Jumat, Juni 15, 2012

Indahnya Hidup dengan Bersabar :)


“Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin itu. Semua urusannya baik baginya. Hal itu hanya dimiliki orang yang beriman. Jika dia memperoleh nikmat, dia bersyukur dan itu baik baginya. Jika ditimpa kesulitan, dia bersabar dan itu baik baginya.” (HR. Muslim)


Indah sekali hadits diatas, menggambarkan sikap seorang mukmin, bagaimana ia harus bersikap. Ketika ia mendapat nikmat, ia bersyukur. Dan ketika ia mendapat ujian, ia bersabar. Dan segala kejadiannya baik selalu. Subhanalloh.

Inilah karakter orang yang beriman. Tidak ada kata mengeluh dalam hidupnya. Tidak ada kejadian yang buruk baginya. Karena ia yakin segala kejadian yang terjadi itu semua adalah atas izin Alloh. Semua kejadian sudah Alloh atur. Karena ia selalu yakin akan firman Alloh, “Alloh tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat ke-286)

Sahabat, kita belajar dari kisah penuh hikmah berikut ini. Ketika itu ada 3 orang pemuda yang sedang asyik berjalan mengelilingi gunung. Ada sebuah gua yang menarik hati mereka untuk dijelajahi. Akhirnya mereka bertiga pun masuk gua tersebut. Dan dengan izin Alloh, gua itu tertutup. Rasa cemas pun hinggap menghampiri mereka bertiga. Setelah merenung sekian lama, akhirnya ia memutuskan untuk berusaha sekuat tenaga untuk mendorong batu yang menghimpit gua tersebut. Dengan segala usaha dikerahkan. Hingga akhirnya mereka kecapekan dan akhirnya kelelahan. Akhirnya semua pasrah, menyerahkan semua urusan kepada Alloh. Dan ketika itu mereka bertiga pun berinisiatif untuk masing-masing mengikhlaskan amal yang pernah mereka lakukan. Dan dengan izin Alloh, akhirnya batu itu pun bergeser. Subhanalloh!

Sungguh, Alloh beserta orang-orang yang sabar. Alloh beserta orang-orang yang selalu taat beribadah kepadaNya. Inilah bentuk kepasrahan setelah usaha yang maksimal. Inilah bentuk penyerahan kepada Alloh yang Maha Kuat. Alloh berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat ke-155 dan 156, “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihii rajiun” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepadaNya lah kami kembali)

Sahabat, sejenak kita merenung bahwa diri ini adalah hamba yang lemah. Ketika kita kecil misalnya, kita tidak akan bisa hidup sampai sekarang kecuali karena bantuan orangtua atas izin Alloh. Diri ini sungguh hamba yang lemah, bahkan mengurus diri sendiripun masih sulit. Dzolim diri ini jika kita berani berbuat sombong hanya karena amalan kita yang masih sedikit. Bukankah Alloh mengurus semua makhluk yang ada di langit dan di bumi? Maka pantaskah diri ini jika berbuat sombong?

Ya Alloh ampuni diri ini yang begitu banyak dosa. Ampuni diri ini yang banyak mengeluh. Ampuni diri ini yang kurang bersyukur atas nikmat yang Engkau berikan.

Sahabat, sungguh indah hidup ini jika kita bersabar dalam menghapi ujian. Ada dua bentuk kesabaran dalam menjalani hidup.

Yang pertama, yaitu sabar dalam ketaatan.
Rosululloh SAW ketika mendapat perintah dari Alloh untuk berdakwah, beliau menjalaninya dengan penuh kesabaran. Ketika seorang nenek yang selalu mengejeknya namun ia dengan tekun menyuapi makanan dengan penuh kesabaran. Ketika ia mendapatkan timpukan batu dari kaumnya, ia kemudian berdoa, “Ya Alloh ampunilah segala dosa umatku, dan semoga keturunannya menjadi orang-orang yang memperjuangkan namaMu.” Sungguh, kita banyak belajar dari akhlak beliau. Ketika ia disakiti, ia masih tetap bersikap lembut. Ketika ia didzolimi, ia membalasnya dengan kebaikan. Subhanalloh!

Yang kedua, yaitu sabar ketika menghadapi ujian.
Kita belajar banyak dari kisah Nabi Ayub. Beliau diberikan ujian oleh Allah berupa penyakit sekujur tubuhnya dipenuhi dengan ulat. Bahkan lidahnya sekalipun sudah digerogoti dengan ulat. Coba kita bayangkan, jika mangga yang manis sekalipun jika mangga itu sudah penuh dengan ulat, maka masihkah kita ingin memakannya? Namun Nabi Ayub tetap bersabar. Beliau tak henti-hentinya selalu beribadah dan bermunajat, agar ia diberi kesembuhan. Hatinya selalu yakin akan pertolongan Alloh. Ia selalu yakin, Alloh tidak akan menyia-nyiakan perbuatannya. Sungguh Alloh Maha Menyaksikan. Dan dengan izin Alloh, penyakit itu pun sembuh hanya dengan hentakan kakinya. Dan kemudian dengan hentakan kakinya pula akhirnya muncul sumber mata air. Subhanalloh!

Kita belajar banyak dari kisah diatas. Betapa para pewaris agama ini menghadapi ujian yang sangat berat. Rosululloh SAW bersabda, “Siapa saja yang dikehendaki baik oleh Allah SWT, niscaya Ia akan memberikan cobaan kepadanya.” (HR. Bukhari)

Siapa yang dikehendaki baik oleh Allah, maka akan diberikan ujian. Subhanalloh. Rosululloh SAW juga bersabda di hadits yang lain, “Besarnya pahala berbanding lurus dengan besarnya cobaan. Jika Allah SWT mencintai suatu kaum, niscaya Dia akan memberinya cobaan. Siapa saja yang menerimanya, ia mendapat ridha Allah SWT dan siapa saja yang marah, ia akan mendapatkan kemarahanNya.” (HR. Tirmidzi)

Sahabat, sadarilah diri kita adalah milik Alloh. Biarlah Alloh saja yang mengurus diri kita. Serahkan semua urusan kita kepada Alloh. Berusahalah yang terbaik dan pasrahkan urusan kita kepada Alloh. Yakinlah Alloh tidak akan menyia-nyiakan amal perbuatan kita sekecil apapun. Selalu bersyukur atas nikmat yang Alloh berikan. Dan selalu bersabar atas segala ujian yang Alloh berikan. Insya Alloh hidup akan lebih nikmat, jika kita selalu berbaik sangka kepada Alloh. Insya Alloh. ^^

Wallohu’alam bisshowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar