Kamis, Agustus 30, 2012

Motivasi Tarbiyah :)


Taujih ini disampaikan oleh Ust. Fadly Usman dalam kegiatan Mabit RQ, mudah2an manfaat.
Kali ini beliau menyampaikan kisah seorang Sahabat Rosul yang mempunyai kekurangan, tapi begitu semangat menyambut seruan jihad. Sahabat itu bernama Amr ibn Al-Jamuh seorang yang cacat tapi begitu semangat.


Ketika itu seruan untuk berjihad di badar datang, lalu dengan bersemangat beliau menyampaikan keinginan untuk ikut berperang kepada Rosululloh Saw, “Ya Rosul aku ingin ikut berjihad bersamamu di perang badar..” kata beliau kepada Rosul. “Engkau tidak wajib untuk ikut berperang karena fisikmu tidak mendukung..” lalu beliau urungkan niatnya karena tidak diizinkan oleh Rosul berperang saat perang badar.

Lalu seruan jihad kembali datang saat perang uhud. Lalu Sahabat Amr ibn Al-Jamuh kembali semangat menyambut seruan ini. Lalu ia memohon kembali kepada Rosul agar dirinya diizinkan untuk ikut berperang, ia mengatakan, “Dengan cacat pincangku ini, aku bertekad meraih surga.” Subhanalloh. Kemudian dengan izin Alloh Sahabat Amr ibn Al-Jamuh syahid di medan perang. Allohu Akbar!

^_^

Kisah yang kedua, yaitu seorang Badui dari dusun datang kepada Rosululloh Saw, lalu ia beriman, berhijrah, berjihad dan mengikuti berbagai aktivitas bersama Rosul. Setelah perang khaibar, terjadi pembagian ghanimah atau rampasan perang, dia pun mendapat bagian. “Apa-apaan ini?” tanyanya. “Ini bagianmu dari Nabi,” jawab para sahabat. “Bukan untuk ini aku mengikutimu,” ia menyatakan komitmennya kepada Nabi. “Aku mengikutimu agar dipanah di sini (sambil menunjuk tenggorokannya) sehingga aku mati dan masuk surga.” Rosululloh Saw bersabda, “Kalau engkau benar-benar jujur kepada Alloh, Dia akan benar-benar mewujudkan maksudmu.

Tak selang berapa lama ia kembali berjihad. Tiba-tiba orang dusun tadi telah diusung dan dibawa menghadap Rosululloh. Dia terkena panah pada leher yang telah ditunjukkannya kepada Nabi. “Inikah orang tadi?” “Benar” jawab para sahabat. “Dia sungguh-sungguh telah berjihad di jalan Alloh, maka Alloh pun sungguh-sungguh mewujudkan apa yang diinginkannya,” kata Nabi. Nabi pun mengafaninya dengan jubah beliau, mendekati, dan mensholatkan jenazahnya. Rosululloh berdoa untukya, “Ya Alloh inilah hamba-Mu yang keluar berjihad, telah mati syahid. Aku menjadi saksi baginya.” Subhanalloh.

^_^

Subhanalloh. Dua kisah diatas mudah-mudahan bisa menjadi motivasi bagi kita. Untuk bersungguh-sungguh meraih keridhoan Alloh. Bersungguh-sungguh memperbaiki diri, bersungguh-sungguh untuk menjadi hamba yang dicintai oleh Alloh. Sahabat Amr ibn Al-Jamuh yang cacat, kakinya pincang tapi begitu bersemangat untuk menyambut seruan jihad. Bagaimana dengan kita sahabatku? Apakah ketika Alloh Swt memanggil ketika Sholat, apakah kita langsung segera menyambut seruannya? Apakah ketika panggilan dakwah datang, apakah kita menyambut dengan penuh semangat? Apakah ketika orang lain meminta bantuan, apakah kita segera menolong saudara kita?

Sahabat, Alloh berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Imron ayat ke-133, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,” Mudah-mudahan Alloh Swt menjadikan kita menjadi orang-orang yang bertakwa, orang-orang yang selalu menjaga perbuatannya agar selalu berada di jalan yang dicintai Alloh, orang-orang yang senang berbuat kebaikan, orang-orang yang selalu menjaga amal ibadahnya, dan dijadikan akhir hayatnya menjadi husnul khotimah. Aamiin ya Robb.

Wallohu’alam bisshowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar