Suatu hal yang sangat menakjubkan bila kita renungi kembali
kitab Al-Qur’an yang berisi nilai-nilai dan aturan hidup manusia mampu dihafal
oleh orang-orang mukmin. Bahkan orang non muslim pun ternyata bisa menghafal
al-Qur’an. Ya, meskipun niat dan motif menghafalnya berbeda-beda. Namun, yang
membuat kita takjub adalah sampai saat ini kita tidak menemukan sebuah kitab
suci selain Al-Qur’an yang dapat dihafal dengan sempurna dan bahkan tidak
mengalami perubahan sedikit pun.
Allah Swt telah menjamin 100% keaslian, kemurnian, dan
akurasi Al-Qur’an sampai Hari Akhir nanti. Allah Swt berfirman: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an,
dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (Al-Qur’an surat Al-Hijr ayat ke-9)
Kita pun akan semakin takjub dan bertambah kagum tatkala
menemukan beragamnya tingkat usia, suku, dan bangsa dari kaum Muslimin yang
mampu menghafal Al-Qur’an ini.
Di antara manfaat yang didapat penghafal Al-Qur’an, antara
lain:
1. Allah Swt mencintai para penghafal Al-Qur’an
Nabi Saw bersabda, “Sesungguhnya Allah Swt memiliki
ahli-ahli dari golongan manusia.” Lalu ditanyakan (pada beliau Saw) siapakah
ahli Allah dari mereka? Beliau menjawab, “Yaitu ahlul Qur’an (orang yang hafal
Al-Qur’an dan mengamalkannya), mereka adalah ahli Allah (wali-wali Allah), dan
memiliki kedudukan khusus di sisi-Nya.” (HR.
Ahmad)
Jadi, apa makna para ahli (keluarga) Allah itu? Mereka adalah
golongan manusia yang paling dicintai Allah Swt. Dan tentu, Allah mencintai
mereka karena mereka mencintai Kalam-Nya, yang senantiasa menyertai dan
membacanya pada siang dan malam hari serta mereka menghafalnya dalam dada
mereka sekaligus mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Nabi Saw bersabda, “Di antara penghormatan kepada Allah,
yaitu menghormati orang yang telah beruban dan menghormati orang yang hafal
Al-Qur’an, (dengan catatan orang yang hafal Al-Qur’an itu) tidak terlalu (hingga
berlebihan) dan tidak pula kurang (hingga sembrono). Dan juga menghormati
penguasa yang kurang adil.” (HR. Abu
Dawud)
Oleh karena itu, bukankah engkau ingin dicintai oleh Allah
Swt? Apakah engkau ingin semua orang mencintai hingga sekalipun itu orang yang
berbeda pendapat denganmu teman, orangtua, dosen, dan masyarakat sekelilingmu?
2. Penghafal Al-Qur’an adalah pionir
Allah
membolehkan seseorang memiliki rasa iri terhadap para penghafal Al-Qur’an. Karena
Nabi Saw pernah bersabda, “Tidak boleh hasad kecuali pada dua orang, yaitu
orang yang Allah anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan,
dan orang yang Allah beri karunia ilmu (Al-Qur’an dan As-Sunnah), ia menunaikan
dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
Hal
ini menunjukkan bahwa para penghafal Al-Qur’an adalah orang yang disegani dan
dijadikan pionir dalam kehidupan manusia. Potret dan pola hidup penghafal
Al-Qur’an merupakan proses Pembina (tarbiyah)
untuk pribadi sekaligus umat. Kalau seandainya di tengah-tengah kita banyak
para penghafal Al-Qur’an yang menghiasi diri mereka dengan sifat dan karakter
yang istimewa, insya Allah kita akan senantiasa melihat nuansa hidup yang
menyenangkan dan nyaman. Sebab, Al-Qur’an merupakan sumber yang menghiasi dan
mewarnai segala bentuk kehidupan manusia. Ketika individu-individunya
mencerminkan akhlak Qur’ani, insya Allah akan membuka terwujudnya masyarakat
yang Qur’ani; masyarakat sebagaimana potret kehidupan Rasulullah dan para
shahabat.
Allah
Swt memercayakan kepada para penghafal Al-Qur’an ibadah yang paling agung dan
mulia dalam Islam. Allah memercayakan kepada mereka ibadah shalat. Dari Abu Mas’ud
al-Anshari ra. bahwasanya Rasulullah Saw bersabda, “Yang menjadi imam dalam
shalat berjamaah adalah orang yang paling mahir membaca Al-Qur’an di antara mereka.
Jika mereka semua sama, maka orang yang paling alim dengan As-Sunnah. Dan jika
mereka sama, maka orang yang lebih dahulu berhijrah. Dan jika hijrah mereka
sama, maka orang yang lebih dahulu masuk Islam. Dan jangan sekali-kali
seseorang menjadi imam bagi orang lain di tempat kekuasaannya. Saat bertamu,
jangan ia duduk di tempat kesenangan (singgasana) tuan rumah tanpa seizinnya.”
(HR. Muslim)
3. Investasi jangka panjang
Dengan Al-Qur’an, Allah Swt mengangkat derajat para
penghafal Al-Qur’an serta memakaikan kepada kedua orangtua si penghafal berupa
mahkota yang sinarnya lebih terang daripada sinar matahari. Di samping itu,
dalam setiap hurufnya bernilai satu kebaikan dan setiap kebaikan itu bernilai
sepuluh kebaikan.
Abdullah bin Mas’ud RA. menuturkan bahwa Rasulullah Saw
bersabda, “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitab Allah (Al-Qur’an),
maka dia mendapat satu kebaikan, dan satu kebaikan itu bernilai sepuluh
kebaikan semisalnya, aku tidak mengatakan alif
lam mim itu satu huruf, akan tetapi alif
satu huruf, lam itu satu huruf,
dan mim itu satu huruf.” (HR. Tirmidzi)
Tidakkan kita mau jika Al-Qur’an yang agung ini menjadi
syafa’at bagi kita di dalam kubur dan Hari Kiamat kelak, kemudian ia
menggandeng dan memasukkan serta mengantarkan kita ke surga? ^^
4. Ensiklopedi kehidupan yang paripurna
Al-Qur’an
mengandung ilmu dunia dan akhirat, juga mengandung kisah-kisah kaum terdahulu
maupun yang akan datang. Al-Qur’an juga mengandung banyak hakikat ilmiah,
natural, kedokteran, dan penciptaan. Selain itu, Al-Qur’an juga mengandung
setiap hukum, undang-undang, dan syariat yang mengatur kehidupan seseorang
mukmin dan menjadikannya lebih bahagia.
Alloh
Swt berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat ke-48, “Dan Kami telah turunkan Al-Qur’an kepadamu dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya),
dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu. Maka putuskanlah perkara
mereka menurut apa yang Allah turunkan, dan jangan kamu mengikuti hawa nafsu
mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.”
5. Teman yang paling setia
Al-Qur’an yang kita hafal dan kita jaga hari ini akan
menjadi teman kita di alam kematian. Di saat kita sendiri dalam gelapnya liang
lahad yang tidak kurang lebih sedalam dua merer tanpa sanak saudara dan harta
yang di waktu hidup susah payah kita kumpulkan di dunia. Pada saat seperti
inilah Al-Qur’an akan menjadi penolong dan pemberi syafaat di hari ketika orang
yang paling kita cintai akan berlepas diri dari kita. Rasulullah Saw bersabda, “Bacalah
Al-Qur’an karena ia adalah pemberi syafaat bagi para pembacanya di Hari Kiamat
nanti.” (HR. Bukhari dan Muslim)
6. Mentoring ideal
Menghafal Al-Qur’an bukan seperti menghafal syair atau nyanyian.
Ketika kita menghafal Al-Qur’an, sesungguhnya akan terjadi perubahan di dalam
pandangan kita tentang segala sesuatu yang ada di sekitar kita. Tabiat dan
tingkah laku kita pun akan mengikuti apa yang kita hafal itu. Ummul Mukminin
Aisyah RA. pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah Saw. Beliau pun berkata, “Akhlak
beliau (Rasulullah) adalah Al-Qur’an.”
Di samping itu, Al-Qur’an adalah obat dari segala macam
penyakit, baik jasmani maupun rohani. Allah Swt berfirman, “Hai manusia, sesungguhnya telah datang
kepadamu dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada dalam)
dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Al-Qur’an surat Yunus ayat ke-57)
Sahabat, hal-hal di atas setidaknya bisa memberikan kita
sedikit percikan api semangat yang akan mengobarkan komitmen dan kekuatan diri,
agar berkenan bergabung bersama barisan para pecinta Al-Qur’an. “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an
untuk pelajaran, maka adakah orang yang ingin mempelajarinya?” (Al-Qur’an surat Al-Qamar ayat ke-17)
Sahabat, perbanyak tilawah dan menghafal Al-Qur’an yuuk ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar