Kamis, Oktober 03, 2013

Asmara di Kantin Asrama



Juni 2010.
Diary, aku udah masuk kuliah sekarang. Rasanya baru kemarin aku masuk SMA. Tapi sekarang udah masuk kuliah. Aaa.. rasanya begitu cepat waktu ini berjalan. Aku sekarang kuliah di kampus ternama di Bogor. Setelah melakukan registrasi daftar ulang, aku lagsung memasuki asrama. Tahun pertama disini wajib masuk asrama. Satu kamar berisi empat orang. Dari seluruh provinsi di Indonesia, dikumpulkan dalam satu kamar. Asyik! Ketemu temen baru, lingkungan baru, dan kamar baru. Rasanya perjalanan hidupku kedepan akan semakin menarik!


Juli 2010.
Setelah bergulat dengan ospek kampus, akhirnya aku bisa memilih UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang menarik minatku. Banyaak banget kegiatan di kampus ini. Selain UKM juga ada kegiatan dalam asrama. Yang berminat bisa melakukan tahapan OR (Open Recruitmen), mulai dari pengisian form, wawancara, magang, dan kemudian pelantikan. Aku mengikuti dua kegiatan UKM disini, yang pertama UKM Media Kampus, dan kedua UKM Olahraga Panahan. Awalnya aku keteteran kuliah di kampus ini, karena tugas kuliah yang cukup banyak, ngerjain laporan, tugas dari dosen, ngerjain karya ilmiah. Belum lagi kegiatan UKM yang cukup menyita waktu. Namun ketika menjalaninya asyik juga. Apalagi aku sekarang bertemu dengan cewek cantik yang baik banget, namanya Fania. Dia satu kelas denganku, dan aktif juga di kegiatan UKM yang sama yaitu UKM Media Kampus. Tulisannya bagus-bagus, cerpennya sering dimuat di Koran Radar Bogor.

Agustus 2010.
Aku ditunjuk sebagai Ketua Komti (Komandan Tingkat) untuk kelas A3. Aku langsung membentuk susunan struktur kelas, yang terdiri dari sekretaris, bendahara, dan beberapa pj mata kuliah. Karena kedekatanku dengan fania, akhirnya aku tunjuk dia sebagai sekretaris, dan bendaharanya adalah Rena karena ia berbakat sebagai tukang palak, hhe. Karena kesibukan kuliah, aku sering banget main ke Asrama Cewek. Disana asramanya bersih, sering banget dipake buat rapat, ngerjain tugas, wifi-an, atau sekedar ngobrol. Awalnya karena tugas kelompok aku main ke asrama cewek, namun karena tempatnya cozy buat ngobrol akhirnya keseringan main ke asrama cewek. Jangan salah sangka dulu, buat cowok areal yang boleh dimasukin adalah areal teras, dan bagian kantin. Di kantin inilah tempat yang nyaman buat ngobrol bareng teman-teman kelas, khususnya fania. Aku sering curhat dengan fania, tentang pelajaran kuliah, kegiatan media kampus. Anaknya asyik buat diajak ngobrol.

September 2010.
Kedekatanku dengan fania sudah diketahui seluruh anak kelas. Pasalnya aku kalo lagi ngobrol dengan fania kayak deket bangeet. Tapi akhir-akhir ini dia suka nunduk kalo ngobrol, kenapa ya? Apa karena bau badanku? Ah rasanya tidak. Soalnya aku selalu memakai parfum. Atau karena wajahku? Wajahku ga kalah dengan David Chalik (geer, hhe). Ternyata dia sekarang akrab berteman dengan Nisa, teman satu kamarnya. Lewat Nisa ia sering diajak masjid al-hurriyah. Lalu dikenalkan dengan mentoring. Sampai ia terlibat aktif disana.
”Fan makan bareng yuuk.” Ajakku.
“Wah maaf ga bisa.” Jawab Nisa.
“Kenapa?” tanyaku penasaran.
“Islam melarang kita berduaan dengan yang non muhrim.”
Ha! sejak kapan Fania berubah drastis gini. Apa karena ia sudah di doktrin dengan Nisa teman satu kamarnya. Awas kalo ketemu!

Besoknya aku mencari Nisa ingin bertemu dengannya. Akhirnya ketemu di pelataran gedung fakultas pertanian.
“Hei kamu yang namanya Nisa ya?” gertakku kepada cewek yang menggunakan jilbab merah.
“Galak banget mas. Sampeyan siapa?” tanyanya.
“Udah ga penting siapa aku. Tolong jauhin Fania dari pikiran-pikiran kolotmu ya!”
“Pikiran kolot apa?”
“Udah ga usah bohong. Kamu kan yang ngajakin Fania mentoring!”
“Emang kenapa? Ada yang salah?”
“Pokoknya jangan ngajakin fania ikut mentoring. Bahaya! Itu aliran sesat!”
Aku pergi meninggalkannya.

Oktober 2010.
Ada sosok baru di kelas. Sosoknya anggun, mengenakan jilbab berwarna ungu, matanya teduh. Wah siapa dia?
“Hei fania!” panggil Nurul.
“Wah ada ustadzah nih..” seru Rena bendahara kelasku.
Ternyata fania! Ia sudah menggunakan kerudung. Wajahnya lebih cantik ternyata. Fania jadi sorotan seluruh kelas. Semua laki-laki langsung mendekatinya.
Kenapa fania bisa berubah drastic gini ya? Baru sebulan diajakin mentoring, tiba-tiba ia memutuskan untuk berjilbab.
“Assalamualaikum.” Sapaku setelah selesai kuliah.
“Walaikumsalam. Ada apa edo?” tanyanya.
“Kenapa kamu tiba-tiba berubah ya fan?”
“Berubah gimana maksudnya? Aku biasa aja ko.”
“Tiba-tiba kamu memutuskan pake kerudung, ada angin apa ya?”
“Ooo. Itu bukan angina pa ko. Sejak aku diajak Nisa ikut mentoring, aku sedikit-sedikit jadi mengenal Islam. Aku diajarkan adab bergaul, bagaimana Islam memuliakan wanita, ya salah satunya menggunakan jilbab ini.”
“Apa kamu diajarin tentang teroris ga?”
“Hahaha. Ada-ada saja. Itu hanya media saja yang membesar-besarkan. Dalam mentoring ga ada yang ngomong tentang kekerasan. Kita diajarkan untuk menjadi Insan yang memiliki akhlak yang baik.”
“Kalo ikut mentoring caranya gimana ya?”
“Ya kamu tinggal tanya kakak di asrama saja. Nanti Insya Alloh akan dibimbing oleh beliau.”

November 2010.
Ujian UTS udah selesai. Aktivitasku semakin padat karena harus menjadi panitia di beberapa kegiatan. Komunikasiku dengan fania berkurang sejak ia ikut mentoring. Awalnya aku hanya coba-coba ikut mentoring. Ternyata kegiatannya mengasyikkan. Ga cuma ngaji doang, tapi ada kegiatan futsalnya! Itulah yang kucari, hhe.
“Ka mau nanya! Ada temen cewek yang habis ikut mentoring sikapnya jadi berubah, kalo ngobrol dengan cowok ia suka nunduk gitu, kenapa ya ka?” tanyaku ketika ikut mentoring.
“Oh itu karena dia menjaga pandangan. Karena virus-virus cinta bisa masuk lewat pandangan. Coba kamu buka QS.Nur ayat ke-30.”
“Ooo..”
Aku hanya bisa manggut-manggut aja. Ternyata ada alasannya ya kenapa fania bersikap seperti itu.
^_^

Bulan ini akan mengadakan kreativitas antar kelas. Aku dan kawan-kawan kelas menyusun strategi untuk menampilkan kreativitas yang terbaik. Akhirnya kami sepakat buat drama semacam Romeo dan Juliet. Ceritanya bukan kisah cinta norak antara romeo dan Juliet. Tapi kami kemas drama Islam yang menarik. “Romeo dan Juliet ikut mentoring” judulnya eyecathcing banget kan, hhe. Ceritanya pertemuan seorang laki-laki dengan perempuan di kantin asrama. Lama-lama karena komunikasi yang intens akhirnya mereka jadian. Namun setelah ikut mentoring, hubungan pun retak. Mereka sadar bahwa hubungannya ini akan mengundang murkanya Alloh. Akhirnya mereka memutuskan untuk menunda hubungannya. Sampai akhirnya sang ikhwan memberanikan diri untuk melamar sang akhwat. Wuih ceritanya romantis bangeet kan. Mirip dengan kisahku dan fania, hhe.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar