Senin, Maret 14, 2016

Terus Belajar

Sebelum aku pergi meninggalkan kampung halamanku, aku diajak orangtuaku untuk pergi ke pesantren yang sering dikunjungin oleh kedua orangtuaku. Aku kira pesantren ini pesantren NU. Yang pengajarnya lulusan dari pesantren kampung. Ternyata...

Dugaanku salah. Pesantren ini adalah pesantren yang diasuh oleh Ustadz lulusan Madinah. Pesantrennya sudah modern. Tidak kampungan seperti yang aku bayangkan.

Kalo dilihat dari jadwal harian di pesantren itu, ada jadwal tetap untuk learning english. Benar-benar difokuskan untuk belajar bahasa inggris. Ayahku pernah cerita, saat itu sedang berkunjung, dan santri-santrinya sedang ngobrol pake bahasa inggris. Masya Allah.

Saat itu, alhamdulillah bisa ketemu dengan pengasuh (Ustadz) di pesantren itu. Nama pesantrennya: “Al-Aqsa Boarding School”. Sang ustadz memberikan nasehat yang sangat berharga saat itu:

“Bapak, ibu kalo kita hidup ikhlas, insya Allah hati kita plong aja. Ga akan ngerasa berat. Ga akan ngerasa kurang. Tugas kita adalah terus belajar memperbaikin kewajiban. Kewajiban kita sebagai hamba Allah. Kewajiban kita sebagai orangtua. Kewajiban kita sebagai anak dari orangtua kita. Udah bener belum sholat kita. Coba deh kita perbanyak tafakur. Banyak merenung atas diri kita. Kebanyakan orang-orang saat ini sibuk ngurusin orang lain. Sibuk ngurusin hal yang gak penting.

Ustadz punya cerita. Cerita ini dialamin oleh ustadz sendiri. Jadi ustadz nanggung beban hutang keluarga. Sebesar 150juta. Waktu itu bulan Juli 2015. Yang nagih hutang hampir setiap hari nanya. Ustadz saat itu juga ga bisa bayar. Ga tahu caranya gimana buat ngelunasin hutang itu. Cuman ustadz yakin aja bakal bisa lunas. Ini soal keimanan, soal keyakinan atas pertolongan Allah.

Akhirnya ustadz jawab ke orang yang nagih hutang ini: ‘Assalamualaikum wr.wb. Dengan izin Allah. Dengan ridha Allah. Lahaula walaquwata illa billah. Insya Allah akan dibayar, dilunasi hutanng ini bulan Desember ini.’

Setiap ditagih selalu jawabnya itu: ‘Assalamualaikum wr.wb. Dengan izin Allah. Dengan ridha Allah. Lahaula walaquwata illa billah. Insya Allah akan dibayar, dilunasi hutanng ini bulan Desember ini.’

Dengan izin Allah. Dengan ridha Allah. Pasrah bener-bener. Ga tahu jalannya darimana. Cuman yakin aja bisa dibayar. Sampai bulan november Allah kasih rezeki sebesar 25juta. Cuman gaji guru, gaji tukang yang kerja di pesantren harus dibayar. Akhirnya uang itu sepenuhnya digunakan untuk biaya pesantren. Istri saya bilang, ‘Pak uang itu kan buat bayar hutang?’ Ustadz jawab: ‘Bu, kayaknya pesantren lebih butuh dibandingkan kita.’

Pasrah lagi ke Allah. Minta lagi ke Allah. Sampai akhirnya Allah kasih jawaban atas doa ustadz. Saat itu tanggal 10desember. Ada orang yang nelpon ustadz. Cuman karena ustadz sibuk, jadi ga bisa diangkat telponnya. Orang itu berkali-kali nelpon, cuman ustadz ga jawab-jawab. Akhirnya orang itu sms, ‘Ustadz tolong jawab telpon saya.’ Karena ustadz kira ini urusan penting, akhirnya ustadz telpon orang itu.

Orang itu bilang, ‘Ustadz saya boleh ga ngasih uang 150 atau 200juta ke ustadz?’ Masya Allah. ‘Pak, saya akan nerima berapa aja dari bapak.’ Masya Allah. Akhirnya hutang itu lunas pak, ibu.

Tugas kita cuman benerin lagi kewajiban kita. Benerin lagi sholat kita. Benerin lagi tahajud, tilawah Quran kita. Nanti Allah kasih pertolongannya.”

Diakhir ceritanya Ustadz mengutip ayat di Al-Quran surat Ath-Thalaq: 2-3, “Wamayyatikillah yaj’allahu makhroja. Wayarzukhu min haitsu laa yah tasib.” “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.

Masya Allah. Alhamdulillah. Pertemuan singkat itu bener-bener membuatku yakin, bahwa Allah selalu menolong hamba-Nya yang selalu bertawakal. Pasrah kepada Allah. Pasrah bukan berarti menyerah kepada takdir. Pasrah adalah mengerahkan usaha terbaik kita, dan hati selalu yakin pertolongan Allah.


Jazakalloh khoir ustadz nasehat yang manfaat bagi saya dan keluarga. Semoga Allah selalu memberkahi urusan ustadz. Dan mengumpulkan kita semua di dalam surga-Nya Allah. Aamiin ya rabb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar