Entah, siapa
yang pertama kali bilang ini, tapi aku setuju sekali, bahwa menggenap adalah
saat untuk berhenti membanding-bandingkan. Membandingkan keluarga,
membandingkan kondisi kita dengan pasangan lain, dan yang tak juga kalah
pentingnya; membandingkan pasangan kita dengan standar kita sendiri. Bukan,
bukan berarti harus menurunkan standar. Hanya saja, menggenap berarti
memperluas ruang penerimaan kita. Biarkan apa-apa yang belum sesuai dengan
standar itu menghuni ruang penerimaan, untuk kemudian perlahan demi perlahan,
ruang penerimaan itu akan mengkondisikannya untuk terus memperbaiki diri dengan
sukarela. Bukan dengan keterpaksaan yang menimbulkan tekanan.
Bahkan jikapun pada akhirnya dia tak bisa berubah, tetap di bawah standar standar yang kita harapkan, setidaknya ruang penerimaan selalu menawarkan kebahagiaan tersendiri. Kebahagiaan yang tersembunyi pada dua kata; apa adanya.
Sebagaimana aku
selalu berusaha untuk menerima apa adanya kamu. Sebagaimana kamupun demikian. Sebagaimana
kita saling percaya bahwa dibalik kata ‘apa adanya’ itu tersimpan usaha terbaik
yang telah, sedang dan akan kita lakukan.
Karena kamu
adalah perhiasan paling berharga di dunia yang aku punya, maka aku dan kamu akan saling mengisi, saling berbagi, saling menyemangati. Semoga kita bisa menjadi pasangan yang saling
mensyurgakan :)
#Genap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar