Merasa takut
dan merasa aman, adalah dua situasi kita yang sering keliru mengaturnya. Perasaan
itu sendiri tidak salah. Dan ia benar sebagai bagian dari karakter dasar
kepribadian kita. Tetapi bagaimana kita takut dan bagaimana kita merasa aman,
itu masalahnya.
Disini kita belajar
Secara naluri,
umunya kita takut kepada masa depan. Tentang rezeki, pekerjaan, dan hal lain
sebagainya. Semua orangtua kita pasti pernah merasa takut bila kelak kita tak
menjadi orang. Disini kita belajar tentang sesuatu yang disebut ketidakpastian.
Kita belajar pentingnya menjaminkan diri kepada Alloh. Maka rasa takut bisa
menjadi cara semakin dekat kepada Alloh. Rasa takut bisa menjadi alasan kuat,
mengapa kita harus bersandar selalu kepada Dzat Yang Maha Kuat.
Alloh swt
berfirman dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat ke-155, “Dan sungguh akan Kami
berikan cobaan kepdamu, dengan sedikit harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”
Alloh juga berfirman
dalam al-Qur’an surat Ath-Thalaq ayat ke-4, “Barangsiapa yang bertawakkal
kepada Alloh niscaya Alloh akan mencukupkan (keperluan)nya.”
Sahabatku,
kita hanya perlu menyadari, bahwa di antara bermacam keangkuhan yang menjangkiti,
ada yang lebih layak untuk angkuh: Alloh SWT. Bahwa di tengah kerumunan
orang-orang yang selalu tergesa-gesa sepanjang siang karena takut dengan ketidakpastian,
justru bersama Alloh ada kepastian. Bahwa di tengah orang-orang yang selalu
gelisah sepenuh malam, ada tempat menggantungkan penjaminan: Alloh SWT.
Sumber Referensi:
Majalah Tarbawi Bulan Mei 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar