Kamis, Agustus 09, 2012

Tilawah Al-Qur'an :)

“Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu nasihat dari Tuhanmu dan obat bagi yang ada di dalam dada, petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.” (QS. Yunus: 57)


“Orang-orang yang telah Kami berikan Al-Kitab mereka senantiasa membacanya dengan sebenar-benarnya bacaan (haqqut tilawah), mereka itulah orang-orang yang beriman kepadanya..” (QS. Al-Baqarah: 121)

Izinkan kali ini aku menyampaikan sebuah kisah, kisah ini sering diceritakan berulang-ulang, namun tidak ada salahnya jika kita membaca dan merenunginya kembali, mudah2an manfaat ^^

Dikisahkan, ada seorang muslim tua yang tinggal di sebuah perkebuanan di sebelah timur pegunungan bersama cucu laki-lakinya. Setiap pagi sang kakek bangun pagi dan duduk dekat perapian membaca al-Qur’an. Sang cucu ingin menjadi seperti kakeknya dan mencoba menirunya seperti yang disaksikannya setiap hari.

Suatu hari ia bertanya  pada kakeknya: “Kakek, aku coba membaca al-Qur’an seperti kakek tapi aku tidak bisa memahaminya, dan walaupun ada sedikit yang aku pahami segera aku lupa selesai membaca dan menutupnya, jadi apa gunanya membaca al-Qur’an jika tak memahami artinya?”

Sang kakek dengan tenang sambil meletakkan batu-batu perapian, menjawab pertanyaan sang cucu: “Cobalah ambil sebuah keranjang batu ini dan bawa ke sungai, dan bawakan aku kembali dengan sekeranjang air.“

Anak itu mengerjakan seperti yang diperintahkan kakeknya, tetapi semua air yang dibawa habis sebelum dia sampai di rumah. Kakeknya tertawa dan berkata, “Kamu harus berusaha lebih cepat lain kali.” Kakek itu meminta cucunya untuk kembali ke sungai bersama keranjanganya untuk mencoba lagi. Kali ini anak itu berlari lebih cepat, tapi lagi-lagi keranjangnya kosong sebelum sampai di rumah.

Dengan terengah-engah dia mengatakan kepada kakeknya, tidak mungkin membawa sekeranjang air dan dia pergi untuk mencari sebuah ember untuk mengganti keranjangnya. Kakeknya mengatakan: “Aku tidak ingin seember air, aku ingin sekeranjang air,” “kamu harus mencoba lagi lebih keras”. Dan diapun pergi keluar menyaksikan cucunya mencoba lagi. Pada saat itu anak itu tahu bahwa hal ini tidak mungkin, tetapi dia menunjukkan kepada kakeknya bahwa meskipun dia berlari secepat mungkin, air tetap akan habis sebelum sampai di rumah.

Anak itu kembali mengambil keranjanganya ke sungai dan kemudian berusah berlari secepat mungkin, tapi ketika sampai di depan kakeknya, keranjanganya itu kosong lagi. Dengan terengah-engah ia berkata: “Kakek ini tidak ada gunanya, sia-sia saja.”

Sang kakek menjawab: “Nak, mengapa kamu berpikir ini tidak ada gunanya? Coba lihat dan perhatikan baik-baik keranjang itu.” Anak itu memperhatikan keranjangnya dan baru ia menyadari bahwa keranjangnya nampak sangat berbeda. Keranjang itu telah berubah dari sebuah keranjang batu yang kotor, dan sekarang telah menjadi sebuah keranjang yang bersih luar dan dalam.

“Cucuku, apa yang terjadi ketika kamu membaca al-Qur’an? Boleh jadi tidak mengerti ataupun tak memahami sama sekali, tapi ketika kamu membacanya, tanpa kamu menyadari kamu akan berubah, luar dan dalam. Itulah pekerjaan Alloh dalam mengubah kehidupan kamu.”

^_^

Itulah hakekat dari sebuah tuntunan kenapa kita perlu membaca, memahami, mentadaburi, menghafalkan dan mengamalkan al-Qur’an. Karena dengan kelima langkah ini, diharapkan dapat menjadi pedoman dan arah kehidupan kita dalam merubah hidup kita menuju kebagaiaan, kesuksesan, dan kemuliaan dunia dan akhirat. Dengan membacanya saja Alloh dapat merubah hidup kita, apalagi dengan memahami, menghayati dan mentadaburi isinya serta menghafalkan dan mengamalkan tuntunan yang ada di dalm al-Qur’an? ^^

Wallohu’alam bisshowab.
Mudah2an manfaat.

Sumber Referensi: Buku Inspiratif karya Muslimah Thamrin, “Bahagia Sukses Mulia dengan Al-Qur’an”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar