Minggu, Oktober 16, 2016

Pengalaman

"Gapapa kan, kamu akan lebih banyak pengalaman disana." Kata seniorku yang dapat penempatan pulang ke kampungnya.

Rasanya denger nasihat dari orang seperti itu, males banget. Kenapa males? Dia ga pernah dapat pengalaman yang lebih keras dari yang aku alami.

Dia ga pernah ngerasain, betapa sulitnya berada di ujung timur sini. Ga ngerasain tiket mudik yang mahal banget. Hingga menghabiskan gaji + TK 2 bulan. Ga ngerasain tinggal di lingkungan baru. Lingkungan dengan budaya dan adat yang berbeda. Ga ngerasain betapa kerasnya dalam mendapatkan data. Harus ke pedalaman, ke distrik yang sangat jauh dengan menanggung resiko. Ya Allah..

Mungkin itu yang membuat dakwah kita gagal. Berbicara, namun tidak melakukan. Hanya teori, tapi ga praktek. Itu yang membuat dakwah kita gagal.

Bagi seorang Dai, haruslah menjadi teladan yang baik. Melakukan terlebih dahulu, sebelum memberikan nasihat. Memberikan contoh, sebelum mengajak. Indah sekali karakter seorang Dai.

Ibarat seorang enterpreneur, yang mengisi seminar. Ia didengar karena ia melakukan. Melakukan segala proses nya, jatuh bangun ia membuat usaha, hingga berhasil. Ia melakukan! Ia yang berjuang! Bukan hanya teori.

Kadang aku takut, memberi nasihat namun tidak sesuai dengan perbuatan. Semoga Allah memberikan kekuatan kepadaku untuk menjadi hamba yang konsisten. Sesuai antara perkataan dan tindakan. Nasihat yang baik, diiringi dengan teladan yang baik pula. Insya Allah.

Fitrah manusia jika dalam hidup, kadang suka mengeluh. Tapi melalui tulisan ini, aku berusaha meneguhkan hati untuk tetap berjuang disini. Tetap bertahan dengan kondisi sesulit apapun. Aku hanya perlu bekerja lebih keras. Lebih banyak melakukan kebaikan dengan ikhlas. Lebih banyak memohon pertolongan Allah.

Bukankah setiap doa dan usaha tidak ada yang disia-siakan oleh Allah? Semoga Allah selalu menjadi yang utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar