Dengan nama
Alloh dan izin Alloh, aku buat proposal hidupku ini. Bukan untuk sombong atau ria,
proposal ini aku buat untuk membuat perancangan hidupku. Karena hidup yang
hanya sebentar dan sekali ini jika kita tidak membuat perencanaan maka akan
sia-sia. Ya Alloh jauhilah kami dari perbuatan yang sia-sia..
Aku ditakdirkan
Alloh sebelum masuk ke Kampus Statistik ini, aku masuk ke sebuah Institusi yang
begitu banyak pencerahan yang aku dapatkan. Namanya Institut Pesantren Bogor (IPB),
mudah-mudahan Alloh mengizinkan aku bisa sekolah pascasarjana disana, aamiin. Lewat
kampus IPB ini Alloh pertemukan aku dengan teman-teman yang luarbiasa lewat Lembaga
Dakwah Kampus Al-Hurriyah. Temans, yang aku kagumi bukanlah dari tampilan fisik
atau materi, tapi kekuatan ruhiahnya. Lingkungan yang terbentuk benar-benar
membuat kita merasakan kenyamanan disini.
Sistem
Tarbiyah benar-benar terasa di kampus ini. Hampir seluruh civitas akademika
ikut Halaqah. Bukan hanya dari mahasiswa, tapi juga dosen dan staffnya. Bahkan
dosen di kampus IPB ini bukan hanya terkenal dalam prestasi akademiknya, namun
juga ilmu agamanya. Khotib Jumat di Kampus IPB diisi sendiri oleh Dosen IPB. Karena
Dosen IPB juga banyak yang ustadz, Subhanalloh.
Ada tiga
ustadz favorit yang aku kenal dan sering aktif mengisi di Masjid Al-Hurriyah IPB
ini. Yang pertama, Ustadz Hasyim. Beliau adalah Dokter Hewan yang menjabat
Dekan FMIPA IPB. Ada yang bertanya, kok bisa ya? Dokter hewan menjabat Dekan di
FMIPA? Karena S2 dan S3 beliau mengambil jurusan Biokimia di Eropa, jadi
spesialis beliau sekarang Biokimia. Dan jurusan Biokimia sendiri merupakan
jurusan yang hanya ada di IPB, jadi satu-satunya di Indonesia. Subhanalloh. Pengalaman yang paling
kuingat dari beliau adalah saat beliau mengisi khotib jumat. Beliau menyampaikan
tentang kepedulian kita kepada kaum dhuafa. Dan mengaitkan dengan gizi. Kira-kira
isi tausiahnya sperti ini, “Kita ingin menjadi bangsa yang terdidik. Tapi sayang,
begitu banyak dari kita yang masih kekurangan gizi. Dan inilah yang menyebabkan
kemunduran bangsa. Bagaimana bisa seorang pelajar menuntut ilmu tapi tidak
diimbangi dengan gizi yang baik? Karena berpikir juga butuh energy. Kalau tidak
seimbang maka akan sulit menangkap pelajaran. Maka perlu ada ulurun tangan dari
kita untuk berbagi kepada saudara-saudara kita yang ekonominya kurang…”
Ustadz yang
aku kagumi kedua yaitu Ustadz Ahmad. Beliau sangat bersahaja, dan sering banget
interaksi dengan mahasiswa. Beliau punya rumah di dekat kampus IPB dan beliau
wakafkan untuk mahasiswi putri yang ingin tinggal disana secara gratis, asalkan
mau aktif untuk mengadakan kajian di rumah atau ikut kegiatan dakwah di kampus.
Subhanalloh. Beliau merupakan dosen
dari Fakultas Kehutanan yang sudah banyak menorehkan prestasi di Kampus IPB
ini.
Ustadz yang
ketiga yaitu Ustadz Asep. Beliau merupakan alumni dari LIPIA yang sekarang
menjadi dosen Pendidikan Agama Islam (PAI) IPB. Beliau yang mengajarkan kepada
mahasiswa IPB tentang ilmu-ilmu Fiqih. Dan sangat sering aktif di kegiatan
Dakwah di Kampus IPB.
Sebenernya
masih banyak banget ustadz di kampus ini. Bahkan mahasiswanya sendiri bisa
dibilang ustadz, karena banyak yang alumni dari pesantren bahkan ada yang
hafidz Al-Qur’an. Subhanalloh.
Ketika aku
memutuskan pindah ke kampus Statistik ini, hatiku sangat bergejolak. Ya Alloh..
betapa lingkungan disini sangat Islami, rindu sekalii untuk sesekali berkunjung
ke kampus ini. Walopun sedang padat agendanya atau banyak tugas, aku sering
luangin waktu berkunjung ke kampus ini, mudah-mudahan Alloh izinkan aku untuk sekolah
pascasarjana di Kampus IPB ini, aamiin.
Cita-cita
saya kedepan, saya setelah lulus dari STIS ingin sekalii untuk melanjutkan
Kuliah di IPB. Dan setelah itu berlanjut ke Jepang. Mungkin gak ya? Mungkiiin
bangeet, kata Alloh kan, Kun Fa Ya Kun.
Jika Aku berkehendak, maka terjadilah. Apa sih yang ga mungkin menurut Alloh.
Kalo kita rajiin ibadah dan terus berusaha, insya Alloh akan ada jalan Alloh. Wamayyatawakillah yaj’allahu makhroja. Barangsiapa bertakwa kepada
Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Kekuatan
keyakinan dan impian ini yang akan mengantarkan kita kepada kesuksesan. Kalo
istilah Pak Jamil Azzaini, sukses itu jangan diukur kesuksesan dunia saja,
perlu juga sukses akhirat, namanya “SuksesMulia”
Proposal
hidup ini juga terinspirasi dari training yang beliau adakan. Bahkan Pak Jamil
sendiri setelah beliau membuat proposal hidup, beliau melakukan umroh dengan
harapan doa-doa dan harapan yang ada di proposal hidupnya bisa dikabulkan oleh
Alloh. atau bisa kita sampaikan lewat doa kita di sepertiga malam saat
melakukan Qiyamullail.
Cita-citaku
selanjutnya yaitu ingin membentuk Keluarga Qurani. Ini terinspirasi dari
Ustadzah Wirianingsih, yaitu Ibu dari 10 Penghafal Al-Quran. Dan sangat patut
dicontoh oleh keluarga manapun. Dan anak-anak beliau ternyata bukan hanya hafal
al-Quran tapi juga berprestasi di bidang akademiknya, Subhanalloh. Aku ingiiin
sekali punya pesantren Tahfidz Al-Quran, seperti Sekolah Islam Terpadu. Seperti
murobbiku saat SMA, beliau memiliki SMP IT di Bandarlampung. Visinya adalah
selain menjadikan anak didik yang unggul dalam bidang akademik, juga berkarakter
Qurani. Bisa terus mengkaji al-Quran. Insya Alloh, amiin.
Aku membayangkan
ketika umurku 50 tahun nanti. Aku sudah punya Pesantren Al-Quran yang memiliki
5000 santri. Pesantren ini memberikan beasiswa bagi kaum dhuafa yang memiliki
kesungguhan untuk belajar. Bagaimana caranya? Mulai membangun jaringan dari
sekarang. Dan mulai sedikit-sedikit untuk belajar bisnis dan membangun suatu
institusi. Memang tidak mudah. Tapi jika dilakukan dengan penuh kesungguhan dan
sepenuh hati, insya Alloh, Alloh akan memberikan kemudahan.
Hal-hal yang
ingin sekalii saya hilangkan, yaitu berbuat kesia-siaan. Seperti terlalu banyak
tidur, mengobrol yang sia-sia, bermalas-malasan, peliit, menunda-nunda
pekerjaan, egois, serta melakukan yang bukan prioritas. Adapun hal yang akan
saya lakukan dan tingkatkan adalah disiplin dalam ibadah wajib dan sunnah,
olahraga, belajar, mengasah kemampuan menulis dan berbisnis, dan selalu belajar
menerapkan pribadi Rosululloh Saw.
Ya Alloh,
inilah Proposal Hidupku. Bombing aku, tuntun aku, jangan Kau tinggalkan aku,
kepada-Mu aku kembali, kepada-Mu aku mengabdi, kepada-Mu hidupku persembahkan. Bantu
aku mewujudkan proposal hidupku, jadikan aku hamba-Mu yang kau cintai, serta
jadikan aku hamba-Mu yang sibuk melakukan amal sholeh, aamiin.
Jakarta, 20
Mei 2013.
Aaaamiiin....
BalasHapusinsya allah..aaamiinnnn
BalasHapus