Jumat, April 26, 2013

Liqo Pekan Ini :)



Tarbiyah itu bukanlah segala-galanya, namun segala-galanya berawal dari Tarbiyah.” (Syaikh Musthafa Masyhur)


Alhamdulillah Alloh berikan hidayah lewat jalan Tarbiyah ini. Sehingga aku bisa menemukan suatu komunitas yang selalu mengajak kebaikan. Dan bisa bertemu juga dengan temen-temen seperjuangan yang memilki tujuan yang mulia. Alhamdulillah.

Kawan, ingin sekali berbagi kesan dan pesan halaqah pekan ini. Halaqah yang ditargetkan dilakukan seminggu sekali. Namun, karena sibuknya aktivitas sehingga kadang dilakukan dua minggu sekali, atau bahkan sebulan sekali. Inilah resikonya punya murobbi yang super sibuk. Murobbiku kali ini orangnya luar biasaaa. Supeer bangeet. Inspiratif.

Perkenalkan nama murobbiku namanya Ust. Syakir Purnomo. Beliau mantan pegawai kementrian keuangan, yang merupakan alumni dari Stan. Karena pekerjaan yang menuntut untuk selalu berpindah-pindah tempat kurang lebih dua tahun sekali harus pindah tugas, akhirnya Ust. Syakir memutuskan untuk keluar. Toh rezeki bukan hanya dari PNS. Masih banyak diluar sana jalan untuk mencari rezeki Alloh. Karena beliau ahli dalam public speaking, sehingga sampai saat ini karir yang ditempuh beliau adalah menjadi trainer. Agendanya padeet bangeet. Seringkali sibuk menjelang akhir pekan.

Kembali ke kelompok halaqahku. Karena padatnya agenda ustadz, dan seringkali ada agenda dadakan. Akhirnya halaqah pekanan kami sering dilakukan dua pekan satu kali. Dan kalau tidak dilakukan, maka diberikan tugas seperti membaca buku siroh dan hafalan Al-Quran.

Buat halaqah pekan ini, karena sudah dua pekan belum ada halaqah, maka harus diadakan buat pekan ini. Awalnya diagendakan waktu malam, tiba-tiba beliau ada meng-cancel karena ada agenda mendadak. Dan diputuskan kami halaqah di tempat outdoor dan waktunya jam setengah empat pagi. Benar-benar dahsyaat. Beliau mengatakan lewat sms, “ingin mencari suasana baru..” dahsyaat.

Awalnya sempet ragu, bisa ga dilaksanainnya. Takutnya dituduh yang macem2. Namun dengan izin Alloh akhirnya bisa terlaksana. Tempatnya outdoor, pas tukang sampah sedang asyik mengumpulkan dan menyapu jalanan, kami asyik dengan taujih yang diberikan ustadz syakir. Taujihnya singkat penuh makna. Mau tahu apa? Cekidot..

^_^

Sebelum memulai taujih Ust.Syakir biasanya mencek hafalan kami. Biasanya memurojaah hafalan di juz amma. Kemudian berlanjut ke materi. Sebelum materi kami diajarkan doa yang harapannya bisa terus dibaca. Teks doanya seperti ini: “Allohummansur dakwatana, wansyur fikrotana, wabarik ukhuwatana.” Yang artinya, Ya Alloh tolonglah dakwah kami, sebarkan pemahaman kami, dan berkahilah ukhuwah kami. Daleem bangeet. Mudah-mudahan bisa terus diamalkan doa ini.

Taujih kali ini beliau mengangkat sosok Inspiratif bernama Nabi Nuh AS. Kita bisa lihat, Alloh mengabadikan nama beliau di Al-Quran surat ke-71. Beliau menjelaskan ayat ke-5, yang artinya, “Nuh berkata: "Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang,

Dalam ayat ini menjelaskan bahwa Nabi Nuh AS, curhat kepada Alloh bahwa ia telah berdakwah siang dan malam. Tiada henti. Bahkan sejarah mencatat, Nabi Nuh adalah Nabi yang paling panjang umurnya dibandingkan nabi-nabi yang lain, kira-kira selama 100tahun beliau berdakwah, dan tercatat hanya sekitar 80orang pengikutnya. Masya Alloh..

Lalu kita berpikir, apakah dakwah Nabi Nuh gagal? Ikhwahfillah, tidak ada kata gagal dalam berdakwah. Tugas kita sebagai dai hanyalah sebagai penyeru, penyampai kebaikan, sedangkan hidayah mutlak hanya milik Alloh Swt. Dalam Al-Quran pun tidak pernah dikatakan bahwa Nabi Nuh telah gagal dalam berdakwah. Karena Alloh Swt tidak akan pernah menyia-nyiakan suatu kebaikan. Bahkan Alloh mengatakan dalam Al-Quran Surat Al-An’am ayat ke-160, siapa yang berbuat satu kebaikan maka Alloh lipat gandakan sepuluh kebaikan. Subhanalloh.

Sahabat, kita seharusnya banyak belajar kepada salafus sholeh. Begitu berat cobaannya, namun mereka bisa melewati setiap ujian. Suatu kisah, pengikut Imam Ahmad mengatakan kepada Sang Imam, sang murid berkata, “Wahai Imam kapan kita istirahat?” lalu dengan tersenyum Sang Imam pun menjawab, “Sampai kaki kita melangkah ke Surga.” Subhanalloh. Dalam syair arab yang terkenal ada sebuah ungkapan, “Larohata illa fil jannah” yang artinya: Tidak ada istirahat kecuali di Surga.

Kita sebagai muslim, dan sebagai dai seharusnya menyadari bahwa hidup ini adalah rangkaian ujian demi ujian. Dan nikmat yang kekal hanyalah di Surga. Seharusnya kita tidak boleh menyerah dan tidak boleh putus asa. Karena Alloh pasti menolong hamba-hambaNya yang menolong agamanya.

Sebuah pesan Alloh di Al-Quran bahwa kita sebagai Dai jangan pernah merasa lemah dan putus asa, Alloh berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Imron ayat ke-146, “Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.

Yakinlah, Alloh selalu bersama kita. Alloh selalu menolong hamba-hambaNya. Cukuplah Alloh bagi kita, Dialah sebaik-baik pelindung, dan sebaik-baik penolong.

Sebuah pesan penutup dari Ustadz Fadlyl Usman, pendiri Rumah Al-Quran Daarut Tarbiyah, “CINTA itu adanya dihati dan dirasa. Biar tetap semangat KERJA maka hadirkan cinta. Insya Alloh kan HARMONI semuanya. Tetap SEMANGAT.. SURGA MENANTI kita.

Mudah-mudahan manfaat. Wallohualam bisshawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar