Kamis,
23 februari 2012. Hari itu selesai ujian aku langsung pulang. Aku sudah kangen
dengan rumah. Kira-kira sudah hampir 2 bulan aku belum pulang. Padahal jarak
rumahku Jakarta-serang tidaklah terlalu jauh. Namun karena kegiatan di kampus
yang kadang membuatku aku tidak pulang. Dan aku sudah berjanji dengan Bunda,
selesai ujian aku langsung pulang..
Di
dalam bus aku tidak sengaja bertemu dengan seorang Ibu yang luar biasa. Namanya
Ibu Nimas. “Dek mahasiswa ya?” tanyanya kepadaku ketika aku sedang asyik
membaca. “Iya bu.” Aku menjawab dengan senyuman. Mulai dari percakapan biasa,
menayakan kampusnya dimana, arah tujuannya mau kemana. Ternyata Ibu Nimas pergi
ke Jakarta untuk menjenguk anaknya yang sedang sakit. Anaknya sedang menempuh
kuliah di semester 6 di Universitas Esa Unggul di Jakarta. Ibu Nimas, single
parent dengan 2 orang anak. Anak yang pertama sudah menikah & anak kedua
yang baru saja dijenguk. Sehari-hari ia berprofesi sebagai ‘herbalis’ menjual
obat-obat herbal seperti: habbatusauda, madu propolis dan ternyata Ibu Nimas
juga ahli bekam. “Alhamdulillah banyak tawaran untuk bekam di daerah sekitar
serang-cilegon dek.” Ceritanya dengan penuh senyum. Rumah Ibu Nimas dengan
rumahku juga tidak terlalu jauh. Sama-sama satu daerah namun beda komplek.
Alhamdulillah jadi ada temen buat pulang, hehe..
Lalu
ibu Nimas juga menanyakan asal kampusku. aku mengatakan aku dari sekolah
statistik yang berada di dekat kampung Melayu. “Wah hebat dong matematikanya,
kalo ibu nyerah deh kalo dihadapkan ke angka..” “Kalo ibu lebih senang
menghafal dek, ibu senang dengan ilmu filsafat” lanjut cerita Ibu Nimas.
Lalu
sampai pada sesi curhat.. “Ibu sebenarnya belum lama ini saya baru dapat
musibah.. kontrakan saya kemalingan..” curhatku ke Ibu Nimas.
“Innalillahi..
Ya Alloh.. yang sabar ya nak..”
“Semua
pasti ada hikmahnya..” ‘hikmah’ ya kata-kata ini yang akhir-akhir ini selalu
aku pikirkan..
“Dek
kadang-kadang kita merasa nyaman dengan semua kenikmatan, namun ketika
kenyamanan itu hilang. Bagaimana sikap kita.. masih yakinkah dengan pertolongan
Alloh?” nasihat Ibu Nimas benar-benar aku hayati..ya Alloh kadang kenikmatan
yang Alloh berikan jarang sekali aku syukuri.. Ibu Nimas memberikan nasihat
persis seperti Ibu kepada anaknya.
“Jangan
sedih ya dek.. Insya Alloh diganti yang lebih baik..”
“Ibu
seneng baca buku Islam ga?” aku mencoba mengalihkan topik.
“Alhamdulillah
ibu seneng baca buku Islam..”
“Buat
ngisi perjalan, sambil baca buku aja bu biar manfaat.” Aku sodorkan majalah
Ummi yang kubeli untuk bunda di Rumah.
“Alhamdulillah
ya Nak, hingga sekarang Alloh masihberi kesehatan pada Ibu.” Giliran Ibu curhat
padaku sambil membuka-buka majalah Ummi.
“Sejak
kepergian bapak.. bapak jadi sendirian di rumah ditinggal anak2..” curhat bu
Nimas.
“Alhamdulillah
Alloh memberikan jalan ke Ibu lewat jalan Herbal ini..”
Ya
Alloh terimakasih atas nikmat yang engkau berikan.. dan mudah2an kami selalu
menjadi hamba yang bersyukur atas segala nikmat dan menjadi hamba yang selalu
bersabar atas segala ujian..
Terimakasih
ya Alloh.. terimakasih..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar