“Tarbiyah itu bukanlah segala-galanya, namun
segala-galanya berawal dari Tarbiyah.” (Syaikh Musthafa Masyhur)
Alhamdulillah
Alloh berikan hidayah lewat jalan Tarbiyah ini. Sehingga aku bisa menemukan
suatu komunitas yang selalu mengajak kebaikan. Dan bisa bertemu juga dengan
temen-temen seperjuangan yang memilki tujuan yang mulia. Alhamdulillah.
Kawan, ingin
sekali berbagi kesan dan pesan halaqah pekan ini. Halaqah yang ditargetkan dilakukan
seminggu sekali. Namun, karena sibuknya aktivitas sehingga kadang dilakukan dua
minggu sekali, atau bahkan sebulan sekali. Inilah resikonya punya murobbi yang
super sibuk. Murobbiku kali ini orangnya luar biasaaa. Supeer bangeet. Inspiratif.
Perkenalkan nama
murobbiku namanya Ust. Syakir Purnomo. Beliau mantan pegawai kementrian
keuangan, yang merupakan alumni dari Stan. Karena pekerjaan yang menuntut untuk
selalu berpindah-pindah tempat kurang lebih dua tahun sekali harus pindah
tugas, akhirnya Ust. Syakir memutuskan untuk keluar. Toh rezeki bukan hanya
dari PNS. Masih banyak diluar sana jalan untuk mencari rezeki Alloh. Karena beliau
ahli dalam public speaking, sehingga sampai saat ini karir yang ditempuh beliau
adalah menjadi trainer. Agendanya padeet bangeet. Seringkali sibuk menjelang
akhir pekan.
Kembali ke
kelompok halaqahku. Karena padatnya agenda ustadz, dan seringkali ada agenda
dadakan. Akhirnya halaqah pekanan kami sering dilakukan dua pekan satu kali. Dan
kalau tidak dilakukan, maka diberikan tugas seperti membaca buku siroh dan
hafalan Al-Quran.
Buat halaqah
pekan ini, karena sudah dua pekan belum ada halaqah, maka harus diadakan buat
pekan ini. Awalnya diagendakan waktu malam, tiba-tiba beliau ada meng-cancel
karena ada agenda mendadak. Dan diputuskan kami halaqah di tempat outdoor dan
waktunya jam setengah empat pagi. Benar-benar dahsyaat. Beliau mengatakan lewat
sms, “ingin mencari suasana baru..” dahsyaat.
Awalnya sempet
ragu, bisa ga dilaksanainnya. Takutnya dituduh yang macem2. Namun dengan izin
Alloh akhirnya bisa terlaksana. Tempatnya outdoor, pas tukang sampah sedang
asyik mengumpulkan dan menyapu jalanan, kami asyik dengan taujih yang diberikan
ustadz syakir. Taujihnya singkat penuh makna. Mau tahu apa? Cekidot..
^_^
Sebelum memulai
taujih Ust.Syakir biasanya mencek hafalan kami. Biasanya memurojaah hafalan di
juz amma. Kemudian berlanjut ke materi. Sebelum materi kami diajarkan doa yang
harapannya bisa terus dibaca. Teks doanya seperti ini: “Allohummansur dakwatana, wansyur fikrotana, wabarik ukhuwatana.” Yang
artinya, Ya Alloh tolonglah dakwah kami, sebarkan pemahaman kami, dan
berkahilah ukhuwah kami. Daleem bangeet. Mudah-mudahan bisa terus diamalkan doa
ini.
Taujih kali
ini beliau mengangkat sosok Inspiratif bernama Nabi Nuh AS. Kita bisa lihat,
Alloh mengabadikan nama beliau di Al-Quran surat ke-71. Beliau menjelaskan ayat
ke-5, yang artinya, “Nuh
berkata: "Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan
siang,”
Dalam ayat
ini menjelaskan bahwa Nabi Nuh AS, curhat kepada Alloh bahwa ia telah berdakwah
siang dan malam. Tiada henti. Bahkan sejarah mencatat, Nabi Nuh adalah Nabi
yang paling panjang umurnya dibandingkan nabi-nabi yang lain, kira-kira selama
100tahun beliau berdakwah, dan tercatat hanya sekitar 80orang pengikutnya. Masya
Alloh..
Lalu kita
berpikir, apakah dakwah Nabi Nuh gagal? Ikhwahfillah, tidak ada kata gagal
dalam berdakwah. Tugas kita sebagai dai hanyalah sebagai penyeru, penyampai
kebaikan, sedangkan hidayah mutlak hanya milik Alloh Swt. Dalam Al-Quran pun
tidak pernah dikatakan bahwa Nabi Nuh telah gagal dalam berdakwah. Karena Alloh
Swt tidak akan pernah menyia-nyiakan suatu kebaikan. Bahkan Alloh mengatakan
dalam Al-Quran Surat Al-An’am ayat ke-160, siapa yang berbuat satu kebaikan
maka Alloh lipat gandakan sepuluh kebaikan. Subhanalloh.
Sahabat,
kita seharusnya banyak belajar kepada salafus sholeh. Begitu berat cobaannya,
namun mereka bisa melewati setiap ujian. Suatu kisah, pengikut Imam Ahmad
mengatakan kepada Sang Imam, sang murid berkata, “Wahai Imam kapan kita
istirahat?” lalu dengan tersenyum Sang Imam pun menjawab, “Sampai kaki kita
melangkah ke Surga.” Subhanalloh. Dalam syair arab yang terkenal ada sebuah
ungkapan, “Larohata illa fil jannah” yang artinya: Tidak ada istirahat kecuali
di Surga.
Kita sebagai
muslim, dan sebagai dai seharusnya menyadari bahwa hidup ini adalah rangkaian
ujian demi ujian. Dan nikmat yang kekal hanyalah di Surga. Seharusnya kita
tidak boleh menyerah dan tidak boleh putus asa. Karena Alloh pasti menolong
hamba-hambaNya yang menolong agamanya.
Sebuah pesan
Alloh di Al-Quran bahwa kita sebagai Dai jangan pernah merasa lemah dan putus
asa, Alloh berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Imron ayat ke-146, “Dan berapa banyaknya nabi yang
berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana
yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah
(kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.”
Yakinlah,
Alloh selalu bersama kita. Alloh selalu menolong hamba-hambaNya. Cukuplah Alloh
bagi kita, Dialah sebaik-baik pelindung, dan sebaik-baik penolong.
Sebuah pesan
penutup dari Ustadz Fadlyl Usman, pendiri Rumah Al-Quran Daarut Tarbiyah, “CINTA itu adanya dihati dan dirasa. Biar tetap
semangat KERJA maka hadirkan cinta. Insya Alloh kan HARMONI semuanya. Tetap SEMANGAT..
SURGA MENANTI kita.”
Mudah-mudahan
manfaat. Wallohualam bisshawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar