Sekelompok
kawan itu sedang bergembira ria, membicarakan apa saja, bermacam rupa. Banyak
hal yang penting, lebih banyak lagi yang tidak penting. Namanya juga
kanak-kanak. Gaduh, berisik, dan mengasikkan. Salah satu dari mereka dipanggil
Ibunya, lalu masuk ke kamar.
“Nak, Ibu lelah sekali dan ingin beristirahat. Bisakah
kamu beritahu teman-temanmu agar jangan terlalu berisik?”
“Baik, Bu.”
Sesampainya di ruang tamu, anak tadi mengajak teman-temannya
bermain bola di lapangan. Mereka masih ceria, meninggalkan rumah dan menuju
lapangan. Bola adalah hobi mereka. Maka, tak sulit mengajak mereka bermain
bola. Sedangkan ibu, tertidur sangat tenteram.
Sepulang dari main bola;
“Darimana, Nak?”
“Main bola, Bu.”
“Tadi kan ibu hanya meminta agar kalian jangan terlalu berisik.
Bukan untuk tidak boleh bermain di rumah.”
“Bu, Kalau saya mengatakan itu kepada mereka, saya
enggak yakin mereka akan ngerti kondisi ibu. Mungkin mereka akan bilang kalau
ibu galak, kalau ibu enggak suka kami main di rumah dan kami jadi enggak
semangat lagi bermain. Kan ibu juga pernah bilang; kita, selalu punya banyak
cara untuk mencapai suatu tujuan. Tapi sebelum cara itu dilakukan, kita harus
mempertimbangkan akibatnya terlebih dahulu, agar tujuannya bisa tercapai dengan
baik. Agar tidak menciptakan suasana dan akibat lain yang tidak diinginkan.
Benar kan, Bu?”
Ibu mengangguk, tersenyum bangga, lalu menuangkan segelas air
dingin untuk putranya yang sedang kelelahan.
#diorama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar