“Seseorang dapat dinilai dari agama kawan setianya, maka
hendaklah di antara kalian melihat seseorang dari siapa mereka bergaul.” (HR.
Hakim)
Pesan diatas adalah pesan Rosululloh Saw kepada umatnya agar
memilih teman yang baik agamanya, memilih teman yang taat beribadah, memilih
teman yang dapat saling mengingatkan dalam kebaikan..
Kalau kita bergaul dengan penghafal al-Qur’an, maka kita
akan terpengaruh untuk dekat dengan al-Qur’an. Jika kita bergaul dengan orang
yang senantiasa rindu kepada masjid, maka kita akan terbawa untuk selalu
menunaikan sholat berjama’ah di masjid. Pun demikian jika kita bergaul dengan
orang yang gemar menunaikan shaum sunnah, maka kita akan termotivasi untuk
melakukannya juga.
Bergaul dengan orang yang sholih adalah investasi yang
sangat berharga. Bergaul dengan mereka akan memberikan efek positif secara
langsung kepada kita. Rosululloh Saw bersabda, “Perumpamaan teman yang shalih
dengan yang buruk itu seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Berteman
dengan penjual minyak wangi akan membuatmu harum karena kamu bisa membeli
minyak wangi darinya atau sekurang-kurangnya mencium wanginya. Sementara berteman
dengan pandai besi akan membakar badan dan bajumu atau kamu hanya mendapatkan
bau tidak sedap.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bila kita banyak bergaul dengan orang yang terbiasa
melakukan kemaksiatan dan dosa, maka perbuatan dan tabiatnya itu bisa menular
dengan mudah kepada kita. Sebaliknya, apabila kita banyak bergaul dengan orang
yang senantiasa rindu kepada masjid, istiqomah dalam tilawah dan menghafal
al-Qur’an serta konsisten membiasakan diri berdzikir kepada Alloh Swt, maka
semua hal itupun bisa menular kepada kita.
“Seseorang dapat dinilai dari agama kawan setianya, maka
hendaklah di antara kalian melihat seseorang dari siapa mereka bergaul.” (HR.
Hakim)
Demikianlah arti penting siapa yang diajak bergaul oleh
kita. Karena mereka adalah cerminan kita. Ketika orang-orang yang sering dan
dekat dalam bergaul dengan kita itu adalah orang-orang yang bagus dalam ibadah
dan memiliki ketenangan jiwa, maka hal itu sungguh akan menular kepada diri
kita.
Wallohu’alam bisshowab. Mudah-mudahan manfaat ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar