“Salah
satu cara terbaik buat untuk bersyukur adalah menjalani proses hidup dengan
sebaik mungkin.” (Nasehat guruku)
Kembali ke tanah perantauan adalah proses terbaikku
untuk menjalani hidup. Karena aku dituntut untuk serba mandiri. Meskipun ga
sepenuhnya mandiri. Karena kita juga membutuhkan bantuan orang. Setidaknya mandiri
itu bisa ngatasin masalah sendiri. Kalopun kita kebingungan, alhamdulillah masih
bisa dapat saran dari guru, orangtua, ataupun sahabat.
Perantauan karena tuntutan pekerjaanku ini adalah
proses hidup yang harus aku jalanin. Harus nyesuain kondisi di tempat
perantauan. Harus bisa adaptasi dengan iklim lingkungan juga makanan. Kita juga
musti nyiapin hati kalo ketemu dengan orang yang gak sesuai keinginan kita di
tempat kerja. “Harus tahan banting! Ga boleh cengeng.” Itu nasihat Bunda.
Satu hal yang harus aku lakuin setiap hari:
Bersyukur! Kalo kita bersyukur, kita bakal nikmatin proses hidup ini. Ga akan ngeluh
dengan masalah. Ga akan lemah karena keadaan yang sulit. Dan ga akan menyerah
dengan keadaan.
Bersyukur itu bukan hanya sekedar ucapan. Tapi juga
yang paling penting dengan tindakan dan keyakinan dalam hati. Dengan selalu
bergerak walopun banyak rintangan. Dengan selalu jadi solusi dari permasalahan
yang ada. Dengan selalu memohon pertolongan Allah. Dan juga dengan selalu ingat
Allah, Asy-Syakur.
“Allohumma a’ini ‘ala dzikrika wasyukrika wahusni ‘ibadatik.”
Kami mohon pada-Mu Ya Alloh, bantulah kami untuk selalu
ingat pada-Mu, untuk selalu bersyukur, dan perbaguslah ibadah kami.
Semoga Allah jadikan hati kita selalu terpaut
pada-Nya. Ga pernah berhenti untuk terus bermunajat pada-Nya. Dan selalu yakin
dengan janji dan pertolongan-Nya. Aamiin Ya Rohman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar