"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia
amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat
buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS.
Al-Baqarah: 216)
Di dalam
suatu kisah diceritakan ada seorang raja yang pergi ke gunung untuk berburu
bersama pasukannya. Sang raja berhasil memburu seekor rusa. Buruannya ini pun
langsung dibawa ke istana dan sang raja langsung mengolah rusa itu dengan
tenaganya sendiri karena ia ingin mendapatkan kepuasan atas hasil buruannya itu.
Namun suatu bencana datang saat sang raja memasak rusa itu, jari tangannya
terpotong karena tidak teliti. Raja kemudian memanggil semua tabib di negeri
itu untuk menyambungkan kembali jarinya yang terpotong namun akhirnya tidak ada
yang dapat menyambukan jari sang raja.
Melihat
kenyataan bahwa ia harus hidup dengan jari yang terpotong, sang raja pun
memanggil penasehatnya untuk memberikan suatu penjelasan mengapa ini harus
terjadi. Mendengar hal itu, penasehat tersebut menjawab dengan singkat, “Raja,
setiap kejadian pasti ada hikmahnya..” raja yang mendengar hal itu tidak terima
dan kemudian memasukkan penasehat itu ke dalam penjara.
Beberapa
bulan setelah kejadian itu, sang raja yang luka di jarinya telah mengering
mulai berburu lagi. Kali ini ia hanya pergi sendirian. Namun, di dalam hutan,
sang raja malah tertangkap oleh suku pedalaman di hutan itu untuk dikorbankan
kepada dewa mereka. Ketika sang raja akan dikorbankan, tiba-tiba seseorang dari
suku tersebut menghentikan ritual tersebut karena sadar bahwa orang yang akan
dikorbankan itu cacat (tidak punya jari) dan dianggap tidak baik atau tidak
layak bila dikorbankan kepada dewa. Sang raja yang dibebeaskan oleh suku
tersebut langsung tersadar dan menuju istana untuk membebaskan penasehatnya.
Sang rajapun langsung meminta maaf atas sikapnya terhadap penasehatnya. Ia
sadar bahwa yang dikatakan penasehatnya ternyata benar. Namun mendengar hal
itu, pensehat justru berkata, “Saya juga berterima kasih kepada raja karena
telah memasukkan saya ke dalam penjara. Andai saja saya tidak dipenjarakan,
maka sudah pasti saya ikut raja untuk berburu dan akan tertangkap oleh suku itu
kemudian akan dikorbankan kepada dewa mereka”.
Cerita ini
bisa mengilhami kita bahwa setiap kejadian ada hikmahnya. Setiap orang pasti sudah
diukur masalahnya oleh Alloh. Yang membedakan adalah sikap terhadap kejadian
tersebut. Cara yang paling ampuh adalah dengan terus mendekat kepada Alloh,
ridho terhadap ketentuan Alloh, berbaik sangka kepada Alloh, dan selalu syukur
dan sabar atas apapun yang Alloh berikan. Mudah-mudahan Alloh memberikan
istiqomah di jalan kebaikan, aamiin.
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia
amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat
buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS.
Al-Baqarah: 216)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar