Senin, Desember 23, 2013

Untuk STIS: Kenapa (Musti) Pilih Ibenk-Ewa

Setelah musim ujian, ternyata ada agenda besar lho di kampus, udah tahu kan? Apa ya? Eng ing eng, PEMIRA Bro, Prikitiew banget dah. Ini momen ga kalah seru kayak musim piala dunia, hhe.


Sebelum lebih jauh, perkenalkan Kakak-kakak namaku: Wahyu Ahmad Kautsar. Aku saat ini duduk di tingkat 3. Aku menulis tulisan ini bukan atas permintaan siapapun. murni dari lubuk hati yang paling dalam, ingin memperkenalkan salah satu calon: Ibrahim Thaha dan Erieska Wahidiyanto.

Lebih dekat dengan Ibrahim Thaha dan Erieska Wahidiyanto.

Lebih akrab dipanggil “Ibenk”. Beliau sahabatku sejak tingkat 1. Pertama kali mengenal beliau saat ikut nasyid. Orangnya supel, asyik diajak ngobrol, dan menyenangkan. Dari tingkat 1, beliau sudah lumayan aktif di kampus. Menjadi ketua kelas, ikut senat mahasiswa (sema), ukm bimbel, rohis, dan bulstick.

Dan wakilnya yaitu Erieska Wahidiyanto. Lebih akrab dipanggil “Ewa”. Beliau sudah jadi temen akrab di Rohis sejak tingkat 2. Dari gaya bicaranya, beliau terlihat sekali orang yang aktif di kampus. Argumen-argumennya merupakan pemikiran-pemikiran yang selama ini ia dapatkan dari pengalaman berorganisasi. Beliau tercatat sebagai mantan Ketua Osis SMA Insan Cendekia. Dan saat ini beliau menjabat sebagai Ketua Angkatan 54.

Setiap orang punya karakter positif dan negatif. Dan mari sama-sama belajar melihat seorang pemimpin dari sisi positifnya. Karena pemimpin tidak harus selalu yang paling baik dan sempurna, tapi yang paling tepat adalah dia yang memiliki karakter yang pas, paling cocok, dan paling sesuai dengan kebutuhan zaman. Dan percayalah STIS saat ini butuh sosok pemimpin seperti Ibrahim Thaha – Erieska Wahidiyanto.

1.     Dekat dan Ramah

Kita membutuhkan seorang pemimpin yang dekat dengan warga kampusnya, namun bukan hanya dekat, seorang pemimpin juga haruslah memiliki karakter yang ramah dengan semua orang.

Menurut saya, Ibenk-Ewa memiliki karakter ini. Ketika bertemu misalnya, beliau tidak segan-segan memberikan sentuhan berupa salam dan senyuman yang hangat. Tentunya menyesuaikan kalau yang tidak mahram.

Selain itu, beliau tidak segan-segan untuk konsultasi terkait kegiatan di kampus. Menanyakan terkait birokrasi di kampus, tanggapan teman-teman.

2.    Mau Berkorban untuk Orang Lain

Banyak orang cerdas di kampus ini, namun sedikit yang mau mengorbankan waktunya untuk orang lain. Saya sering sekali ngeliat Ibenk atau Ewa saat malam-malam masih saja menggunakan PDA. Bukan karena tidak ingin ganti baju, namun karena aktifitas yang banyak sehingga belum dapat pulang ke kosan.

Saya teringat pesan Syeikh Sayyid Qutb, “Orang kerdil itu hidup untuk dirinya sendiri, dan dia akan mati sebagai orang kerdil. Namun Orang Besar itu hidup untuk orang lain, dan dia akan mati sebagai orang yang besar.”

Orang yang besar ini maksudnya adalah orang-orang yang mau mengorbankan waktu, tenaganya untuk orang lain. Tidak semua orang bisa memiliki karakter ini. Hanya orang-orang yang berjiwa besar yang bisa memilikinya. Dan saya yakin Ibenk-Ewa adalah sosok yang memiliki karakter ini.

3.    Cerdas, Berani dan Teguh pada pendirian.

Pemimpin juga haruslah memiliki kecerdasan, namun bukan hanya cerdas, poin yang lain yaitu berani dan teguh pada pendirian.

Saya melihat karakter ini ketika Ibenk menjadi Ketua TONAS USM STIS. Seorang pemimpin haruslah memiliki kecepatan untuk melakukan tindakan. Dan beliau sudah terbukti bisa mengorganisir seluruh himada untuk melakukan gerakan nasional ini.

Pengalaman dengan Ewa. Saya melihat karakter ini ketika beliau menjadi Kordinator Kajian di kegiatan Wish Muharram 1435 H. Beliau dengan optimis merancang suatu kegiatan besar dengan menghadirkan orang-orang yang hebat, seperti Ustadz Fatih Karim, dan Ustadz Fauzil Adhim. Tidak mudah memang, namun hanya orang-orang yang optimis dan berani menanggung risiko yang bisa melakukannya.

Dan keduanya Insya Alloh memiliki karakter yang teguh pada pendirian. Tidak mudah goyah dengan omongan orang. Dan siap menerima masukan dari orang lain.

Ya, 3 alasan inilah yang menjadi karakter penting untuk kemajuan STIS kedepan. Dan saya yakin, tiga karakter ini dimiliki oleh Ibenk-Ewa.

Selamat Menentukan Pilihan yang Terbaik!
#prikitiew


Tidak ada komentar:

Posting Komentar