Senin, Februari 27, 2012

Mahasiswa ayo menghafal Al-Qur’an!

“Akhi jangan pulang ke lampung sebelum hafal Qur’an 30 Juz ya akh..” pesen murobbi Smaku, ka denny harnova.


Saat itu aku diberikan kesempatan minggu tenang menjelang ujian dari kampus. Dan keluargaku mengajak ke lampung. Langsung saja aku iyakan ajakan dari orangtua. Di lampung, aku ingin seali bertemu dengan teman-teman, guru-guru Sma, dan tentu saja murobbiku di Sma, ka denny harnova.

Ka denny, kini sudah memiliki anak tiga. Alhamdulillah. Beliau sekarang selain beraktivitas menjadi kepala sekolah di SMP IT Darul Ilmi, beliau juga sering mengisi training di sekolah-sekolah dan di kampus.

“Ka Denny lagi dimana? Kebetulan ana di lampung, mau ke tempat ka denny sekarang..” aku sms ke hp ka de (panggilan akrab ka denny)
“Ka de lagi di Trobos (lembaga bimbel) ni, wahyu lagi dimana? Ketemuan sore aja ya tempat ka de, ato kita mau makan bareng boleh..”

Saat sorenya, Alhamdulillah, Alloh mempertemukan aku dengan murobbiku ka de.
“Ka De apa kabar? Udah nambah lagi ya anaknya.. hehe”
“Alhamdulillah akhi.. apa kabar akh?”
“Alhamdulillah baik ka.. oh ya ka de, sekarang ana lagi ikut program Rumah Qur’an di kampus.. mudah2an bisa istiqomah dalam menghafal.. kalo bisa lulus sarjana, bisa hafal Qur’an 30 juz.. aamiin..”
“Subhanalloh akhi.. akhi jangan pulang ke lampung sebelum hafal Qur’an 30 juz ya akh.. tidak apa-apa berlelah-lelah yang penting bisa mencapai tujuan akhi..”

‘Tidak apa-apa berlelah-lelah yang penting bisa mencapai tujuan akhi’
Ya kata-kata ini selalu terngiang di pikiranku. Teringat taujih ustadz lukman yang mengatakan, salah satu sahabat Rosul yang memiliki motto, “La Rohata fil Mukmin Illa Fi Jannah (Tiada istirahat bagi seorang mukmin kecuali di surga)”

^_^

Mahasiswa dengan segala kesibukan, kuliah yang padat, tugas-tugas dari kampus, laporan praktikum, agenda dakwah (syuro, dll) seharusnya tidak menyurutkan untuk semangat mempelajari Al-Qur’an..

Kita faham dengan segala kesibukan kadang membuat kita lupa akan orientasi tujuan.. dan sesungguhnya yang mulai aku rasakan dengan menghafal Al-Qur’an.. kita menjadi lebih menghargai waktu.. kenapa? Karena kita tidak akan malas-malasan. Ada waktu sempatkan untuk tilawah. Ada waktu sedikit, sempatkan untuk muroja’ah hafalan. Mungkin waktu-waktu yang sedikit itu bisa menjadi berharga karena kita sempatkan untuk Al-Qur’an.

Tidak ada yang tak mungkin. Lulus sarjana, sekaligus hafal Al-Qur’an. Saya yakin, bisa! Dengan segala kesungguhan dan ikhtiar dimaksimalkan. Yang penting adalah usaha yang sungguh-sungguh dan minta selalu kepada Alloh untuk diberikan kemudahan dalam segala urusan..

Jadi bukan halangan mahasiswa dengan segala kesibukan tidak bisa menghafal Al-Qur’an…

Mahasiswa ayo menghafal Al-Qur’an!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar