Taujih ini
disampaikan oleh Ust. Fadly Usman dalam kegiatan Mabit RQ, mudah2an manfaat.
Kali ini
beliau menyampaikan kisah seorang Sahabat Rosul yang mempunyai kekurangan, tapi
begitu semangat menyambut seruan jihad. Sahabat itu bernama Amr ibn Al-Jamuh
seorang yang cacat tapi begitu semangat.
Ketika itu
seruan untuk berjihad di badar datang, lalu dengan bersemangat beliau
menyampaikan keinginan untuk ikut berperang kepada Rosululloh Saw, “Ya Rosul
aku ingin ikut berjihad bersamamu di perang badar..” kata beliau kepada Rosul. “Engkau
tidak wajib untuk ikut berperang karena fisikmu tidak mendukung..” lalu beliau
urungkan niatnya karena tidak diizinkan oleh Rosul berperang saat perang badar.
Lalu seruan
jihad kembali datang saat perang uhud. Lalu Sahabat Amr ibn Al-Jamuh kembali
semangat menyambut seruan ini. Lalu ia memohon kembali kepada Rosul agar
dirinya diizinkan untuk ikut berperang, ia mengatakan, “Dengan cacat pincangku ini, aku bertekad meraih surga.” Subhanalloh.
Kemudian dengan izin Alloh Sahabat Amr ibn Al-Jamuh syahid di medan perang. Allohu
Akbar!
^_^
Kisah yang
kedua, yaitu seorang Badui dari dusun datang kepada Rosululloh Saw, lalu ia
beriman, berhijrah, berjihad dan mengikuti berbagai aktivitas bersama Rosul. Setelah
perang khaibar, terjadi pembagian ghanimah atau rampasan perang, dia pun
mendapat bagian. “Apa-apaan ini?” tanyanya. “Ini bagianmu dari Nabi,” jawab
para sahabat. “Bukan untuk ini aku mengikutimu,” ia menyatakan komitmennya
kepada Nabi. “Aku mengikutimu agar
dipanah di sini (sambil menunjuk tenggorokannya) sehingga aku mati dan masuk surga.”
Rosululloh Saw bersabda, “Kalau engkau
benar-benar jujur kepada Alloh, Dia akan benar-benar mewujudkan maksudmu.”
Tak selang
berapa lama ia kembali berjihad. Tiba-tiba orang dusun tadi telah diusung dan
dibawa menghadap Rosululloh. Dia terkena panah pada leher yang telah ditunjukkannya
kepada Nabi. “Inikah orang tadi?” “Benar” jawab para sahabat. “Dia sungguh-sungguh telah berjihad di jalan
Alloh, maka Alloh pun sungguh-sungguh mewujudkan apa yang diinginkannya,”
kata Nabi. Nabi pun mengafaninya dengan jubah beliau, mendekati, dan
mensholatkan jenazahnya. Rosululloh berdoa untukya, “Ya Alloh inilah hamba-Mu yang keluar berjihad, telah mati syahid. Aku menjadi
saksi baginya.” Subhanalloh.
^_^
Subhanalloh.
Dua kisah diatas mudah-mudahan bisa menjadi motivasi bagi kita. Untuk bersungguh-sungguh
meraih keridhoan Alloh. Bersungguh-sungguh memperbaiki diri, bersungguh-sungguh
untuk menjadi hamba yang dicintai oleh Alloh. Sahabat Amr ibn Al-Jamuh yang
cacat, kakinya pincang tapi begitu bersemangat untuk menyambut seruan jihad. Bagaimana
dengan kita sahabatku? Apakah ketika Alloh Swt memanggil ketika Sholat, apakah
kita langsung segera menyambut seruannya? Apakah ketika panggilan dakwah
datang, apakah kita menyambut dengan penuh semangat? Apakah ketika orang lain
meminta bantuan, apakah kita segera menolong saudara kita?
Sahabat,
Alloh berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Imron ayat ke-133, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari
Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan
untuk orang-orang yang bertakwa,” Mudah-mudahan Alloh Swt menjadikan
kita menjadi orang-orang yang bertakwa, orang-orang yang selalu menjaga
perbuatannya agar selalu berada di jalan yang dicintai Alloh, orang-orang yang
senang berbuat kebaikan, orang-orang yang selalu menjaga amal ibadahnya, dan
dijadikan akhir hayatnya menjadi husnul khotimah. Aamiin ya Robb.
Wallohu’alam
bisshowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar