Rabu, Mei 15, 2013

Bercermin Diri



Sebuah tulisan yang menyentuh hati yang ditulis oleh Aagym, sebuah renungan untuk kita semua. Mudah-mudahan Alloh memberikan hidayah kepada kita semua..


Tatkala kudatangi sebuah cermin
Tampak sesosok yang sangat lama kukenal dan sangat sering kulihat.
Namun aneh, sesungguhnya aku belum mengenal siapa yang kulihat.

Tatkala kutatap wajah, hatiku bertanya,
Apakah wajah ini yang kelak akan bercahaya dan bersinar indah di surga sana?
Ataukah wajah ini yang akan hangus legam di neraka jahanam.

Tatkala kutatap mata, nanar hatiku bertanya,
Mata inikah yang akan menatap penuh kelezatan dan kerinduan…
Menatap Alloh, menatap Rosululloh, menatap kekasih-kekasih Alloh kelak?
Ataukah mata ini yang terbeliak, melotot, menganga, terburai menatap neraka jahanam..
Akankah mata penuh maksiat ini menyelamatkan?
Wahai mata, apa gerangan yang kau tatap selama ini?

Tatkala kutatap ulut, apakah mulut ini yang kelak akan mendesah penuh kerinduan.. mengucap laa ilaa ha ilallah saat malaikat maut datang menjemput?
Ataukah menjadi mulut menganga dengan lidah menjulur, dengan lengking jeritan pilu yang akan mencopot sendi-sendi setiap pendengar.
Ataukah mulut ini menjadi pemakan buah zaqun jahanam.. yang getir penghangus, penghancur setiap usus.
Apakah gerangan yang engkau ucapkan wahai mulut yang malang?
Berapa banyak dusta yang engkau ucapkan?
Berapa banyak hati-hati yang remuk dengan pisau kata-katamu yang mengiris tajam?
Berapa banyak kata-kata manis semanis madu yang palsu yang engkau ucapkan untuk menipu?
Betapa jarang engkau jujur.
Betapa langkanya engkau syahdu memohon agar Tuhan mengampunimu.

Tatkala kutatap tubuhku.
Apakah tubuh ini kelak yang akan penuh cahaya..
Bersinar, bersukacita bercengkrama di surga?
Atau tubuh yang akan tercabik-cabik hancur, mendidih di dalam lahar membara jahanam, terpasung tanpa ampun, derita yang tak pernah berakhir
Wahai tubuh, berapa banyak maksiat yang engkau lakukan?
Berapa banyak orang-orang yang engkau zalimi dengan tubuhmu?
Berapa banyak hamba-hamba Alloh yang lemah yang engkau tindas dengan kekuatanmu?
Berapa banyak perindu pertolongan yang engkau acuhkan tanpa peduli padahal engkau mampu?
Berapa banyak hak-hak yang engkau rampas?

Ketika kutatap hai tubuh
Seperti apa gerangan isi hatimu
Apakah isi hatimu sebagus kata-katamu
Atau sekotor daki-daki yang melekat di tubuhmu
Apakah hatimu segagah ototmu
Atau selemah daun-daun yang mudah rontok
Apakah hatimu seindah penampilanmu
Ataukah sebusuk kotoran-kotoranmu

Betapa beda.. betapa beda.. apa yang tampak di cermin dengan apa yang tersembunyi..
Berapa beda apa yang tampak di cermin dan apa yang tersembunyi
Aku telah tertipu, aku tertipu oleh topeng
Betapa yang kulihat selama ini hanyalah topeng, hanyalah topeng belaka
Betapa pujian yang terhambur hanyalah memuji topeng
Betapa yang indah ternyata hanyalah topeng..
Sedangkan aku.. hanyalah seonggok sampah busuk yang terbungkus
Aku tertipu, aku malu ya Alloh
Alloh.. selamatkan aku.. Aamiin ya Robbal’alamiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar