Setiap kita
pasti diuji oleh Alloh. Sudah sunnatulloh
hidup. Karena hidup ini selalu ada nikmat dan ujian. Ketika mendapat nikmat,
sering kita lupa kepada Alloh. Dan ketika ada ujian, baru kita keluh kesah
kepada Alloh.
Mudah-mudahan
kisah berikut ini bisa diambil hikmahnya. Bagaimana kita menyikapi ketika
kehilangan sesuatu..
Sebuah kisah
yang pernah dialami oleh seorang wanita yang hidup di jaman Nabi Muhammad Saw, bernama
Ummu Salamah, istri dari Abu Thalhah. Pasangan suami istri ini kala itu baru
memiliki seorang putra yang sangat mereka cintai. Suatu waktu sang putra jatuh
sakit, yang membuat kedua orang orangtuanya teramat bersedih. Hingga akhirnya
ketika ayahnya sedang pergi bekerja, sang putra pun meninggal dunia.
Ummu Salamah
yang tahu pasti betapa hancurnya hati suaminya bila mengetahui kenyataan ini,
segera merancang sebuah scenario untuk mengurangi kesedihan sang suami. Maka dimandikanlah
jenazah putranya, kemudian ditidurkannya di kamar dengan ditutupi selimut. Ketika
suaminya datang, ia melarang suaminya mendekati jasad sang putra dan bahkan
membesarkan hati suaminya dengan mengatakan, “Dia sedang tidur nyenyak,
panasnya telah turun, biarlah ia tenang beristirahat.”
Kemudian Ummu
Salamah mengajak suaminya makan dan dipersilahkannya untuk istirahat. Bahkan ia
pun telah bersiap untuk bersolek secantik mungkin sehingga suaminya pun
berkenan menggaulinya malam itu. Setelah yakin bahwa suaminya telah puas dan
tenang, barulah Ummu Salamah bertanya, “Wahai suamiku, kalau ada tetangga kita
yang meminjam barang kepada kita kemudian ia tidak mau mengembalikannya, apa
yang harus kita lakukan?” Suaminya pun menjawab, “Kita berhak untuk memintanya
secara paksa, karena barang tersebut milik kita.” Mendengar jawaban tersebut
berkatalah Ummu Salamah perlahan, “Sebenarnya, suamiku, Alloh telah mengambil
kembali anak kita, ia telah meninggal tadi siang.” Abu Thalhah merasa seperti
disambar petir. Tak pelak kemarahan membuncah namun tak kuasa ia
melampiaskannya, karena ia sadar bahwa anaknya bukanlah miliknya. Walau ia
merasa lebih tenang ketika mendengar kabar tersebut, namun ia tak bisa
sepenuhnya menerima sikap istrinya yang sengaja bermanja-manja sebelum
memberikan kabar duka. Maka sepagi mungkin Abu Thalhah mendatangi Nabi Muhammad
Saw untuk meminta pendapat beliau. Tanpa ia duga, ternyata sang Rosul pun
mendukung apa yang dilakukan Ummu Salamah. Bahkan lebih jauh beliau pun
mendoakan agar hubungan keduanya mendapatkan berkah dari Alloh. Dan ternyata
doa tersebut makbul karena ternyata hubungan mereka pada malam tersebut
membuatkan janin yang menggantikan kakaknya.
^_^
Kita simak
firman Alloh dalam Al-Quran surat At-Taghabun ayat ke-11, “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin
Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi
petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Ketika mendapat
ujian, hendaknya kita meyakini dengan sepenuh hati bahwa hidup kita tidak luput
dari pandangan Alloh. Segala sesuatu terjadi dengan izin Alloh. Begitu juga
musibah yang menimpa kita. Lebih baik kita intropeksi diri. Boleh jadi kita
kurang sedekah, sehingga Alloh mengambil harta kita dengan cara paksa. Boleh jadi
Alloh akan mengganti yang lebih baik. Berbaik sangkalah selalu terhadap apa
yang Alloh karuniakan kepada kita. Karena Alloh tidak akan membebani seseorang
sesuai dengan kesanggupannya.
Mudah-mudahan
Alloh Swt selalu memberikan hikmah dalam kejadian hidup kita, aamiin ya Robb.
Wallohu’alam
bisshawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar