Selasa, Oktober 16, 2012

Memuliakan Orangtua :)

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (Al-Quran Surat Al-Isro' ayat ke-23)


Seorang laki-laki datang kepada Rosululloh Saw dan bertanya, “Wahai Rosul Alloh, siapakah manusia yang paling berhak aku hormati?”
Rosululloh Saw menjawab, “Ibumu.”
Orang itu berkata, “Siapa lagi?”
Rosululloh Saw berkata, “Ibumu.”
Orang itu pun bertanya lagi, “Lalu siapa lagi?”
Rosululloh Saw menjawab, “Ibumu.”
Lalu orang itu berkata lagi, “Siapa berikutnya?”
Rosululloh Saw berkata lagi, “Bapakmu.” (HR. Bukhari)

Pernah ada seorang anak datang kepada seorang ustadz yang mengeluh tentang perbuatan ibunya, dia mengatakan “ah ibu saya orangnya kuno, kurang pendidikan, saya merasa teraniaya menjadi anaknya.
Lalu dengan tenang ustadznya itu menyuruh, “Dek tulis keburukan ibumu!
Lalu ditulislah, “Ibu pemarah, ibu ini kurang perhatian, pelit, ibu ini orang yang suka pendendam..
Sudah?” tanya ustadznya. “Sudah.” jawab si anak.
Lalu tulis pengorbanan jasa ibu untukmu!” kata Ustadz kepada anak tersebut.

Kemudian si anak merenung “Dulu saya di dalam perut ibu, 9bulan menghisab darahnya, berdiri sulit, berjalan berat, berbaring sakit. 3bulan pertama mual-mual ibu, karena saya ada di perutnya. Ketika saya akan terlahir di dunia meregang nyawa, sudut antara hidup dan mati. Dengan sakit tiada terperi. Tapi tetap rela dengan kehadiran kita. Ketika bersimbah darah kita terlahir. Satu persatu jari kita dihitungnya, dibelainya, di atas rasa sakit, tiba-tiba tersenyum, dengan lelehan air mata bahagia melihat kita, ibu menyangka akan lahir anak yang sholeh yang memuliakannya. Pada waktu kita bayi tidak kenal siang dan malam. Kita berbaring, bangun sesuka kita. Ibu hampir tidak tidur semalam suntuk, apalagi jika kita demam, rasanya tidak rela satu ekor nyamuk pun menggigit tubuh kita. Ketika kita mulai kecil, mulai nakal. Ibu bahagia memamerkan kita kepada tetangganya, walaupun begitu merepotkan. Berhutang sana-sini agar kita punya sepatu, agar kita berpakaian layak. Ketika menjelang sekolah, ibu dan ayah bersungguh-sungguh membanting tulang, mencari nafkah agar kita bisa bersekolah seperti anak-anak yang lain. Walaupun harus menahan lapar, asalkan kita bisa makan dengan kenyang. Semakin lama kita semakin besar, mata jadi sering sinis kepada orangtua, kata-kata seakan seperti pisau yang mengiris hatinya. Terkadang pintu dibanting atau menyuruh seperti pesuruh kepada orang yang tidak layak dihormati..

Ketika sang anak menulis pengorbanan ibu dan ayahnya, tanpa terasa airmata berlinang. Ternyata tidak sebanding dengan apa yang kita lakukan. Bahkan wajah kita untuk sebuah senyuman pun jarang, mencium tangannya masih ada yang gengsi mencium tangan orangtuanya. Masya Alloh..

Kita sering mendengar betapa anak durhaka, anak yang tidak tahu balas budi kepada orangtuanya, Alloh berikan kesempitan di dunianya. Na’uzubillah mindzalik.

Mulai hari ini, sejenak kita mengenang kembali semua kebaikan orangtua kita. Memang tidak se-ideal yang kita harapkan, kita tidak bisa mengharapkan ibu bapak se-ideal seperti dicontohkan Rosululloh Saw dan istrinya, tapi justru kelebihannya kita syukuri dan kekurangannya kita yang harus di depan untuk membantu orangtua kita agar selamat dari kehinaan.

Sahabatku, beruntunglah bagi orangtua yang masih ada. Karena orangtua yang sudah terbungkus kain kafan kita tidak lagi bisa mencium tangannya, menatap wajahnya. Mudah-mudahan mulai hari ini, detik ini kita harus memiliki tekad yang sangat kuat untuk berbakti kepada orangtua, minimal berhenti dari menyakiti hati orangtua, syukur kalau kita bisa menyenangkannya atau memberi manfaatnya tidak hanya di dunia namun juga di akhiratnya.

Robbighfirli waliwalidayya warhamhuma kama robbayani soghiro..
Ya Alloh, ampuni segala dosa kami, dosa kedua orangtua kami, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kami sewaktu kecil.
Ya Alloh ampuni jikalau kami selama ini mengabaikan kedua orangtua kami. Ampuni dan selamatkan ibu bapak kami ya Alloh. Karuniakan disisa umurnya agar selalu dekat dengan-Mu, lapangkan dari segala kesempitan ya Alloh. Jadikanlah orangtua kami menjadi hamba yang Engkau sayangi, jadikan akhir hayatnya husnul khotimah ya Alloh, lindungilah dari fitnah kubur, mudahkan di yaumul hisab, dan golongkan orangtua kami menjadi ahli surga-Mu.
Ya Alloh, jadikanlah kami menjadi anak yang sholeh, yang dapat menjadi cahaya kebahagiaan di dunia dan akhirat bagikedua orangtua kami, aamiin ya Robbal alamin.

Wallohualam bisshawab.

-tulisan ini aku persembahkan kepada ibunda tercintaku yang kemarin baru saja ulang tahun, mudah-mudahan berkah disisa umurnya, semakin taat kepada Alloh, dan selalu dimudahkan dalam segala urusannya, aamiin.-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar