Aku mengenal
bisnis sejak SMA. Ada salah satu inspirator guruku di SMA, yang sekaligus
menjadi Pembina di Rohis, namanya Bu Bina. Orangnya baik hati, ia sangat
dermawan. Beliau selain aktif mengajar, beliau juga punya usaha bisnis diluar. “Kalo cuma ngandelin gaji bulanan, mana cukup ibu bisa belanja-belanja” katanya
kepadaku saat aku ngobrol dengan beliau.
“Kalo mau
usaha itu sebenarnya gampang.. ga usah banyak modal juga gampang.. tapi inget..
semakin kecil resikonya ya uangnya juga kecil.. tapi kalo resikonya besar ya
untungnya juga besar..” nasehat Bu Bina kepadaku.
Aku sangat
termotivasi untuk menjadi pengusaha. Saat SMA aku ingin sekali membuat
percetakan, karena aku sering banget aktif di dunia percetakan. Sampai-sampai
percetakan yang sering aku kunjungi menawarkanku untuk mitra usaha di sekolah.
Saat aku di
Bogor, ternyata Alloh memberikan jalanku untuk belajar bisnis, aku diamanahkan
untuk menjadi Kordinator Fundrising MPKMB. Saat itu aku ingat sekali targetku, “Tiada
hari tanpa pemasukan, surplus, surplus, surplus..” selalu itu yang kuyakinkan
dan aku selalu motivasi kepada anggota FR.
Di Jakarta,
ada kesempatan juga aku belajar Bisnis. Ada namanya Rubita, Rumah Bisnis
Statistik. Insya Alloh aku akan banyak aktif disana.
Berawal dari
hobi menulis dan aktif di percetakan, aku ingin mendirikan percetakan. Selain itu
bisa juga menawarkan jasa konveksi, pembuatan pin dan mug. Di Jakarta ada
tempat yang biasa kami kunjungi, namanya Dipo. Disitu tempat dari pusat
percetakan, konveksi, digital printing, pin, mug. Aku ingin buat seperti itu
juga. Insya Alloh, dengan usaha yang sungguh-sungguh Insya Alloh bisa tercapai.
Aku juga
punya mimpi, ingin punya usaha kuliner, namanya “Martabak RQ”. Berawal dari
anak-anak RQ suka banget kalo beli martabak. Kenapa ga kita jadikan ide bisnis,
kita jualan martabak aja. Hehe..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar