Sabtu, Desember 29, 2012

The Seven Islamic Daily Habits :)



Have you read “The Seven Habits of Highly Effective People”? Karyanya Stephen R.Covey . Buku ini terkenal bangeet dari dulu, dan menjadi salah satu buku yang best seller. Ternyata, Islam juga punya lo Seven Habits yang ga kalah kereen. Dan seven habits ini bersumber dari surat Al-Fatihah yang sering bangeet kita baca.


Dalam sebuah buku yang inspiratif karyanya Ustadz Harjani Hefni, MA, beliau menuliskan buku “The Seven Islamic Daily Habits” HIdup Islami dan Modern Berbasis Al-Fatihah. Dalam tulisan ini Insya Alloh akan sedikit menerangkan rangkuman isi buku tersebut, mudah2an bisa diamalkan dalam keseharian kita, bismillah..

Yang pertama, Bismillah dalam memulai setiap pekerjaan. Prinsip inilah yang diajarkan Alloh kepada Rosul-Nya Muhammad Saw sejak pertama kali menerima wahyu. Sejak saat itu juga, Nabi Saw tidak pernah meninggalkan prinsip ini dalam setiap aktivitasnya. Bahkan beliau mengatakan bahwa setiap pekerjaan yang tidak dimulai dengan ucapan Bismillah, maka tidak akan sempurna. Orang yang memulai aktivitasnya dengan menyebut nama Alloh, insya Alloh lebih mampu mengendalikan diri dibandingkan orang yang tidak menyebut nama-Nya.

Yang kedua, Bersyukur atas segala nikmat yang diterima. Prinsip ini selalu dipegang teguh oleh Rosululloh Saw sejak beliau menerima risalah Islam. Dalam Al-Quran pun diterangkan, dalam Surat Ibrahim ayat ke-7, "Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." Prinsip syukur ini menjadikan Nabi Muhammad Saw sangat dekat dengan Alloh, menghargai sesama, dan menikmati hidup laksana di surga. Syukur membuat jiwa tenang dan kerja menjadi konsentrasi. Syukur juga mampu mendongkrak produktivitas manusia.

Yang ketiga, Berpikir positif terhadap Alloh dan berkasih sayang terhadap sesama. Sikap berpikir positif ini dicontohkan oleh Rosululloh Saw kepada kita dalam kondisi tersulit sekalipun. Di saat masyarakat Thaif menolak kehadiran beliau dan dakwah yang beliau bawa, bahkan beliau dilempari batu, beliau masih mengedepankan pikiran positifnya terhadap mereka, dengan harapan akan lahir dari rahim-rahim masyarakat di situ yang akan menjadi pemimpin Islam di masa yang akan datang. Melakukan dengan kacamata pikiran positif membuat Rosululloh Saw mampu bertahan dengan prinsipnya dan selalu merasa berada di bawah lindungan-Nya. Dalam konteks dunia kerja, berfikir positif terhadap Alloh membuatnya semakin bersemangat meningkatkan kualitas dirinya, karena dia yakin Alloh tidak akan menzhalimi hamba-Nya.

Yang keempat, Berorientasi akhirat. Prinsip ini membuat kita sekali mendayung dua atau tiga pulau terlampaui, artinya energy yang kita keluarkan untuk dunia sekaligus bernilai akhirat. Tidak terjadi tumpang tindih dan tabrakan antara pekerjaan dunia dan akhirat. Mempraktekkan prinsip ini akan menjadikan kita orang yang kaya kredit poinnya di sisi Alloh, dan menjadikan kita selalu merasa diingatkan tentang akhirat saat kita berniat melakukan penyimpangan.

Yang kelima, Beribadah dan Berdoa. Alloh berjanji akan mengabulkan harapan kita kalau kita mendahulukan ibadah, ketundukan dan loyalitas kepada-Nya. Mempraktekkan prinsip ini akan membuat hidup kita semakin optimis, karena Alloh tidak pernah mengingkari janji-Nya. Alloh berfirman dalam Al-Quran surat Al-Mu’min ayat ke-60, “Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina."

Yang keenam, Konsisten dalam komitmen. Sesuai dengan karakter hati yang gampang bolak-balik, maka banyak orang yang tidak mampu bertahan dalam prinsipnya. Menjaga konsistensi diri dalam komitmen kebaikan adalah pekerjaan sulit yang membuahkan hasil spektakuler. Alloh berfirman dalam Al-Quran surat Fusshilat ayat ke-30, “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu."

Yang terakhir atau yang ketujuh, Bercermin. Orang yang tidak mau bercermin atau belajar dengan sekitarnya ibarat orang yang berjalan dengan menutup mata, dia asyik dengan dirinya dan tidak pernah tahu dengan dunia luar. Padahal, lingkungan sekitarnya adalah kitab berharga yang banyak mengandung pelajaran.

Mudah2an manfaat. Wollohualam bisshowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar