Selasa, November 13, 2012

Jangan menunda!


Kebiasaan yang sering kita lakukan adalah menunda. Menunda makan akhirnya sakit mag. Menunda pekerjaan akhirnya harus melembur. Menunda berbuat kebaikan akhirnya tidak jadi beramal. Ada kisah menarik berikut ini. Mudah-mudahan dapat diambil hikmahnya.


Cerita ini dialami oleh penerjun. Ia telah melakukan simulasi untuk melakukan terjun. Namun akhirnya, ketika ia mau turun ia ragu-ragu untuk melakukannya. Satu persatu sang penerjun turun dari pesawat. Semakin lama, ia semakin gugup. Ia takut sekali. Namun tidak ada pilihan lain selain mencobanya. Kemudian ia berniat dalam hatinya, “Jika aku sampai dengan selamat, maka aku akan berkurban seekor sapi.” Ia mantapkan langkah, kemudian melompat dari pesawat.

Perlahan ia mulai merasakan ritmenya, ternyata tidak susah. Ikuti arah anginnya, dan kemudian ia mulai menarik tas terjunnya. Dalam hatinya ia berkata kembali, “aah, aku tidak jadi kurban sapi, lebih baik kurban kambing saja.” Perlahan ia mulai mendekati tujuan terjunnya, kemudian niatnya berubah kembali, “aah, sepertinya kemahalan kalau kambing, lebih baik aku kurban ayam saja.” Semakin turun, mulai mendekati tempat tujuannya, kira-kira sekitar 2meter lagi, lalu ia berkata kembali dalam hatinya, “aah, aku tidak usah kurban saja…”

Apa hikmah yang bisa diambil dari cerita diatas? Semakin lama, kebaikan yang ingin kita lakukan jika tidak segera dilakukan, maka akan melemah semangatnya. Yang awalnya ingin kurban sapi, kemudian berubah menjadi kambing, setelah kambing berubah menjadi ayam setelah ayam, kemudian berubah lagi, tidak jadi kurban. Ya, itulah kebiasaan menunda.

Jika ada niatan untuk berbuat kebaikan, maka segera lakukan. Jika suara azan sudah berkumandang, segera ambil air wudhu untuk melakukan sholat jamaah di masjid bagi yang ikhwan. Jika ibu menyuruh untuk membelikan sesuatu, maka segera kerjakan. Jika panggilan dakwah datang, maka segera laksanakan. Mumpung masih ada kesempatan, maka jangan pernah menunda pekerjaan.

Sahabatku semua, mudah-mudahan Alloh terus memberikan istiqomah kepada kita, dan bisa terus memperbaiki diri, memperbaiki amalan kita, memperbaiki akhlak kita, sehingga semakin hari semakin baik, dan semakin menikmati indahnya hidup dekat dengan sang pencipta, Alloh Azza Wajala.

Wallohu’alam bisshawab. Mudah-mudahan manfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar