Jumat, April 05, 2013

Cinta, Udah Putusin Aja!



Cinta itu memikirkan yang dicintai
Bukan hanya kemarin dan kini
Tapi nanti..


Mari kita bicara tentang masa depan
Agar hari esok yang dijelang bukan suatu kesengsaraan
Ada hal yang jelas harus dipersiapkan
Mana yang boleh dilakukan dan mana yang harus dihindarkan

Bila engkau lelaki
Engkau harus tahu arah saat melangkah
Bila engkau perempuan
Seharusnya tahu bagaimana harus bertingkah

Kita bicara masa depan karena ia tidak semudah
yang diperkirakan dengan pemuda-pemuda yang lalai
juga tidak sesulit yang diceritakan perempuan-perempuan yang bercerai

Setiap muslimah tentu saja menginginkan lelaki yang bertanggung jawab
Yang menghargai kelebihan dan kebaikannya
Dan memaafkan kealfaan dan kekurangannya
Muslimah mana yang tidak ingin berbudi pekerti, baik hati, tinggi iman, dan lurus amal
Muslimah selalu menanti elok akhlak pada masa yang memiliki kelembutan dengan anaknya dengan istrinya ia mesra
Muslimah mana yang tidak mendambakan lelaki yang bisa mengawalnya jauh dari neraka
Dan membimbingnya menuju surga Alloh

Lelaki mana yang tidak suka pada muslimah yang cerdik, cendikia lagi berparas menawan
Yang lisannya seanggun geraknya
Lelaki yang baik pasti menyukai wanita lemah lembut lagi santun
Pintar membahagiakan suami dengan masakan dan perhatian
Tidak tamak harta dan selalu menjaga kehormatan
Lelaki mana yang tidak memimpikan wanita yang mendukungnya dalam kebaikan, dan mengeluarkan kebaikannya
Dirindukan bila ditinggal, dan menyenangkan bila berjumpa

Sialnya, kita hidup di zaman kapitalisme yang mengajarkan lelaki dan wanita masa kini untuk memperhatikan fisik bukan isi, perhatikan badan bukan iman
Kapitalisme, sukses menjadikan materialistis sebagai tujuan tertinggi, hingga buat sebagai tujuan yang tertinggi
Maka hedonisme, anak kandung kapitalisme, sukses menjadikan lelaki hanya peduli nikmat sampai batas kulit
Wajar bila kita melihat dimana-mana lelaki menjadi miskin tanggung jawab dan komitmen
Bila lelaki yang tak lulus ujian tanggung jawab dan komitmen
Merekalah yang akhirnya masuk dalam jurusan PACARAN
Cinta disempitkan dalam arti PACARAN
Terbatas pada rayuan palsu dan gandengan tangan
Padahal pendamping yang sholeh tidak didapatkan dari proses PACARAN
Karena keshalehan dan kebathilan jelas bertentangan
Haq dan bathil tidak akan bertemu bagaikan fatamorgana yang menjanjikan kemuliaan semu
Bagaimana bisa lelaki yang sudah memahami pacaran itu perbuatan yang dilarang oleh Alloh
Memaksa dengan berbagai alasan agar engkau berbagi dosa dengan dia
Melawan Alloh, lalu seperti ini bisa menjadi panduan setelah menikah
Sebelum halal saja dia sudah berani katakan sayang kepadamu
Jangan heran bila ia setelah menikah dia berani katakan kepada wanita-wanita yang lain
Toh sama-sama bermaksiat sama Alloh
Jika sebelum akad saja dia sudah  berani melabuhkan tangannya pada tubuhmu
Jangan heran bila setelah menikah ia mampu lakukan pada wanita-wanita yang lain
Toh sama-sama dosa sama Alloh
Yang tak ada takut dosa sebelum menikah
Tentunya jangan harap ia takut dosa setelah menikah

(Sebuah petikan tulisan dari buku Ust.Felix Siauw “Udah, Putusin Aja!”)

Yang punya bajet lebih ga ada salahnya untuk beli buku ini, inspiring :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar