Sebelum
masuk ke tulisan ini, izinkan sejenak kita menyimak pesan dari Rasululloh saw
berikut ini, bacalah dengan hatimu ^^, “Tidak berkumpul suatu kaum disalah satu
rumah Alloh,” kata Sang Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, “untuk membaca
dan mempelajari Al-Qur’an kecuali turun atas mereka sakinah dan rahmat serta diliputi oleh malaikat, serta Alloh
sebut dihadapan (malaikat) disisi-Nya.”
^_^
Berawal dari
sebuah dauroh di masjid al-Hurriyah tepatnya di kampus tarbiyah, Institut
Pertanian Bogor, dauroh tersebut berjudul “5 Jam Bersama Al-Qur’an” dengan pemateri
utama, Ust. Fadlyl Usman Baharun. Dauroh tersebut sangat menggugah hati setiap
peserta. Karena Ust. Fadlyl yang menyampaikan dauroh dengan semangat, ditambah
materinya yang dahsyat. “Ikhwahfillah sekalian, maukah kita menjadi keluarganya
Alloh? Maukah kita menjadi orang-orang yang dinaungi saat hari kiamat nanti?
Maukah kita membahagiakan orangtua kita di akhirat nanti? Maukah kita menjadi
sebaik-baik manusia?” tanya Ust. Fadlyl ke setiap peserta dauroh. “Jawabannya
adalah dengan menjadi penghafal al-Qur’an.” Lalu beliau menerangkan secara
jelas, tentang keutamaan-keutamaan orang yang dekat dengan al-Qur’an. Di akhir
dauroh tersebut, kemudian mengajak peserta dauroh untuk infaq Wakaf Rumah
Al-Qur’an di Depok, dan mengundang untuk bergabung di Rumah Al-Qur’an IPB.
Sayang, ternyata Alloh belum berkenan karena Rumah Al-Qur’annya baru akhwat
yang sudah berdiri, yang ikhwan belum.
^_^
Masih, ingat
saat aku SMA dulu. Aku dan sahabat karibku Erlan Iskandar, bercita-cita ingin
menjadi penghafal al-Qur’an. Kemudian aku dan beberapa teman mulai belajar
tahsin di Pesantren Darul Fattah. “Mudah-mudahan semangat kita mempelajari al-Qur’an
tidak pernah padam.” ucapku saling menyemangati.
Setelah aku
memutuskan untuk kuliah di Jakarta, tepatnya di Sekolah Tinggi Ilmu Statistik
(STIS). Aku masih ada rasa rindu, rasa kangen untuk kembali di Bogor. Aku harus
merelakan teman-teman disana, teman-teman LDK Al-Hurriyah, Kammi IPB, panitia
Mpkmb. Disini, aku harus mulai mencari aktivitas yang bermanfaat, bisa aktif di
organisasi tentunya. “Akhi mau ngontrak ndak?” sms dari Kak Aji seniorku. Aku
masih trauma soal mengontrak, baru sebulan yang lalu aku kejadian di Bogor.
Lalu aku mengurungkan diri. Tapi, ajakan itu tidak sampai disitu. Kemudian aku
ditawarkan kembali untuk mengontrak. Tapi ini bukan sekedar mengontrak. Ada
program plusnya, menghafal al-Qur’an. Ternyata ada Rumah Al-Qur’an (RQ) juga
disini. Alhamdulillah. Memang Alloh maha mengetahui kebutuhan hambanya.
Kejadian
sebulan yang lalu sejenak aku lupakan, aku yakin Alloh akan mengganti yang
lebih baik, jika kita ikhlas dan bersabar. Akhirnya aku putuskan untuk
bergabung di RQ.
^_^
Alhamdulillah,
setengah tahun lebih program RQ telah berjalan. Banyak suka duka yang dialami.
Dukanya kontrakan RQ sempat kemasukan kemalingan saat UAS kemarin. Tapi aku
yakin nikmat Alloh lebih banyak dibandingkan ujiannya. Aku bisa jalan-jalan
bareng ke Pondok Husnul Khotimah di Kuningan, bisa rajin tilawah hariannya,
bisa berkumpul dengan orang-orang sholih yang selalu mengingatkan setiap saat.
Alhamdulillah.
Masih ingat
jelas taujih Ust. Lukman saat halaqah al-Qur’an, “Akhi, salah satu yang memudahkan
kita dalam menghafal al-Qur’an yaitu dengan mengikuti Halaqah Al-Qur’an.
Disanalah kita bisa saling menyemangati satu sama lainnya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar