Sebuah
karunia usia, tak bisa dihargai dengan nilai apapun. Satu jam, satu menit,
bahkan satu detik, bisa merubah banyak hal dan memunculkan peristiwa besar
dalam kehidupan. Maka, detik demi detik perguliran waktu ini nilainya tak bisa
dihitung dengan uang atau ukuran materi apapun. Ia adalah momentum yang takkan
terulang yang bisa menjerumuskan seseorang pada ketaatan atau kemaksiatan yang
berbuah pada kehidupan berikutnya.
Alhamdulillah,
kita masih diberikan oleh Alloh karunia hidup, sehingga Alloh menyampaikan kita
pada bulan Rabiul akhir ini. Kita simak pesan dari Rasululloh saw berikut ini,
bacalah dengan hatimu ^^, “Siapa yang bergembira dengan kedatangan Ramadhan,
maka Alloh akan haramkan jasadnya disentuh api neraka.” (HR. Ahmad)
Ya, kita
akan kedatangan tamu istimewa sebentar lagi. Bulan ampunan yang Alloh sediakan
untuk kita. Di sini, kita saling berlomba dalam berbuat kebaikan, subhanalloh.
Ayo bersiap-siap!
Karakter
orang-orang yang beriman yang benar keimanannya, selalu mempersiapkan dan
berusaha mengadaptasikan diri mereka untuk sebuah beban kesulitan yang mungkin
dijumpai dalam hidupnya, termasuk beban puasa satu bulan penuh di bulan penuh
kemuliaan, bulan Ramadhan.
Mereka,
orang-orang yang beriman, untuk menyambut Ramadhan sering berpuasa sunnah
beberapa hari di bulan-bulan yang lain, khususnya di bulan Sya’ban, seperti
dilakukan Rasululloh saw, yang banyak melakukan puasa di bulan Sya’ban sebagai
persiapan menghadapi bulan Ramadhan.
Mereka,
orang-orang yang beriman, berusaha mengakrabkan diri dengan Sya’ban dengan
banyak berpuasa, bersungguh-sungguh membangun hari-harinya dengan ketaatan
kepada Alloh, menguatkan diri untuk tidak menoleh kepada hal-hal yang
diharamkan Alloh seperti berkata buruk, ghibah, fitnah. Dengan melakukan itu,
maka mereka akan memasuki dan menjalani bulan Ramadhan dengan rasa gembira dan
penuh kemudahan; baik dalam berpuasa, sholat malam, berinfaq, menolong orang
lain, dan sebagainya. Bahkan ia akan mampu melakukan ibadah dan amal-amal ini dengan
sebaik-baiknya, tanpa terasa ada beban apa-apa.
Inilah
kebiasaan para salafus sholih. Mereka selalu menjaga ibadah-ibadah mereka,
memelihara puasa-puasa sunnah mereka, dan memperbanyaknya di bulan Sya’ban
sebagai persiapan memasuki Ramadhan. Kegemberiaan mereka menyambut Ramadhan
diekspresikan dengan amal-amal itu.
Mudah-mudahan
kita diberikan kesempatan untuk sampai pada bulan Ramadhan tahun ini. Dan
mudah-mudahan Ramadhan tahun ini bisa lebih baik dari tahun sebelumnya. Aamiin
ya Robb.
Allohumma
Bariklana Fi Rajab Wa Sya’ban Wa Balighna Fi Romadhon.
Ya Alloh sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar