“Dan apabila hamba-hamba-Ku
bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.
Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS.
Al-Baqarah: 186)
Aku kadang
suka sedih melihat orang yang setelah selesai sholat langsung meninggalkan
tempat sholatnya dan sibuk dengan urusan dunia. Apa ia benar-benar sibuk sampai
tidak ada lagi waktu untuk memohon kepada Alloh. Padahal sudah jelas, Alloh
berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 186, “Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku,”
Apakah kita
tidak butuh dengan pertolongan Alloh? Apakah hati kita lebih sibuk dengan
urusan dunia sehingga melupakan Alloh yang memiliki segala-galanya? Alloh
kembali mengingatkan kita, di ayat lain, dalam Surat Al-Fathir ayat 13-15, "Kamu menyeru selain Alloh yang tidak
memiliki apa-apa walau setipis kulit ari pun. Jika kamu meminta kepada mereka,
mereka tidak akan mendengar permintaanmu. kalaupun mendengar mereka tidak akan
memperkenankan permintaanmu. Hai manusia. kamu adalah orang-orang miskin
(butuh) kepada Alloh, dan Alloh Maha Kaya lagi terpuji."
Sebetulnya,
Alloh tidak membutuhkan kita. Apakah kita menjadi hamba yang bertobat atau
berbuat maksiat, tidak akan mengurangi kemuliaan Alloh. Kitalah yang amat butuh
dengan Alloh. Alloh juga berfirman dalam Al-Quran Surat Ar-Ra’du ayat ke 28, “(yaitu) orang-orang yang
beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”
Sahabatku yang
baik, kita sebagai makhluk yang lemah, yang tidak ada daya dan upaya kecuali
datangnya dari Alloh, sudah seharusnya menjadi hamba yang patuh dan taat dengan
perintah Alloh. Jangan pernah kita merasa hebat dengan amal kita yang sedikit,
jangan pernah kita merasa tidak diawasi oleh Alloh. Ingatlah setiap perbuatan
akan kembali kepada kita, “Barangsiapa
yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al-Zalzalah:7-8)
Hakikat Doa
Sahabatku
kalau kita merasa selama ini doa-doa kita tidak dikabulkan oleh Alloh, lalu
kemudian kita menjadi jarang berdoa, apalagi malas beribadah, maka perbanyaklah
intropeksi diri! Ketika kita ingin lulus ujian namun hanya mengandalkan doa
saja, maka tidak akan cukup. Ketika kita menginginkan sesuatu, maka kita minta
ke Alloh, lalu sempurnakan ikhtiar, belajar yang sungguh-sungguh, bekerja
keras, kemudian tawakal kepada Alloh. Ketika hasilnya sesuai dengan keinginan
kita, Alhamdulillah. Tapi ketika hasilnya tidak sesuai dengan keinginan kita,
maka kita harus bersabar. Kita simak kembali firman Alloh berikut ini, “Boleh jadi kamu membenci
sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai
sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
Dalam ayat
ini dijelaskan, bahwa Alloh lah yang Maha Mengetahui yang terbaik untuk
hambaNya. Ketika Alloh menimpakan sesuatu pada kita, namun kejadian itu semakin
membuat kita dekat dengan Alloh itulah karunia. Apa saja kejadiannya, sehat-sakit,
dipuji-dicaci, diangkat-diturunkan, didekati-dijauhi, diberi-diambil, asal jadi
dekat dengan Alloh itulah karunia. Apapun yang menjauhkan dari Alloh itu fitnah.
Maka jangan terperangai dengan kejadian yang kita sukai, tapi lihat jadinya
makin dekat atau makin jauh dgn Alloh.
Ingatlah dunia
ini sebentar saja, penting bagi kita bukan mendapatkan apa yang kita inginkan,
penting bagi kita mendapatkan apa yang terbaik menurut Alloh. Mudah-mudahan
urusan apapun yang sedang kita hadapi, benar-benar dituntun oleh Alloh menjadi
jalan kebaikan. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar