apa yang dikerjain hari itu, dan tidak berleha-leha, langsung mengerjakan apa yang bisa ia lakukan. Terbukti di satu angkatan diklat, beliau yang paling cepat mengerjakan tugas diklatnya. Subhanallah.

Belum berhenti sampai situ saja ternyata. Beliau di Bengkulu, berkat kerja kerasnya, sudah punya usaha privat dan loundry. Ia bersama istrinya membangun usaha dari mulai nol, hingga sudah lumayan besar hingga saat ini. Masya Allah.

Orang yang rajin bangun tahajud, ibadahnya dijaga, ternyata Allah berikan rezeki yang luar biasa. Kebiasaan yang harus dirutinkan, insya Allah. Semoga selalu diberikan kekuatan tekad yang tidak pernah habis untuk ningkatin ibadah Qiyamullail, Tilawah Quran, Sedekah, dan ibadah sunnah yang lain.

Setelah perbincangan dengan Mas Alim, agenda selanjutnya menanti. Rapat dengan anak-anak SMA 1 Manokwari terkait persiapan Pesantren Kilat, dan juga rapat buat ngadain perpisahan anak-anak Kesturi yang sudah lulus dan melanjutkan ke perguruan tinggi.

Eng ing eng, akhirnya masuk di sesi tausiah yaa. Tausiah kali ini jleb banget menurutku. Diawal perkiraan, aku kira ngebahas tentang makna Ramadhan itu apa, dan segala yang mainstream. Ternyata dugaanku salah. Beliau ngebahas makna Tauhiid dalam perspektif Ramadhan.

“Ramadhan itu bulan impian!” kata beliau.
“Sekarang siapa yang sudah menuliskan impiannya selama Ramadhan angkat tangan!”
Apa tanda kita serius memasuki bulan Ramadhan? Salah satu tandanya adalah kita menuliskan impian kita yang akan dicapai selama Ramadhan. Setelah ditulis, sampaikan permohonan kita kepada Allah. Berdoa sungguh-sungguh. Dan salah satu waktu mustajabnya doa adalah setelah kita melakukan amal sholeh.

Salah satunya puasa. Doa yang pasti diterima adalah doanya orang yang berpuasa. Sayangnya kita suka lupa kalo udah berbuka puasa. Sibuk nyiapin makanan berbuka daripada berdoa. Astaghfirulloh.

Kita semua tahu kan, apa tujuan dari Ramadhan? Takwa!
Dan salah satu ciri takwa dijawab di ayat QS. Al-Baqarah: 186.
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar memperoleh kebenaran.”

Yakinkan dalam hati kita bahwa Allah itu dekat! Kalo kita minta pertolongan ke makhluk, makhluk cenderung terbatas dan akan sulit dimintai pertolongan. Kenapa kita ga minta ke Allah?

Kalo kita ada perlu, mintalah ke Allah! Kalo mahasiswa kehabisan uang, mintalah ke Allah. Apa ga percaya kalo Allah bisa ngasih rezeki dari jalan yang ga disangka-sangka? Kitanya aja yang kurang mantep keyakinannya.

Maka kalo kita sudah menuliskan impian kita secara spesifik, bawalah ke Allah. Bawalah di sepertiga malam, saat Allah turun dan akan mengabulkan doa siapa saja yang berdoa saat waktu mustajab. Lawan rasa malas kita. Perbanyakla sholat hajat.

Kalo masih mahasiswa, sebelum bimbingan, usahakan sholat dua rakaat dulu sebelum ketemu dosen. Apa yang sulit sih? Cuman kita kurang yakin aja ke Allah.

Pastikan semua urusan kita, minta dulu pertolongan Allah. Mohon ke Allah dengan sungguh-sungguh. Sampaikan keinginan kita dengan spesifik. Bagaimana kalo doa kita belum dikabulkan?

Allah Maha Tahu yang terbaik. Allah pasti akan membalasnya. Allah pasti mengabulkan. Di saat waktu dan kesempatan yang tepat. Insya Allah.

“Bertakwalah dengan sebaik-baik takwa!”

Bulan Ramadhan mengajarkan kita untuk mentarbiyah diri ini. Menjadi hamba yang sungguh-sungguh bertakwa. Hamba yang menggantungkan semua urusan hanya kepada Allah. Karena baginya cukup Allah aja yang dicari. Tidak ada harapan selain keridhoan Allah yang dicari.

Semoga Allah berikan kepada kita hati yang tak lepas ingat kepada Allah, hati yang sungguh-sungguh berharap dan bergantung hanya kepada Allah, yang selalu baik sangka kepada ketentuan Allah, dan hati yang bersih dari segala penyakit hati. Aamiin ya Rabb.


Kegiatan Perpisahan Adek Dini

Hari ini adek Dini ngirimin foto yang cantik banget. Beliau pake baju dan kerudung pink. Katanya ini baju special buat dipake acara perpisahan di sekolah hari ini. Masya Allah.

Adek Dini makin lama makin ngangenin aja. Setiap hari selalu ada cerita.

“Ak, tadi aku kan ngaji, aku liat temen aku pas istirahat makan pake tangan kiri.”
“Emang kenapa dek, kalo pake tangan kiri?” tanyaku.
“Ya ga boleh lah ak. Rosul kan nyuruh buat kita makan pake tangan kanan, duduk, terus baca doa.”
“Pinter banget adek aak ini.”

“Ak, aak punya buku tentang sahabat Rosul ga?”
“Punya dek, adek mau baca ya?”
“Iya ak. Aku pengen nyontoh sahabat Rosul. Orangnya hebat-hebat. Rajin ibadah juga.”
“Iya dek. Semoga adek bisa nyontoh sahabat Rosul juga.”

“Ak, mau beliin aku hadiah ga?”
“Emang adek pengen hadiah apa?”
“Aku pengen dibeliin jilbab ak.”
“Jilbab yang kayak aak beli waktu itu?”
“Bukan ak. Aku pengennya jilbab yang lebar dan besar.”
“Adek aak udah tahu jilbab syar’i ya. Masya Allah.”
“Hehe.”

Sekarang adek Dini setelah lulus, insya Allah masuk ke SMP IT Al-Izzah di Serang, Banten.
Semoga Adek Dini makin sholeha, nambah hafalan Qurannya, dan makin langsing juga (ups).
Aamiin Ya Robbal ‘alamiin.

Kamis, Juni 02, 2016

L A N G K A

Yang langka itu...
istri yg tunduk patuh pada suami, yg senantiasa berseri2 saat dipandang , yg ridha terdiam saat suami marah. Tidak merasa lebih apalagi meninggikan suara. Tercantik di hadapan suami. Terharum saat menemani suami beristirahat. Tak menuntut keduniaan yg tidak mampu diberikan suaminya. Yang sadar bahwa ridha-Nya ada pd ridha suaminya.

Yang langka itu... Suami yang mengerti bahwa istrinya bukan pembantu. Sadar tak melulu ingin dilayani. Malu jika menyuruh ini itu krn tahu istrinya sudah repot seharian urusan anak dan rumah. Yang tak berharap keadaan rumah lapang saat pulang krn sadar itulah resiko hadirnya amanah² yg masih kecil. Yang sadar pekerjaan rumah tangga juga kewajibannya. Yang rela mengerjakan pekerjaan rumah tangga krn rasa sayangnya thdp istrinya yg kelelahan.

Yang langka itu... Anak lelaki... yang sadar bahwa ibunya yg paling berhak atas dirinya. Yang mengutamakan memperhatikan urusan ibunya. Yang lebih mencintai ibunya dibanding mencintai istri dan anak²nya. Yang sadar bahwa surganya ada pd keridhaan ibunya.

Yang langka itu... Orang tua... yang sadar bahwa anak perempuannya jika menikah sudah bukan lagi miliknya. yang selalu menasehati untuk mentaati suaminya selama suaminya tidak menyuruhnya kpd perkara munkar. Yang sadar bahwa keridhaan Allah bagi anaknya telah berpindah pd ridha suaminya.

Yang langka itu... Seorang ibu... Yang meskipun tahu surga berada di bawah telapak kakinya. Tapi tidak pernah sekalipun menyinggung hal tsb saat anaknya ada kelalaian thdnya. Yang selalu sadar bahwa mungkin segala kekurangan pd anak²nya adalah hasil didikannya yg salah selama ini. Yang sadar bahwa jika dirinya salah berucap atau do'a keburukan maka malaikat akan mengaminkan do'anya.

Yang langka itu... Anak yang senantiasa mendoakan kebaikan bagi orangtuanya dlm keheningan sepertiga malam terakhir. Meskipun sehari hari dlm kesibukan rumah tangganya. Dalam kesibukan usahanya. Dalam kesibukan pekerjaannya.

Yang langka itu... Orang-orang yg saling memberikan nasehat dalam kebenaran dan kesabaran. yang saling memaklumi jika hal² di atas lupa atau lalai dilakukan sehingga saling memaafkan diantara mereka. Maka rahmat Allah berada di antara mereka.
Dan Allah dgn kemurahanNya memaafkan kesalahan² mereka.

Semoga kita termasuk kelompok yg LANGKA itu.... Aamiin