Minggu, Agustus 12, 2012

Cukuplah Alloh Bagiku..


Alloh Swt berfirman: “..Hasbunalloh wani’mal wakil (Cukuplah Alloh sebagai penolong kami, dan Alloh adalah sebaik-baik tempat bersandar).” (QS. Al-Imron: 173)


Asbabun nuzul dari ayat diatas adalah sebuah ungkapan doa dari Nabi Ibrahim AS kepada Alloh SWT.  Ketika itu beliau berhadapan dengan penguasa Babilonia yaitu raja Namrud. Kita tentu tahu betul bagaimana kisah beliau ketika itu. Nabi Ibrahim AS menghancurkan  seluruh berhala yang disembah rakyat dan penguasa Babilonia, dan menyisakan satu yang paling besar. Hal itu beliau lakukan karena beliau yakin bahwa mereka lakukan adalah perbuatan yang salah kaprah dan sesat menyesatkan.

Nabi Ibrahim AS bermaksud mengajak mereka berpikir, menggunakan akalnya bahwa sesungguhnya yang mereka lakuka adalah kesesatan. Beliau bermaksud mengajak mereka menyembah Alloh Swt, Dzat yang telah menciptakan mereka.

Beliau berpikir, bagaimana mungkin mereka menyembah benda-benda mati yang mereka buat sendiri. Bagaimana mungkin mereka menyembah benda-benda yang bahkan tidak bisa berbuat apa-apa sama sekali. Namun, perbuatan beliau itu rupanya tercium oleh para penguasa Babilonia. Sehingga beliaupun dijatuhi hukuman dengan dilemparkan ke dalam api yang berkorbar panas dan besar.

Sesaat sebelum dihempaskan ke dalam api itu, nabi Ibrahim AS berdoa kepada Alloh Swt dengan kalimat, “..Hasbunalloh wani’mal wakil (Cukuplah Alloh sebagai penolong kami, dan Alloh adalah sebaik-baik tempat bersandar).” Sebagaimana tercantum di dalam ayat di atas. Seketika itu pula, atas kehendak Alloh Swt, kobaran itu menjadi dingin bagi nabi Ibrahim AS. Alloh Swt berfirman, “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim” (QS. Al-Anbiya: 69)

^_^

Kisah nabi Ibrahim AS di atas memberikan pelajaran kepada kita untuk senantiasa meyakini sepenuh bahwasanya hanya Alloh Swt tempat kita berlindung dan memohon pertolongan. Kisah ini juga mengajarkan bahwa hendaklah kita berpegang teguh hanya kepada-Nya secara total. Kita berbuat sesuatu dengan niat yang lurus dalam rangka ibadah kepada-Nya. Kita pun meyakini bahwasanya hanya kepada Alloh Swt kita memasrahkan hasil dari segala ikhtiar yang kita lakukan.

Sahabatku, setelah kita mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang akan terjadi, bersikap ridho pada apa yang terjadi, tidak mempersulit diri, dan mengevaluasi diri atas setiap peristiwa yang kita alami, maka selanjutnya adalah kita kuatkan keyakinan bahwasanya hanya Alloh Swt penolong kita.

Seberat apapun peristiwa yang menimpa kita, jika kita meyakini dengan sepenuh hati bahwasanya Alloh Swt Dzat yang Maha Memiliki dan Dia-lah yang Maha Menghendaki, niscaya kita akan bisa menghadapinya dengan baik. Seandainya selauruh jin dan manusia bersukutu mencelakai kita, jika Alloh Swt tidak menghendakinya, maka tidak akan terjadi apa-apa terhadap diri kita.

Sepelik apapun masalah yang kita hadapi, pasti Alloh Swt sudah Maha Tahu akan masalah kita sekaligus jalan keluarnya. Oleh karena itu, janji Alloh Swt yang harus menjadi pegangan kita. Alloh Swt berfirman, “..Barangsiapa bertakwa kepada Alloh niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan, memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan, barangsiapa yang bertawakkal kepada Alloh niscaya Alloh akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. At-Thalaq: 2-3)

Maka, janganlah ada rasa pesimis saat kita ditimpa suatu peristiwa yang tidak kita kehendaki atau yang menyulitkan kita. Karena sesungguhnya rasa bingung, takut, menderita, itu adalah karena ketidaktahuan kita tentang cara Alloh Swt memberikan jalan keluar bagi kita. Ketika kita ditimpa suatu kepelikan masalah keuangan, sesungguhnya Alloh Swt akan mendatangkan rezeki-Nya kepada kita dari jalan dan cara yang tidak kita sangka sebelumnya.

Sahabatku, kehidupan ini memang selalu ada suka dan duka, sedih dan gembira. Begitu seterusnya silih berganti. Apa yang menjadi masalah bukanlah pergantian siklus tersebut, melainkan cara kita menghadapi atau menyikapi siklus itu. Jika kita bisa menyikapinya dengan baik, maka kehidupan yang sedang kita jalani ini akan menjadi kesempatan yang selalu terbuka untuk kita terus menerus memperbaiki diri, menambah wawasan, menambah ilmu, menguatkan keimanan, dan menyongsong kehidupan abadi di akhirat yang dipenuhi kebahagiaan.

Jadi, segala persoalan hidup yang kita temui di dunia merupakan kesempatan emas yang diberikan Alloh Swt kepada kita untuk mengangkat kemuliaan kita, meninggikan derajat kita dan membahagiakan kita. Mudah-mudahan di 10hari terakhir ramadhan ini, kita dijadikan hamba-hamba yang hatinya selalu dekat dengan Alloh. Cukuplah Alloh Swt sebagai penolong dan pelindung kita. Wallohua’alam bishawab.

Sumber referensi: Buku “5 Kiat Menghadapi Persoalan Hidup” karya aa gym.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar