Senin, Februari 27, 2012

Perjalanan Penuh Hikmah

Kamis, 23 februari 2012. Hari itu selesai ujian aku langsung pulang. Aku sudah kangen dengan rumah. Kira-kira sudah hampir 2 bulan aku belum pulang. Padahal jarak rumahku Jakarta-serang tidaklah terlalu jauh. Namun karena kegiatan di kampus yang kadang membuatku aku tidak pulang. Dan aku sudah berjanji dengan Bunda, selesai ujian aku langsung pulang..

Di dalam bus aku tidak sengaja bertemu dengan seorang Ibu yang luar biasa. Namanya Ibu Nimas. “Dek mahasiswa ya?” tanyanya kepadaku ketika aku sedang asyik membaca. “Iya bu.” Aku menjawab dengan senyuman. Mulai dari percakapan biasa, menayakan kampusnya dimana, arah tujuannya mau kemana. Ternyata Ibu Nimas pergi ke Jakarta untuk menjenguk anaknya yang sedang sakit. Anaknya sedang menempuh kuliah di semester 6 di Universitas Esa Unggul di Jakarta. Ibu Nimas, single parent dengan 2 orang anak. Anak yang pertama sudah menikah & anak kedua yang baru saja dijenguk. Sehari-hari ia berprofesi sebagai ‘herbalis’ menjual obat-obat herbal seperti: habbatusauda, madu propolis dan ternyata Ibu Nimas juga ahli bekam. “Alhamdulillah banyak tawaran untuk bekam di daerah sekitar serang-cilegon dek.” Ceritanya dengan penuh senyum. Rumah Ibu Nimas dengan rumahku juga tidak terlalu jauh. Sama-sama satu daerah namun beda komplek. Alhamdulillah jadi ada temen buat pulang, hehe..

Lalu ibu Nimas juga menanyakan asal kampusku. aku mengatakan aku dari sekolah statistik yang berada di dekat kampung Melayu. “Wah hebat dong matematikanya, kalo ibu nyerah deh kalo dihadapkan ke angka..” “Kalo ibu lebih senang menghafal dek, ibu senang dengan ilmu filsafat” lanjut cerita Ibu Nimas.

Lalu sampai pada sesi curhat.. “Ibu sebenarnya belum lama ini saya baru dapat musibah.. kontrakan saya kemalingan..” curhatku ke Ibu Nimas.

“Innalillahi.. Ya Alloh.. yang sabar ya nak..”
“Semua pasti ada hikmahnya..” ‘hikmah’ ya kata-kata ini yang akhir-akhir ini selalu aku pikirkan..
“Dek kadang-kadang kita merasa nyaman dengan semua kenikmatan, namun ketika kenyamanan itu hilang. Bagaimana sikap kita.. masih yakinkah dengan pertolongan Alloh?” nasihat Ibu Nimas benar-benar aku hayati..ya Alloh kadang kenikmatan yang Alloh berikan jarang sekali aku syukuri.. Ibu Nimas memberikan nasihat persis seperti Ibu kepada anaknya.
“Jangan sedih ya dek.. Insya Alloh diganti yang lebih baik..”
“Ibu seneng baca buku Islam ga?” aku mencoba mengalihkan topik.
“Alhamdulillah ibu seneng baca buku Islam..”
“Buat ngisi perjalan, sambil baca buku aja bu biar manfaat.” Aku sodorkan majalah Ummi yang kubeli untuk bunda di Rumah.

“Alhamdulillah ya Nak, hingga sekarang Alloh masihberi kesehatan pada Ibu.” Giliran Ibu curhat padaku sambil membuka-buka majalah Ummi.
“Sejak kepergian bapak.. bapak jadi sendirian di rumah ditinggal anak2..” curhat bu Nimas.
“Alhamdulillah Alloh memberikan jalan ke Ibu lewat jalan Herbal ini..”

Ya Alloh terimakasih atas nikmat yang engkau berikan.. dan mudah2an kami selalu menjadi hamba yang bersyukur atas segala nikmat dan menjadi hamba yang selalu bersabar atas segala ujian..
Terimakasih ya Alloh.. terimakasih..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar