Tahun baru, jiwa
yang baru harus bisa lebih baik dari tahun yang kemarin. Alhamdulillah, malem
ini bisa ikut mabit RQ di masjid at-Taqwa. Temanya tentang menyambut tahun baru
Islam. Taujihnya sederhana tapi sangat mengena, sedikit aku ingin berbagi
melalui tulisan ini, mudah-mudahan manfaat.
“Momentum kali ini adalah momentum untuk
kembali mencas semangat kita, mencas semangat untuk menghafal al-Quran, mencas
semangat untuk bergerak di jalan dakwah ini..” kata Ustadz Fadlyl dengan
semangat berapi-api.
Kemudian beliau
menyampaikan poin-poin tentang hijrah. Yang pertama, yaitu keimanan. Keimanan kita
harus semakin baik. Jika iman kuat, maka masalah apapun akan mudah dihadapi. Rosululloh
SAW bersabda, “Sungguh menakjubkan urusan
orang mukmin itu, semuanya baik baginya. Jika ia diberi nikmat, ia bersyukur. Dan
syukur baik baginya. Jika ia diberi ujian, ia bersabar. Dan sabar baik baginya.”
Dengan
keimanan inilah kita sanggup berlama-lama dengan al-Quran. Jika tidak ada lagi
iman, mungkin kita tidak akan sanggup menjalani program-program RQ. “Buat apa
sih ustadz nyuruh2 baca Quran sampai 10juz perhari..” curhat santri akhwat RQ. Kalau
programnya ustadz yusuf mansyur “one day one ayat” maka kita bisa menjadi
hafidz Quran dalam waktu 15tahun. Tapi kita ingin cepat, dalam waktu 1-2tahun,
maka harus dengan kesungguhan. Perbanyak tilawah, dan kurangi ngobrol. Jangan hanya
mimpi saja kalau ingin jadi penghafal Quran. Bergerak, sungguh-sungguh, insya
Alloh akan diberikan kemudahan.
Kemudian, poin
yang kedua adalah keikhlasan. “Buah dari
keikhlasan adalah pertolongan Alloh..” beliau menceritakan pengalaman
berhajinya. Beliau selalu menggunakan peci putih haji, padahal ia belum
berhaji. Namun dalam hati, ada kerinduan yang amat sangat untuk pergi berhaji. Semua
orang yang bertemu ustadz, kemudian menyapa dengan panggilan, “pak haji”
kemudian beliau mengaminkan perkataan tersebut. Bukankah setiap perkataan
dicatat oleh Alloh. Dan dengan pertolongan Alloh, ustadz fadlyl beberapa hari
kemudian menunaikan ibadah haji gratis. Subhanalloh, ini semua berkah dari
dakwah, berkah dari Quran. Maka lakukanlah apapun dengan ikhlas, kata Alloh
dalam firmannya, “Padahal mereka tidak
disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya
dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS.
Al-Bayyinah: 5)
Poin selanjutnya
adalah pengorbanan. Setiap kerja dakwah yang kita lakukan, maka ada
pengorbanan. Jika kita mau sukses pun, ada pengorbanan. Kita harus bekerja
keras, berpikir cerdas, maka perlu pengorbanan yang tidak sedikit. Alloh SWT
berfirman, “Bekerjalah kamu, maka Allah
dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu
akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang
nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan."
(QS. At-Taubah: 105)
Tugas kita
adalah bekerja dengan sungguh-sungguh. Bukan hanya menjadi penonton yang asik
dengan komentar-komentar. Karena Alloh akan mencatat setiap perbuatan kita, dan
akan dipertanggung jawabkan di yaumil akhir kelak.
Terakhir,
momentum tahun baru hijriah ini juga merupakan momentum untuk muhasabah diri. Alloh
Swt berfirman, "Hai orang-orang yang
beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa
yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
(QS. Al-Hasyr: 18)
Kita harus
bermuhasabah diri, apakah ibadah kita selama ini masih sedikit, apakah akhlak
kita masih buruk, apakah kita selama ini belum bersungguh-sungguh dalam
melakukan sesuatu. Maka, setelah dilist kekurangan kita, maka langkah
selanjutnya yaitu mulai memperbaiki diri kita.
Sahabatku,
Alloh Swt masih memberikan nikmat umur kepada kita. Mudah-mudahan nikmat yang
Alloh berikan ini kita bisa manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Bisa kita isi
dengan amalan-amalan terbaik kita, sehingga ketika Alloh Swt mencabut nyawa
kita, mudah-mudahan kita semua bisa mati dalam keadaan husnul khotimah.
Wallohu’alam
bisshawab, mudah-mudahan manfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar