“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu
jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu
dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya
sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”
(Al-Quran Surat Al-Isro' ayat ke-23)
Seorang laki-laki
datang kepada Rosululloh Saw dan bertanya, “Wahai Rosul Alloh, siapakah manusia
yang paling berhak aku hormati?”
Rosululloh
Saw menjawab, “Ibumu.”
Orang itu
berkata, “Siapa lagi?”
Rosululloh
Saw berkata, “Ibumu.”
Orang itu
pun bertanya lagi, “Lalu siapa lagi?”
Rosululloh
Saw menjawab, “Ibumu.”
Lalu orang
itu berkata lagi, “Siapa berikutnya?”
Rosululloh Saw
berkata lagi, “Bapakmu.” (HR. Bukhari)
Pernah ada
seorang anak datang kepada seorang ustadz yang mengeluh tentang perbuatan ibunya,
dia mengatakan “ah ibu saya orangnya
kuno, kurang pendidikan, saya merasa teraniaya menjadi anaknya.”
Lalu dengan
tenang ustadznya itu menyuruh, “Dek tulis
keburukan ibumu!”
Lalu ditulislah,
“Ibu pemarah, ibu ini kurang perhatian,
pelit, ibu ini orang yang suka pendendam..”
“Sudah?” tanya ustadznya. “Sudah.” jawab si anak.
“Lalu tulis pengorbanan jasa ibu untukmu!”
kata Ustadz kepada anak tersebut.
Kemudian si
anak merenung “Dulu saya di dalam perut
ibu, 9bulan menghisab darahnya, berdiri sulit, berjalan berat, berbaring sakit.
3bulan pertama mual-mual ibu, karena saya ada di perutnya. Ketika saya akan
terlahir di dunia meregang nyawa, sudut antara hidup dan mati. Dengan sakit
tiada terperi. Tapi tetap rela dengan kehadiran kita. Ketika bersimbah darah
kita terlahir. Satu persatu jari kita dihitungnya, dibelainya, di atas rasa
sakit, tiba-tiba tersenyum, dengan lelehan air mata bahagia melihat kita, ibu
menyangka akan lahir anak yang sholeh yang memuliakannya. Pada waktu kita bayi
tidak kenal siang dan malam. Kita berbaring, bangun sesuka kita. Ibu hampir
tidak tidur semalam suntuk, apalagi jika kita demam, rasanya tidak rela satu
ekor nyamuk pun menggigit tubuh kita. Ketika kita mulai kecil, mulai nakal. Ibu
bahagia memamerkan kita kepada tetangganya, walaupun begitu merepotkan. Berhutang
sana-sini agar kita punya sepatu, agar kita berpakaian layak. Ketika menjelang
sekolah, ibu dan ayah bersungguh-sungguh membanting tulang, mencari nafkah agar
kita bisa bersekolah seperti anak-anak yang lain. Walaupun harus menahan lapar,
asalkan kita bisa makan dengan kenyang. Semakin lama kita semakin besar, mata
jadi sering sinis kepada orangtua, kata-kata seakan seperti pisau yang mengiris
hatinya. Terkadang pintu dibanting atau menyuruh seperti pesuruh kepada orang
yang tidak layak dihormati..”
Ketika sang
anak menulis pengorbanan ibu dan ayahnya, tanpa terasa airmata berlinang. Ternyata
tidak sebanding dengan apa yang kita lakukan. Bahkan wajah kita untuk sebuah
senyuman pun jarang, mencium tangannya masih ada yang gengsi mencium tangan
orangtuanya. Masya Alloh..
Kita sering
mendengar betapa anak durhaka, anak yang tidak tahu balas budi kepada
orangtuanya, Alloh berikan kesempitan di dunianya. Na’uzubillah mindzalik.
Mulai hari
ini, sejenak kita mengenang kembali semua kebaikan orangtua kita. Memang tidak
se-ideal yang kita harapkan, kita tidak bisa mengharapkan ibu bapak se-ideal
seperti dicontohkan Rosululloh Saw dan istrinya, tapi justru kelebihannya kita
syukuri dan kekurangannya kita yang harus di depan untuk membantu orangtua kita
agar selamat dari kehinaan.
Sahabatku,
beruntunglah bagi orangtua yang masih ada. Karena orangtua yang sudah
terbungkus kain kafan kita tidak lagi bisa mencium tangannya, menatap wajahnya.
Mudah-mudahan mulai hari ini, detik ini kita harus memiliki tekad yang sangat
kuat untuk berbakti kepada orangtua, minimal berhenti dari menyakiti hati
orangtua, syukur kalau kita bisa menyenangkannya atau memberi manfaatnya tidak
hanya di dunia namun juga di akhiratnya.
Robbighfirli waliwalidayya warhamhuma kama
robbayani soghiro..
Ya Alloh,
ampuni segala dosa kami, dosa kedua orangtua kami, sayangilah mereka
sebagaimana mereka menyayangi kami sewaktu kecil.
Ya Alloh
ampuni jikalau kami selama ini mengabaikan kedua orangtua kami. Ampuni dan
selamatkan ibu bapak kami ya Alloh. Karuniakan disisa umurnya agar selalu dekat
dengan-Mu, lapangkan dari segala kesempitan ya Alloh. Jadikanlah orangtua kami
menjadi hamba yang Engkau sayangi, jadikan akhir hayatnya husnul khotimah ya
Alloh, lindungilah dari fitnah kubur, mudahkan di yaumul hisab, dan golongkan
orangtua kami menjadi ahli surga-Mu.
Ya Alloh,
jadikanlah kami menjadi anak yang sholeh, yang dapat menjadi cahaya kebahagiaan
di dunia dan akhirat bagikedua orangtua kami, aamiin ya Robbal alamin.
Wallohualam bisshawab.
-tulisan ini
aku persembahkan kepada ibunda tercintaku yang kemarin baru saja ulang tahun,
mudah-mudahan berkah disisa umurnya, semakin taat kepada Alloh, dan selalu
dimudahkan dalam segala urusannya, aamiin.-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar