Sabtu, Agustus 20, 2016

NORAK

Kamu bilang aku norak?
Ada benarnya juga tak bisa aku pungkiri.

Ketika aku ditanya tentang traveling? Sudah pernahkah ke Raja Ampat? Ke Gunung Rinjani? Atau ke luar negeri? Aku hanya beberapa saja yang tahu. Aku hanya berpikir bagaimana rasanya jika aku pergi bersama-sama keluarga, dengan orang-orang yang kusayangi. "Ah ini pemandangan bagus sekali. Seandainya keluargaku juga bisa ikut." Batinku saat aku berjalan sendiri. Indahnya pemandangan tak akan lengkap jika tidak dinikmati bersama-sama orang yang tercinta.

Ketika ditanya soal makanan. Pernahkah ke restoran seafood terkenal misalnya. Aku pun hanya sesekali saja. Aku berpikir bagaimana kalo setiap masakan ditambah rasa yang membuat makanan semakin nikmat; rasa syukur. Syukur masih bisa bertemu dengan makanan hari ini. Masih banyak orang yang tidak bisa makan hari ini. Jauh-jauh Allah datangkan makanan dari petani sudah tiba dihadapan kita dan bisa kita nikmati. Masya Allah.

Ketika ditanya soal gadget terkini misalnya. Aku juga tidak tahu banyak tentang ini. Aku pikir akan habis waktu kita jika mengikuti tren. Akankah menambah kemuliaan jika kita memiliki gadget terbaru? Padahal nilai diri kita tidak ditentukan dari apa yang kita gunakan. Cukup syukuri apa yang kita punya dan pergunakan dengan baik. Jangan sampai membuat kita lalai, bahkan menambah dosa. Astaghfirulloh.

Ketika ditanya soal lagu dan film terupdate. Aku juga hanya tahu beberapa. Masih banyak hal yang belum aku pelajari dan amalkan. Rasanya ga adil kalo waktu kita diisi hanya dengan senengin nafsu aja. Harusnya dipakai untuk memperbanyak ilmu dan mengajarkan juga ke orang lain.

Ketika ditanya kalo liburan biasanya nongkrong dimana? Aku juga bingung menjawab apa. Karena bagiku tempat hiburan yang terbaik adalah berkumpul dengan orang-orang sholih. Sambil saling berbagi, saling menasehati, merenungi satu dua ayat dalam Al-Quran. Akan semakin mantap jika ditambah dengan segelas teh hangat plus tempe mendoan sebagai temen ngobrolnya. Masya Allah.

Kamu bilang aku norak?
Ada benarnya juga tak bisa aku pungkiri.
Tapi aku berharap semoga segala ke'norak'an aku ini bisa membawa berkah bagi kehidupanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar