Rabu, Januari 02, 2013

Esensi Tarbiyah :)



Tarbiyah itu bukan segala-galanya, namun segala-galanya berawal dari Tarbiyah.” (Imam Hasan Al-Banna)


Materi ini disampaikan pada pertemuan halaqah dengan Ust.Syakir. Beliau mengingatkan kembali kepada binaannya bahwa pentingnya Tarbiyah. Bagaimana Rosululloh Saw membina umatnya, hingga saat ini ajaran beliau sampai kepada kita. Tarbiyah adalah sebuah proses yang akan meneguhkan keimanan kita, karena dengan Tarbiyah Insya Alloh akan teguh pendirian kita, tidak akan goyah sedikitpun.

Dalam kesempatan lain pun, Ustadz Yayat dalam Majelis Ahad mengingatkan dalam ta’limnya, begitu pentingnya esensi Tarbiyah. Ada tiga poin penting dalam esensi Tarbiyah.

Yang pertama yaitu So’bun Tsabit. Yang artinya sulit tapi hasilnya paten. Tarbiyah ini memerlukan proses yang memerlukan kesabaran ekstra untuk menjalaninya. Tidak mudah memang, tapi jika kita sungguh-sungguh apa yang tidak mungkin. Seorang atlit jika ia terus berlatih, insya Alloh akan berhasil. Seorang Mahasiswa jika ia tekun belajar, insya Alloh akan menjadi mahasiswa yang berprestasi. Begitu juga dengan Tarbiyah. Tarbiyah adalah sebuah proses untuk kita membina diri, memperbaiki diri untuk terus semakin baik. Dalam sejarah pun mencatat, bagaimana Rosululloh Saw mentarbiyah para sahabat sehingga melahirkan generasi-generasi Terbaik. Subhanalloh!

Yang kedua yaitu Qowil Aslin. Yang artinya panjang tapi hasilnya murni. Proses Tarbiyah adalah proses yang panjang. Membutuhkan waktu yang lama, pengorbanan yang tidak sedikit, namun hasilnya luar biasa! Kita baca dalam kisah siroh, bagaimana Rosululloh Saw memenangkan perang badar dalam kondisi berpuasa di bulan Ramadhan. Itulah proses Tarbiyah. Kita juga diajarkan bagaimana pribadi seorang Muslim dalam karakter 10 muwasofat Tarbiyah, yaitu:  salimul   aqidah  (aqidah   yang   selamat),  shahihul  ibadah  (ibadah   yang   benar),  matinul   khuluq  (akhlak   yang mulia),  qadirun   alal   kasbi  (berdaya   secara   ekonomi), mutsaqqaful fikri  (wawasan yang luas),  qawiyyul jismi  (fisik yang   sehat),  mujaahidun   linafsihi  (memerangi   nafsunya sendiri),  munazhzhamun   fi   syu'unihi  (teratur   dalam  segala urusannya),  hariitsun ala waqtihi  (manajemen waktu yang baik), dan nafi'un li ghairihi (bermanfaat bagi sesama).

Yang ketiga atau yang terakhir yaitu Batik Ma’mun. Yang artinya lambat tapi hasilnya terjamin. Kita ibaratkan perlombaan lari marathon. Seorang pelari yang ketika mulai start jika tidak dapat menjaga staminanya maka ketika di tengah perjalanan akan habis staminanya. Lain hal jika ia dapat menjaga stabilitas staminanya, sehingga dari awal hingga akhir perjalanan ia bisa terus semangat. Begitupun dengan Tarbiyah, kita harus bisa menjaga semangat kita. Seringkali kita lemah iman, namun jangan sampai terpuruk. Segera bangkit lagi, dan mulai aktif mencari solusi!

Inilah esensi Tarbiyah yang akan terus kita jalani. Jika kita sungguh-sungguh, insya Alloh, Alloh Yang Maha Penolong akan memberikan istiqomah pada kita. Terakhir, saya ingin tutup dengan sebuah ayat yang Alloh terangkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Anfal ayat ke-60, bacalah dengan hatimu ^^, “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).

Mudah2an manfaat. Wollohualam bisshawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar