Jumat, Maret 11, 2016

Teruntuk Keluargaku

Teruntuk keluargaku, saudaraku, dan orang-orang yang pernah kenal denganku.

Melalui tulisan ini, aku ingin meminta maaf, menyampaikan pesan, dan mengucapkan terimakasih atas segala sesuatu yang pernah dilakukan.

Teruntuk Ayahku.
Ayah yang pertama kali mengajarkanku agama, yang mengajakku ke mesjid, yang mengajarkanku mengaji.
Terimakasih Ayah.
Ayah meskipun jarang bertegur sapa denganku, namun Ayah selalu memberikan yang terbaik.
Ayah yang setiap pulang menanyakan ke anak2nya:
"Mau dibeliin apa sayang?"
Ayah yang selalu memberikan hadiah saat anak2nya berhasil.
Ayah, aak minta maaf kalo aak banyak salah sama Ayah.
Aak suka ga denger nasehat Ayah karena merasa lebih baik dari ayah dari keilmuan.
Astaghfirulloh.

Teruntuk Bunda
Bunda pernah bilang:
"Aak anak tua Bunda. Anak pertama dari empat anak Bunda. Jadi teladan yang baik ya nak. Aak anak kesayangan Bunda. Bagaimanapun anak-anak Bunda adalah yang terbaik di mata Bunda."
Aak banyak salah banget sama Bunda.
Suka ga nurut apa kata Bunda.
Suka ga ngikutin nasehat Bunda.
Sampai aku di titik ini, aku baru sadar. Bunda adalah orang yang paling terbaik di mataku.
Bunda akan ngelakuin apa aja asal anak-anak nya terjamin.
Rela ga tidur seharian karena ngerawat anaknya yang lagi sakit.
Rela nabung buat bekal jaminan anak-anak nya.
Bunda ga pernah habis kasih sayang nya.
Bunda, maafin aak ya.
Maafin aak.
Aak belum bisa jadi anak yang baik.
Masih banyak sekali yang musti diperbaikin.
Masih banyak harus berbenah diri.
Terimakasih ya bunda.
Terimakasih bunda.
Aak ga akan bisa bales jasa Bunda.
Aak cuman bisa mendoakan yang terbaik buat Ayah dengan Bunda.

Teruntuk adikku.
Abang Wildan Ahmadi, Aci Wulan Maulida, Adek Wafa Addini.
Maafin aak ya.
Aak belum jadi contoh yang baik bagi kalian.
Aak masih banyak salah.
Aak suka ga perhatian, sibuk dengan urusan sendiri.
Aak berpesan, untuk jaga sholatnya.
Untuk jangan tinggalin baca Al-Quran.
Pelan-pelan coba mulai biasain untuk ngelakuin ibadah sunnah.
Doain terus ayah dengan bunda.
Semoga kita bisa jadi anak yang menjadi jalan kebahagiaan, kemuliaan bagi ayah dan bunda.

Teruntuk orang-orang yang pernah aku sakiti.
Aku sungguh minta maaf.
Aku takut karena kesalahanku, sehingga dituntut di hari akhirat.
Sampaikan kepadaku untuk menebus kesalahanku.
Aku akan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memperbaiki kesalahanku.
Tegur saja aku jika aku salah.
Aku akan berusaha memperbaikinya.

Teruntuk guru-guruku.
Terimakasih atas Ilmu, nasehat yang engkau berikan.
Kalo bukan karena engkau, ga akan mungkin aku bisa seperti sekarang.
Salah satu jalan hidayah hidupku, adalah karena nasehat-nasehat mu.
Semoga Alloh membalas kebaikanmu dengan pahala yang berlimpah, aamiin.

Teruntuk saudara-saudaraku dari Ayah dan Bunda.
Terimakasih, terimakasih, terimakasih.
Banyak sekali jasa yg diberikan.

Ya Alloh ringankanlah perjalanan ini, aku berserah diri pada-Mu Ya Robb. Apapun yang terjadi matikan aku dalam keadaan husnul khotimah, mati saat berjuang di jalan-Mu.

Ya Alloh, maafkan hamba Ya Alloh.
Astaghfirulloh.
Astaghfirulloh.
Astaghfirulloh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar