Senin, Oktober 08, 2012

Hikmah Hilang



Setiap kita pasti diuji oleh Alloh. Sudah sunnatulloh hidup. Karena hidup ini selalu ada nikmat dan ujian. Ketika mendapat nikmat, sering kita lupa kepada Alloh. Dan ketika ada ujian, baru kita keluh kesah kepada Alloh.


Mudah-mudahan kisah berikut ini bisa diambil hikmahnya. Bagaimana kita menyikapi ketika kehilangan sesuatu..

Sebuah kisah yang pernah dialami oleh seorang wanita yang hidup di jaman Nabi Muhammad Saw, bernama Ummu Salamah, istri dari Abu Thalhah. Pasangan suami istri ini kala itu baru memiliki seorang putra yang sangat mereka cintai. Suatu waktu sang putra jatuh sakit, yang membuat kedua orang orangtuanya teramat bersedih. Hingga akhirnya ketika ayahnya sedang pergi bekerja, sang putra pun meninggal dunia.

Ummu Salamah yang tahu pasti betapa hancurnya hati suaminya bila mengetahui kenyataan ini, segera merancang sebuah scenario untuk mengurangi kesedihan sang suami. Maka dimandikanlah jenazah putranya, kemudian ditidurkannya di kamar dengan ditutupi selimut. Ketika suaminya datang, ia melarang suaminya mendekati jasad sang putra dan bahkan membesarkan hati suaminya dengan mengatakan, “Dia sedang tidur nyenyak, panasnya telah turun, biarlah ia tenang beristirahat.”

Kemudian Ummu Salamah mengajak suaminya makan dan dipersilahkannya untuk istirahat. Bahkan ia pun telah bersiap untuk bersolek secantik mungkin sehingga suaminya pun berkenan menggaulinya malam itu. Setelah yakin bahwa suaminya telah puas dan tenang, barulah Ummu Salamah bertanya, “Wahai suamiku, kalau ada tetangga kita yang meminjam barang kepada kita kemudian ia tidak mau mengembalikannya, apa yang harus kita lakukan?” Suaminya pun menjawab, “Kita berhak untuk memintanya secara paksa, karena barang tersebut milik kita.” Mendengar jawaban tersebut berkatalah Ummu Salamah perlahan, “Sebenarnya, suamiku, Alloh telah mengambil kembali anak kita, ia telah meninggal tadi siang.” Abu Thalhah merasa seperti disambar petir. Tak pelak kemarahan membuncah namun tak kuasa ia melampiaskannya, karena ia sadar bahwa anaknya bukanlah miliknya. Walau ia merasa lebih tenang ketika mendengar kabar tersebut, namun ia tak bisa sepenuhnya menerima sikap istrinya yang sengaja bermanja-manja sebelum memberikan kabar duka. Maka sepagi mungkin Abu Thalhah mendatangi Nabi Muhammad Saw untuk meminta pendapat beliau. Tanpa ia duga, ternyata sang Rosul pun mendukung apa yang dilakukan Ummu Salamah. Bahkan lebih jauh beliau pun mendoakan agar hubungan keduanya mendapatkan berkah dari Alloh. Dan ternyata doa tersebut makbul karena ternyata hubungan mereka pada malam tersebut membuatkan janin yang menggantikan kakaknya.

^_^

Kita simak firman Alloh dalam Al-Quran surat At-Taghabun ayat ke-11, “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Ketika mendapat ujian, hendaknya kita meyakini dengan sepenuh hati bahwa hidup kita tidak luput dari pandangan Alloh. Segala sesuatu terjadi dengan izin Alloh. Begitu juga musibah yang menimpa kita. Lebih baik kita intropeksi diri. Boleh jadi kita kurang sedekah, sehingga Alloh mengambil harta kita dengan cara paksa. Boleh jadi Alloh akan mengganti yang lebih baik. Berbaik sangkalah selalu terhadap apa yang Alloh karuniakan kepada kita. Karena Alloh tidak akan membebani seseorang sesuai dengan kesanggupannya.

Mudah-mudahan Alloh Swt selalu memberikan hikmah dalam kejadian hidup kita, aamiin ya Robb.
Wallohu’alam bisshawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar