Minggu, Oktober 02, 2016

Keluarga yang Kuat

“yah, emang gimana sih caranya biar jarang berantem gitu kayak ayah sama ibu?”

“emang ayah sama ibu jarang berantem? kata siapa?”

“kata aku barusan.”

“ayah sama ibu juga sering nak berselisih pendapat. tapi–tidak pakai berantem atau bertengkar. rahasianya…”

“apa yah?”

“kalau ada masalah, ibu sama ayah selalu kuat-kuatan, nak. kamu tau kan, kata Rasul, orang yang paling kuat adalah yang paling bisa mengendalikan amarah. di antara ayah dan ibu, tidak berlaku aturan perempuan selalu benar, atau laki-laki harus selalu diam–jika ada salah satu yang marah.”

“jadi gimana, yah?”

“kalau ada masalah, ibu tidak pernah langsung marah. ibu pasti diam. ibu menganalisis masalah sebelum marah. haruskah ibu marah? kalau iya, atas bagian mananya ibu boleh marah? bagaimana cara marahnya? bagaimana supaya masalahnya selesai? ayah meniru ibu, tentang ini.”

“jadi nggak bertengkar?”

“tidak. perempuan yang bisa mengendalikan amarah seperti ibumu, itulah perempuan yang sangat kuat, nak. perempuan yang kuat akan dipertemukan dengan laki-laki yang kuat. perempuan dan laki-laki yang kuat akan memiliki keluarga yang kuat.”

“ah ibu…”

“ada saja, nak, di dunia ini istri yang bangga jika bisa marah kepada suaminya, jika bisa tampak ‘dominan’ di depan suaminya. jangan begitu ya, nak. bukan berarti bahwa perempuan harus mengalah kepada laki-laki, melainkan bahwa kekuatan keluarga lebih penting daripada gengsi, apalagi emosi.”

@prawitamutia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar