Rabu, Juni 27, 2012

Indahnya Menjadi Penghafal Al-Qur’an :)


Suatu hal yang sangat menakjubkan bila kita renungi kembali kitab Al-Qur’an yang berisi nilai-nilai dan aturan hidup manusia mampu dihafal oleh orang-orang mukmin. Bahkan orang non muslim pun ternyata bisa menghafal al-Qur’an. Ya, meskipun niat dan motif menghafalnya berbeda-beda. Namun, yang membuat kita takjub adalah sampai saat ini kita tidak menemukan sebuah kitab suci selain Al-Qur’an yang dapat dihafal dengan sempurna dan bahkan tidak mengalami perubahan sedikit pun.


Allah Swt telah menjamin 100% keaslian, kemurnian, dan akurasi Al-Qur’an sampai Hari Akhir nanti. Allah Swt berfirman: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (Al-Qur’an surat Al-Hijr ayat ke-9)

Kita pun akan semakin takjub dan bertambah kagum tatkala menemukan beragamnya tingkat usia, suku, dan bangsa dari kaum Muslimin yang mampu menghafal Al-Qur’an ini.

Di antara manfaat yang didapat penghafal Al-Qur’an, antara lain:

1.       Allah Swt mencintai para penghafal Al-Qur’an
Nabi Saw bersabda, “Sesungguhnya Allah Swt memiliki ahli-ahli dari golongan manusia.” Lalu ditanyakan (pada beliau Saw) siapakah ahli Allah dari mereka? Beliau menjawab, “Yaitu ahlul Qur’an (orang yang hafal Al-Qur’an dan mengamalkannya), mereka adalah ahli Allah (wali-wali Allah), dan memiliki kedudukan khusus di sisi-Nya.” (HR. Ahmad)

Jadi, apa makna para ahli (keluarga) Allah itu? Mereka adalah golongan manusia yang paling dicintai Allah Swt. Dan tentu, Allah mencintai mereka karena mereka mencintai Kalam-Nya, yang senantiasa menyertai dan membacanya pada siang dan malam hari serta mereka menghafalnya dalam dada mereka sekaligus mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Nabi Saw bersabda, “Di antara penghormatan kepada Allah, yaitu menghormati orang yang telah beruban dan menghormati orang yang hafal Al-Qur’an, (dengan catatan orang yang hafal Al-Qur’an itu) tidak terlalu (hingga berlebihan) dan tidak pula kurang (hingga sembrono). Dan juga menghormati penguasa yang kurang adil.” (HR. Abu Dawud)

Oleh karena itu, bukankah engkau ingin dicintai oleh Allah Swt? Apakah engkau ingin semua orang mencintai hingga sekalipun itu orang yang berbeda pendapat denganmu teman, orangtua, dosen, dan masyarakat sekelilingmu?

2.       Penghafal Al-Qur’an adalah pionir
Allah membolehkan seseorang memiliki rasa iri terhadap para penghafal Al-Qur’an. Karena Nabi Saw pernah bersabda, “Tidak boleh hasad kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan, dan orang yang Allah beri karunia ilmu (Al-Qur’an dan As-Sunnah), ia menunaikan dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)

Hal ini menunjukkan bahwa para penghafal Al-Qur’an adalah orang yang disegani dan dijadikan pionir dalam kehidupan manusia. Potret dan pola hidup penghafal Al-Qur’an merupakan proses Pembina (tarbiyah) untuk pribadi sekaligus umat. Kalau seandainya di tengah-tengah kita banyak para penghafal Al-Qur’an yang menghiasi diri mereka dengan sifat dan karakter yang istimewa, insya Allah kita akan senantiasa melihat nuansa hidup yang menyenangkan dan nyaman. Sebab, Al-Qur’an merupakan sumber yang menghiasi dan mewarnai segala bentuk kehidupan manusia. Ketika individu-individunya mencerminkan akhlak Qur’ani, insya Allah akan membuka terwujudnya masyarakat yang Qur’ani; masyarakat sebagaimana potret kehidupan Rasulullah dan para shahabat.

Allah Swt memercayakan kepada para penghafal Al-Qur’an ibadah yang paling agung dan mulia dalam Islam. Allah memercayakan kepada mereka ibadah shalat. Dari Abu Mas’ud al-Anshari ra. bahwasanya Rasulullah Saw bersabda, “Yang menjadi imam dalam shalat berjamaah adalah orang yang paling mahir membaca Al-Qur’an di antara mereka. Jika mereka semua sama, maka orang yang paling alim dengan As-Sunnah. Dan jika mereka sama, maka orang yang lebih dahulu berhijrah. Dan jika hijrah mereka sama, maka orang yang lebih dahulu masuk Islam. Dan jangan sekali-kali seseorang menjadi imam bagi orang lain di tempat kekuasaannya. Saat bertamu, jangan ia duduk di tempat kesenangan (singgasana) tuan rumah tanpa seizinnya.” (HR. Muslim)

3.       Investasi jangka panjang
Dengan Al-Qur’an, Allah Swt mengangkat derajat para penghafal Al-Qur’an serta memakaikan kepada kedua orangtua si penghafal berupa mahkota yang sinarnya lebih terang daripada sinar matahari. Di samping itu, dalam setiap hurufnya bernilai satu kebaikan dan setiap kebaikan itu bernilai sepuluh kebaikan.

Abdullah bin Mas’ud RA. menuturkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitab Allah (Al-Qur’an), maka dia mendapat satu kebaikan, dan satu kebaikan itu bernilai sepuluh kebaikan semisalnya, aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, lam itu satu huruf, dan mim itu satu huruf.” (HR. Tirmidzi)

Tidakkan kita mau jika Al-Qur’an yang agung ini menjadi syafa’at bagi kita di dalam kubur dan Hari Kiamat kelak, kemudian ia menggandeng dan memasukkan serta mengantarkan kita ke surga? ^^

4.       Ensiklopedi kehidupan yang paripurna
Al-Qur’an mengandung ilmu dunia dan akhirat, juga mengandung kisah-kisah kaum terdahulu maupun yang akan datang. Al-Qur’an juga mengandung banyak hakikat ilmiah, natural, kedokteran, dan penciptaan. Selain itu, Al-Qur’an juga mengandung setiap hukum, undang-undang, dan syariat yang mengatur kehidupan seseorang mukmin dan menjadikannya lebih bahagia.

Alloh Swt berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat ke-48, “Dan Kami telah turunkan Al-Qur’an kepadamu dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya), dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu. Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan, dan jangan kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.

5.       Teman yang paling setia
Al-Qur’an yang kita hafal dan kita jaga hari ini akan menjadi teman kita di alam kematian. Di saat kita sendiri dalam gelapnya liang lahad yang tidak kurang lebih sedalam dua merer tanpa sanak saudara dan harta yang di waktu hidup susah payah kita kumpulkan di dunia. Pada saat seperti inilah Al-Qur’an akan menjadi penolong dan pemberi syafaat di hari ketika orang yang paling kita cintai akan berlepas diri dari kita. Rasulullah Saw bersabda, “Bacalah Al-Qur’an karena ia adalah pemberi syafaat bagi para pembacanya di Hari Kiamat nanti.” (HR. Bukhari dan Muslim)

6.       Mentoring ideal
Menghafal Al-Qur’an bukan seperti menghafal syair atau nyanyian. Ketika kita menghafal Al-Qur’an, sesungguhnya akan terjadi perubahan di dalam pandangan kita tentang segala sesuatu yang ada di sekitar kita. Tabiat dan tingkah laku kita pun akan mengikuti apa yang kita hafal itu. Ummul Mukminin Aisyah RA. pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah Saw. Beliau pun berkata, “Akhlak beliau (Rasulullah) adalah Al-Qur’an.”

Di samping itu, Al-Qur’an adalah obat dari segala macam penyakit, baik jasmani maupun rohani. Allah Swt berfirman, “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada dalam) dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Al-Qur’an surat Yunus ayat ke-57)

Sahabat, hal-hal di atas setidaknya bisa memberikan kita sedikit percikan api semangat yang akan mengobarkan komitmen dan kekuatan diri, agar berkenan bergabung bersama barisan para pecinta Al-Qur’an. “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang ingin mempelajarinya?” (Al-Qur’an surat Al-Qamar ayat ke-17)

Sahabat, perbanyak tilawah dan menghafal Al-Qur’an yuuk ^^

Sumber Inspirasi: Buku “Agar orang sibuk bisa menghafal Al-Qur’an” karya Ustadz Herry.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar