“Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau,
maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Al-Imron: 190-191)
Tahun ini FISI (Festival Islam Ala Statistik) Tahun 1434 Hijriah,
ada kegiatan baru yang ga kalah keren dengan kegiatan lainnya. Wisata Rohani.
Tafakur alam dan kunjungan pesantren. Pesantren yang dikunjungi kali ini adalah
“pesantren eltahfidh university”. Pesantren ini berada di Cileungsi, Bogor. Dan
salah satu pendiri pesantren ini adalah Ust. Prof. Muslih Abdul Karim.
Kunjungan kami Rohis STIS tepatnya hari Sabtu tanggal 12 Januari 2013. Berangkat
dari kampus sekitar jam dua siang. Dan sampai jam setengah empat. Alhamdulillah
sampai tepat waktu. Sesampainya ternyata sudah masuk waktu ashar, akhirnya kami
rombongan ikut sholat terlebih dahulu.
Kemudian setelah sholat ashar berjamaah di masjid, kami membereskan
peralatan. Akhwat menggunakan salah satu ruangan kuliah yang sudah ada
karpetnya, nama ruangannya “wamy”. Setelah selesai merapikan barang, kemudian
sekitar jam setengah lima, ada penyampaian materi dari Ustadz Muhammad Adamin
Al-Hafidz. Ustadz Adamin ini masih umur 28tahun. Sudah dikaruniai dua orang
anak, Alhamdulillah. Ustadz Adamin selain Hafal Al-Qur’an 30juz, beliau juga
aktif di bela diri taekwondo, dan sekarang sudah sabuk hitam. Dahsyat! Disini
(pesantren eltahfidh) dididik bukan hanya agama, namun juga pendidikan
karakter, seperti entrepreneurship, kemudian bela diri. Kereeen! Dan setelah
lulus para da’I ini akan disebar ke seluruh nusantara untuk menyebarkan dakwah,
subhanalloh! Allohuakbar!!
Kali ini Ustadz Adamin menyampaikan taujih pentingnya hidup di bawah
naungan al-Qur’an. Beliau mengawali taujihnya dengan menyampaikan surat dari
akhwat palestina untuk muslim di Indonesia. Yang berisi tentang ajakan kepada
seluruh orangtua untuk mendidik anaknya dengan al-Qur’an. “Didiklah anak-anak
kalian dengan al-Qur’an. Tarbiyahkan anak-anak kalian dengan al-Qur’an. Dengan
begitu anak-anak akan timbul cintanya pada Alloh dan Rosulnya. Dan juga akan
timbul semangat berjuang dalam berdakwah!” Allohuakbar! Sebuah pesan yang
sangat dalam untuk direnungkan. Sebuah pesan yang berisi ajakan untuk
menggiatkan hidup dekat dengan Al-Qur’an.
Lalu Ustadz Adamin menyampaikan isi tentang al-Qur’an, “Dalam
Al-Qur’an itu dibagi menjadi dua pesan, yaitu basyiro, wanazhiro. Kabar gembira
dan peringatan.” Kabar gembira contohnya apa? Surga bagi orang-orang yang
beriman. “Surga itu tidak akan pernah terlintas di pikiran kita. Maka alangkah
rugi orang-orang yang mengorbankan akhiratnya demi kepentingan duniawi.”
Lalu, beliau juga menerangkan keutamaan orang-orang yang dekat
dengan al-Qur’an, seperti: al-Qur’an akan menjadi penolong di akhirat kelak, dengan
al-Qur’an kita akan mendapat rahmat atau pertolongan Alloh, dengan al-Qur’an
kita tidak akan galau karena selalu tenang hati jika dekat dengan al-Qur’an,
dengan al-Qur’an pikiran kita akan tajam. Subhanalloh!!
Sebuah tulisan yang menggugah di depan pesantren eltahfidh, “Hufadh
Sejati Tercermin Dari Kepribadiannya Sehari-hari” Sebuah pesan yang selalu
dipegang untuk para penghafal al-Qur’an. Mudah-mudahan Alloh selalu menguatkan
kita selalu untuk selalu membacanya, mentadaburinya, mempelajarinya,
menghafalkannya, dan mengamalkan dalam keseharian hidup kita.
Setelah taujih dari Ustadz Adamin, waktu maghrib datang. Kemudian
setelah sholat maghrib berjamaah, kemudian diminta untuk menyampaikan sambutan
di masjid, “Kedatangan kita kali ini untuk silaturahmi ke pesantren, dan juga
untuk menimbulkan semangat untuk terus dekat dengan al-Qur’an.” Salah satu
point yang ditekankan saat sambutan, mudah-mudahan Alloh menguatkan azzam kita.
Setelah makan dan sholat isya’ berjamaah, masuk materi kembali. Kali
ini pemateri langsung dari alumni, Kak Sugi Haryanto, S.St. Beliau menyampaikan
taujih tentang kondisi remaja saat ini, dan beberapa panah dari musuh yang
harus kita waspadai. Setelah taujih, kemudian istirahat. Setelah itu
dibangunkan kembali jam dua pagi, Qiyamullail dan sholat subuh berjama’ah.
Setelah sholat shubuh, kemudian al-ma’tsurat, dan acara bebas.
Sayang, kondisinya hujan jadi ga bisa kemana-mana. Setelah itu berkemas, dan
bersiap-siap untuk berangkat kembali ke Curug Cileumber, Puncak, Bogor.
Ditengah perjalanan, mobil yang kami gunakan radiatornya rusak. Akhirnya kami
harus menunggu sekitar satu jam, setelah itu baru berangkat kembali ke puncak.
Perjalanan memakan waktu sekitar dua jam. Setelah sampai lokasi, kami harus
jalan dulu ke atasnya, dikarenakan mobil yang kami gunakan bannya licin dan
tidak dapat menanjak. Kami turun dan menuju lokasi Curug Cileumber. Setelah
sampai, tidak lupa sempatkan dulu foto di depan gapura pintu masuknya.
Kami sampai di Curug sekitar jam 11. Setelah membeli tiket kami
masuk dan makan siang terlebih dahulu, karena sudah kelaparan saat di
perjalanan. Setelah makan siang, kami sholat. Setelah sholat kami bermain-main
sebentar di curug. Setelah itu melakukan perjalanan ke curug yang lebih tinggi.
Saat di perjalanan kami sempat nyasar, karena ingin jalan pintas eh malah jalan
sesat, hhe. Setelah sampai ternyata lebih sepi dibandingkan yang dibawah,
Alhamdulillah.
Singkat cerita, akhirnya kami kelelahan, dan kondisinya hujan,
akhirnya kami segerakan pulang sekitar jam dua. Dan baru bisa masuk ke mobil
sekitar jam tiga. Perjalanan sekitar dua jam, sampai kampus sekitar jam lima.
Alhamdulillah.
Perjalanan yang menyenangkan, bisa dapet ilmu di pesantren
eltahfidh, dan juga bisa tafakur alam ke curug cileumber, Alhamdulillah. Fisi
tahun ini, sukses Insya Alloh! ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar