Minggu, April 24, 2016

Pilihan Sejati

"Ayah, kenapa ayah pilih Bunda sebagai pasangan ayah dulu?"

“Bunda mengajarkan ayah tentang pilihan yang sejati. Memang benar tidak ada cinta sejati antar manusia, karena cinta sejati cukup diperuntukkan kepada Allah. Tetapi, selalu ada pilihan yang sejati. Sejak ayah bertemu bunda, berkenalan lebih dekat dengan bunda, bahkan sempat berpacaran beberapa waktu dengan bunda, entah apa penyebabnya, tiba-tiba bunda memberikan pilihan yang sulit kepada ayah: segera menikahi bunda atau silahkan cari perempuan lain untuk berpacaran. Setelah ayah berfikir dan merenung, ayah memilih pilihan yang pertama. Dan bunda benar-benar hebat mengajarkan ayah tentang arti pilihan itu.”

"Emang apa pilihan sejati itu yah?"

”Pilihan yang benar-benar dijalankan konsekuensinya. Kenapa ayah sempat berpacaran, bahkan berganti-ganti, itu karena dulu ayah tidak terlalu hebat dan berani dalam membuat pilihan tentang cinta. Tidak memahami bahwa, jika seseorang telah memilih untuk mencintai pasangannya, tak peduli seberapa tidak sempurna pasangan tersebut, selama ada saling memahami, saling menerima, saling menambal, dan saling memberi, cinta itu akan tumbuh kian membesar. Sehingga, untuk cinta jenis ini, ayah tak membutuhkan lagi cinta-cinta selanjutnya. Cukup bunda saja. Itu yang bundamu lakukan dan ajarkan kepada ayah. Itu salah satu bentuk pilihan dalam cinta, yang sudah ayah dan bunda putuskan bersama, dan keputusan itu berakhir sampai salah satu diantara kami meninggal dunia.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar