“Islam
sangat menganjurkan agar para pemeluknya membentuk kumpulan-kumpulan bernuansa
kekeluargaan (halaqah) dengan tujuan mengerahkan mereka untuk mencapai tingkat
keteladanan, mengokohkan persatuan, dan mengangkat konsep persaudaraan di
antara mereka dari tataran kata-kata dan teori menuju kerja dan operasional yang
konkret. Oleh karenanya bersungguh-sungguhlah wahai saudaraku untuk menjadi
batu bata yang baik dalam bangunan islam ini.” (Imam Syahid Hasan Al-Banna)
Halaqah
merupakan istilah yang berhubungan
dengan dunia pendidikan, khususnya pengajaran Islam (tarbiyah Islamiyah). Istilah
halaqah biasanya digunakan untuk menggambarkan sekelompok kecil berkisar antara
3-12 orang. Mereka mengkaji Islam dengan manhaj (kurikulum) tertentu. Biasanya kurikulum
itu berasal dari Murobbinya (pembimbingnya). Di beberapa kalangan, halaqah ini
biasa juga disebut dengan mentoring, BBQ, atau yang lainnya..
Halaqah adalah
sekumpulan orang yang ingin mempelajari dan mengamalkan Islam secara serius. Biasanya
mereka terbentuk karena kesadaran mereka sendiri untuk mempelajari dan
mengamalkan Islam secara bersama-sama (amal jama’i). Kesadaran itu muncul
karena mereka bersentuhan dan menerima dakwah dari orang-orang yang telah
mengikuti pelatihan (dauroh), seminar, maupun karena dakwah secara personal (dakwah
fardiyah).
Biasanya peserta
halaqah dibimbing oleh seorang murobbi (guru). Murobbi itu biasa juga disebut dengan
mentor atau ustadz. Murobbi bekerjasama dengan peserta halaqah untuk mencapai
tujuan, yaitu terbentuknya Muslim yang Islami dan berkarakter da’i. Dalam mencapai
tujuan tersebut, murobbi berusaha agar peserta hadir secara rutin dalam
pertemuan halaqa tanpa merasa jemu dan bosan. Kehadiran peserta secara rutin
penting artinya dalam menjaga kekompakan halaqah agar tetap produktif untuk mencapai
tujuan.
“Halaqah
sebagai Wadah Pengkaderan”
Halaqah sekarang
ini dan Insya Alloh di masa datang menjadi alternatif sistem pendidikan Islam
yang cukup efektif untuk membentuk berkepribadian yang Islami. Hal ini dapat
terlihat dari hasil pembinaannya yang berhasil membentuk sekian banyak muslim
yang serius mengamalkan Islam.
Fenomena Halaqah
ini berawal dari berdirinya jamaah Ikhwanul Muslimin pada tahun 1928 M di
Mesir. Pendiri Ikhwanul Muslimin, Hasan Al-Banna semoga Alloh merahmatinya,
sangat prihatin dengan kondisi umat Islam saat itu yang jauh dari nilai-nilai
Islam. Beliau berusaha keras mengembalikan umat kepada agamanya. Dari pengamatannya
yang mendalam, beliau sampai pada satu kesimpulan bahwa hal ini disebabkan kaum
muslimin tidak terdidik secara islami. Lalu beliau mengenalkan sistem
pendidikan alternatif yang harus dilakukan oleh anggota jamaahnya. Sistem itu
disebut dengan sistem halaqah. Anggota jamaahnya dibagi dalam kelompok-kelompok
kecil berdasarkan tingkat pemahamannya dalam Islam.
Kini, fenomena
halaqah menjadi umum dijumpai di lingkungan kaum Muslimini dimanapun mereka
berada. Penyebaran halaqah yang pesat tak bisa dilepaskan dari keberhasilannya
dalam mendidik pesertanya menjadi mukmin yang bertakwa kepada Alloh swt.
Keberhasilan
halaqah dalam mendidik pesertanya menjadikan berbagai organisasi Islam
mengandalkan halaqah dalam mendidik para anggota atau calon anggotanya. Halaqah
difungsikan oleh berbagai jamaah untuk membentuk kader yang militan dalam
memperjuangkan Islam. Sehingga seringkali perkembangan kualitas dan kuantitas
halaqah dalam jamaah akan berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat
soliditas dan produktivitas.
“Halaqah Qur’an”
Di Rumah Qur’an
(RQ) ada halaqah setiap ba’da subuh. Halaqah Al-Qur’an.. khusus untuk al-Qur’an..
agendanya setelah pembukaan.. lalu diberikan waktu untuk menghafal sekitar
45menit.. namun yang ada agenda bisa setor duluan.. kemudian saat setoran ke
Ustadz.. kanan dan kirinya harus menyimak hafalan yang setoran.. mudah2an Alloh
memberikan keistiqomahan dalam hafalan.. ^^
Setelah setoran..
ada taujih dari Ustadz Lukman (pembimbing RQ Stis) tentang pentingnya interaksi
kita dengan Al-Qur’an..Ustadz Lukman memberikan motivasi untuk terus dekat
dengan Al-Qur’an..
“Cara yang
paling efektif menghafal Al-Qur’an yaitu dengan ikut Halaqah Al-Qur’an” pesan
Ust. Lukman. Ya.. dengan Halaqah Qur’an! Kita bisa saling menyemangati untuk
terus dekat dengan Al-Qur’an.. semangat menghafal.. semangat muroja’ah..dan
semangat untuk terus belajar dan mengajarkan Al-Qur’an..
Allohummarhamna
bil Qur’an..
Ya Alloh berkahilah kami semua dengan Al-Qur’an..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar