Ada
yang sempat bermain dengan sangat nakal dalam benakku. Menjebak logikaku dalam
siklus yang kadang tak berkesudahan. Tak mengapa, bukankah Tuhan menyuruh kita
menggunakan akal untuk bisa mengungkap rahasia kekuasaan-Nya, agar semakin
mengenal dan dekat dengan-Nya.
Maka sebenarnya, hidup ibarat ‘petak-umpet’, yang membedakan,
dalam ‘petak-umpet’ kehidupan kita selalu menjadi pemain yang mencari, mencari
rahasia Tuhan yang tersembunyi. Pencarian itu bisa berujung jawaban, bisa juga
tak berujung, karena mungkin ketidakberujungan tersebut adalah jawaban dari
pencarian itu sendiri.
Maka,
bolehlah beraneka macam teka-teki kehidupan itu kubiarkan bermain dengan sangat
bebas dalam benakku. Kadang begitu nakal tak terkendali, kadang sangat mudah
dijinakkan. Apapun itu, teka-teki itu sangat berjasa dalam mengenalkan dan
mengajarkan apa itu kedewasaan dan kebijkasanaan, walaupun dua kata itu serasa
tidak cukup untuk diajarkan dan didapatkan sepanjang hayat, karena memang tidak
akan pernah selesai. Selalu ada tuntutan kebijaksanaan dan kedewasaan yang
lebih besar, dari fase ke fase. Itulah salah satu teka-teki kehidupan.
Rahasianya, mungkin Tuhan sedang melihat seberapa cerdas kita menggunakan akal
yang sudah diberikan-Nya, juga seberapa baik kita mengendalikan hati yang
sengaja dibuat-Nya tak menentu, bergejolak, juga berbolak-balik.
Sayangnya, banyak yang tak sadar sedang berhadapan dengan
teka-teki kehidupan. Karena tak sadar sedang bermain teka-teki, akhirnya tak
bisa menyelesaikannya, dan terpaksa harus terjebak pada teka-teki yang sama.
Selalu, yang membuat roda kehidupan menjadi lebih lambat, karena tak tahu
rahasianya, tak tahu jalannya, atau kendaraan yang digunkan sudah tidak relevan
lagi dengan perkembangan zaman. Karenanya, ‘hikmah’ juga agak kurang berkenan
menaikinya.
Maaf, sepertinya sudah dulu. Karena masih banyak
teka-teki yang harus diselesaikan.
:p
#diorama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar