Rabu, Maret 14, 2012

Ikut lomba yukk :)

Semua tentang menulis. Banyak lomba menulis, tapi belum satupun yang aku buat.. aaa… aku harus ikut aku memilih salah satu lomba dari KAMMI tentang lika liku perjalanan dakwah.. bismillah..


Perjalanan Tarbiyahku..

Aku ikut organisasi saat aku smp, masih ingat aku saat itu aku menjadi anggota Osis dan anggota Rohis. Tapi yang paling berpengaruh dalam hidupku Rohis. Rohis membuka jalan untuk mengembangkan pribadi menjadi pribadi yang bermakna dan bermanfaat Insya Alloh..

Di Smp ini aku bermula mulai dikenalkan dunia dakwah. Aku juga sudah ikut kelompok liqo pekanan baik di sekolah maupun di rumah. Saat itu aku masih ingat betapa aku masih berat mengajak temen-temen di SMP untuk melakukan salah satu sunnah Rasululloh di pagi hari, sholat duha. “Ah sok alim lo..” kata temanku saat aku mengajak untuk pergi sholat. “Biarin.. daripada sok kafir.. hehe” aku melongos pergi. Tugasku hanya mengajak kan? Mau atau tidak urusan pribadi masing-masing.

Berlanjut ke Sma, aku kembali aktif di kegiatan Rohis. Saat kelas dua, aku dijadikan menjadi koordinator apresiasi khusus (apsus) yang bergerak di bidang seni dan olahraga. Salah satu yang aku lakukan tiap minggu adalah membuat bulletin tiap jum’at, sekaligus mengambil infaq di setiap kelas. Setiap minggu aku harus menyerahkan tulisanku ke percetakan, dan esoknya aku harus mengambil untuk dibagikan di setiap kelas. Begitu satu minggu sekali. “Wahyu caranya gimana ya biar kita rajin ibadahnya..” temenku bayu curhat padaku. “Wah berat nih pertanyaannya. Kalo aku sih biar ibadahnya terjaga ikut pengajian pekanan (liqo) bareng ka de.. mau ikut?” jawabku dengan diakhiri sebuah ajakan. Aku seneng banget bisa aktif di Rohis. Temen-temennya dahsyat! Rajin ibadah, akademiknya bagus, organisasinya jalan terus, bahkan Rohis kami pernah membuat kata-kata yang selalu bikin motivasi kami, “Dakwah oke. Prestasi yes.”  Sederhana ya. Hehe. Tapi ini yang membuat semangat kami. Kita tak jarang pulang malem karena harus mempersiapkan kegiatan, dan tak jarang juga saat pulangnya kena marah karena pulang telat. Namun itu semua menyenangkan, karena bisa berkumpul dengan temen-temen yang luarbiasa dalam akademiknya, dan luarbiasa dalam hal ibadahnya, subhanalloh. Perjalanan yang berat, akan terasa ringan dengan bersama-sama. Bener ga? ^^

Perjalanan dakwah, aku lebih seneng menyebutnya dengan istilah “Perjalanan Tarbiyah”. Karena dakwah ini adalah proses kita untuk memperbaiki diri, dan memperbaiki umat. Subhanalloh.

Perjalanan tarbiyahku berlanjut hingga aku kuliah.
Aku meminta surat transfer untuk kepindahan kelompok liqoku di Bogor. Setelah aku lulus dari SMA tepatnya di SMAN 9 Bandarlampung, aku melanjutkan kuliah di Institut Pertanian Bogor. Aku lebih seneng menyebutnya Institut Pesantren Bogor. Karena disini banyak sekali aktivitas-aktivitas keislamannya. Alhamdulillah.

Aku di Bogor tinggal di asrama berteman dengan teman yang belum kita kenal, dan dipertemukan dalam sebuah kamar yang berisi empat orang. Disini aku belajar untuk mandiri, belajar untuk dekat dengan teman.

Selain itu, aku kembali aktif di kegiatan LDK (Lembaga Dakwah Kampus). LDK di IPB namanya LDK Al-Hurriyah. Aku masih ingat saat open house di IPB, garda terdepan sudah terpampang besar, “Islamic Student Center LDK Al-Hurriyah” dengan bersemangat yang memegang mic di depan tarub berkata, “ayo yang mau keren, yang mau berprestasi ikut bareng kita di ISC Al-Hurriyah”

Setelah open house, banyak rangkaian kegiatannya, berupa belajar bareng, ngaji bareng, dan seminar-seminar kemahasiswaan. Setelah rangkaian kegiatan ISC, baru diadakan open recruitment yang akan dijadikan pengurus LDK.

Alhamdulillah. Aku belajar banyak dari Dakwah ini. Aku belajar untuk berbagi ilmu melalui kegiatan ngaji pekanan atau liqo. Aku belajar pengorbanan dalam mengadakan suatu kegiatan. Aku belajar untuk memahami orang dalam berjama’ah.

Aku banyak belajar dari dakwah ini. Aku merasakan kehangatan bertemu dengan teman-temen LDK, walo fisik lelah namun wajahnya selalu memberikan senyum tulus untuk saudaranya. Subhanalloh.

Setiap pengorbanan kita Insya Alloh akan diganjar oleh Alloh.
Teringat sebuah taujih dari Ustadz Angga, murobbi kami di IPB. “Akhi bukan dakwah yang butuh kita. Karena tanpa antum pun masih banyak kader dakwah yang akan membangun peradaban ini. Tapi kita yang butuh dakwah. Kita bergerak bersama dalam satu jama’ah untuk terus menyuarakan kebenaran agama ini.”

Tetep semangat di jalan dakwah. Dan selalu hadiri kegiatan ngaji pekanan atau liqo. Untuk mengecas ruh ini agar selalu semangat dalam menjalani aktivitas, dan selalu semangat dalam kegiatan-kegiatan dakwah.

Wahyu Ahmad Kautsar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar