Sebuah cerita..
di suatu kerajaan.. seorang raja menyuruh tiga orang pemuda untuk mengambil apa
saja yang berasal dari hutan..
Pemuda yang
pertama, mengambil semua yang ada di dalam hutan, ia tidak memedulikan isinya..
entah rumput, buah yang busuk, buah yang mentah, semua ia masukkan, ia
berpikir rajanya hanya menyuruh mengambil apa saja, sehingga ia cepat sekali
menyelesaikan tugasnya dan segera pulang ke istana sang raja..
Pemuda yang
kedua, ia mengambil dari hutan hanya buah saja.. tapi ia tidak memerhatikan
buahnya mentah atau matang, sehingga semua buah ia masukkan ke dalam keranjang,
dan setelah keranjangnya penuh ia pun kembali ke istana sang raja..
Kemudian pemuda
yang ketiga, ia sangat hati-hati dalam mengambil hasil hutan.. ia hanya mau
memasukkan buah yang matang, yang rasanya manis.. memang sulit.. ia adalah yang
paling lama dibandingkan teman-temannya.. lalu setelah keranjangnya penuh.. ia
kembali menghadap sang raja di istana..
Setelah mereka
bertiga kembali ke istana, lalu ia dikumpulkan kembali di hadapan sang raja.. “Wahai
anak muda..” kata sang raja sambil menghadap ke wajah ketiga pemuda tersebut.. “kalian
telah melakukan pelanggaran atas perbuatan kalian di istana. Maka kalian akan
dimasukkan ke penjara, dan sebagai bekal adalah bekal kalian yang kalian ambil
di hutan.”
Siapakah yang
beruntung? Siapakah yang bisa menikmati bekalnya selama di penjara.. ^_^
Maka Alloh
berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah surat Al-Baqarah ayat je-197, ”..
seunggunya sebaik-baik bekal adalah takwa..”
Sudah siapkah
kita dengan bekal takwa kita menuju negeri yang abadi, negeri akhirat. Sudah siapkah
kita mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita dihadapan sang khaliq? Maka segera
bertaubat, dan perbaiki diri kita. Karena sesungguhnya, Alloh berfirman dalam
Al-Qur’an surat an-nisa ayat ke-69: “orang-orang yang taat kepada Alloh, maka
dimasukkan golongan orang-orang yang diberi nikmat oleh Alloh.”
Wallohu’alam
bisshowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar