Sabtu, Juni 04, 2016

Tausiah Tarhib Ramadhan 1437 H

Alhamdulillah di Manokwari lumayan aktif kegiatan dakwahnya. Kalo diukur aktif tidaknya menggunakan indikator halaqah (cie statistik banget). Alhamdulillah halaqah sudah banyak menjamur di Manokwari. Dauroh-dauroh juga ada minimal satu bulan sekali. Kegiatan pengajian mahasiswa juga rutin diadakan.

Kali ini kegiatan pengajian dilakukan di Masjid Kampus Unipa, nama Masjidnya: Masjid Darul Ulum Amban. Penyelenggaranya gabungan seluruh organisasi pelajar muslim di Manokwari. Tapi sebelum menyampaikan isi tausiah, izinkan melalui tulisan ini berbagi cerita yang menurut saya sangat inspiratif.

Cerita ini didapat dari Kepala Seksi saya di BPS, namanya Mas Alim. Beliau telah mengikuti kegiatan Diklat Pimpinan di Pusdiklat selama dua bulan. Dan selama dua bulan itu juga aku ditinggal sendirian ngerjain seksi Produksi yang aku juga belum tahu cara ngelaksanainnya. Alhamdulillah semua terlewat meskipun terseok-seok. Hehe.

Beliau bercerita, satu kamar dengan orang hebat. Namanya Mas Wawan Kepala TU di Kabupaten Bengkulu. Beliau mendapat penghargaan selama tiga tahun berturut-turut oleh KPPN Bengkulu karena prestasi pelaporannya sangat baik. Apa rahasianya? Beliau orangnya sangat ulet sekali. Orangnya rajin bangun tahajud. Kemudian langsung merencanakan apa yang dikerjain hari itu, dan tidak berleha-leha, langsung mengerjakan apa yang bisa ia lakukan. Terbukti di satu angkatan diklat, beliau yang paling cepat mengerjakan tugas diklatnya. Subhanallah.

Belum berhenti sampai situ saja ternyata. Beliau di Bengkulu, berkat kerja kerasnya, sudah punya usaha privat dan loundry. Ia bersama istrinya membangun usaha dari mulai nol, hingga sudah lumayan besar hingga saat ini. Masya Allah.

Orang yang rajin bangun tahajud, ibadahnya dijaga, ternyata Allah berikan rezeki yang luar biasa. Kebiasaan yang harus dirutinkan, insya Allah. Semoga selalu diberikan kekuatan tekad yang tidak pernah habis untuk ningkatin ibadah Qiyamullail, Tilawah Quran, Sedekah, dan ibadah sunnah yang lain.

Setelah perbincangan dengan Mas Alim, agenda selanjutnya menanti. Rapat dengan anak-anak SMA 1 Manokwari terkait persiapan Pesantren Kilat, dan juga rapat buat ngadain perpisahan anak-anak Kesturi yang sudah lulus dan melanjutkan ke perguruan tinggi.

Eng ing eng, akhirnya masuk di sesi tausiah yaa. Tausiah kali ini jleb banget menurutku. Diawal perkiraan, aku kira ngebahas tentang makna Ramadhan itu apa, dan segala yang mainstream. Ternyata dugaanku salah. Beliau ngebahas makna Tauhiid dalam perspektif Ramadhan.

“Ramadhan itu bulan impian!” kata beliau.
“Sekarang siapa yang sudah menuliskan impiannya selama Ramadhan angkat tangan!”
Apa tanda kita serius memasuki bulan Ramadhan? Salah satu tandanya adalah kita menuliskan impian kita yang akan dicapai selama Ramadhan. Setelah ditulis, sampaikan permohonan kita kepada Allah. Berdoa sungguh-sungguh. Dan salah satu waktu mustajabnya doa adalah setelah kita melakukan amal sholeh.

Salah satunya puasa. Doa yang pasti diterima adalah doanya orang yang berpuasa. Sayangnya kita suka lupa kalo udah berbuka puasa. Sibuk nyiapin makanan berbuka daripada berdoa. Astaghfirulloh.

Kita semua tahu kan, apa tujuan dari Ramadhan? Takwa!
Dan salah satu ciri takwa dijawab di ayat QS. Al-Baqarah: 186.
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar memperoleh kebenaran.”

Yakinkan dalam hati kita bahwa Allah itu dekat! Kalo kita minta pertolongan ke makhluk, makhluk cenderung terbatas dan akan sulit dimintai pertolongan. Kenapa kita ga minta ke Allah?

Kalo kita ada perlu, mintalah ke Allah! Kalo mahasiswa kehabisan uang, mintalah ke Allah. Apa ga percaya kalo Allah bisa ngasih rezeki dari jalan yang ga disangka-sangka? Kitanya aja yang kurang mantep keyakinannya.

Maka kalo kita sudah menuliskan impian kita secara spesifik, bawalah ke Allah. Bawalah di sepertiga malam, saat Allah turun dan akan mengabulkan doa siapa saja yang berdoa saat waktu mustajab. Lawan rasa malas kita. Perbanyakla sholat hajat.

Kalo masih mahasiswa, sebelum bimbingan, usahakan sholat dua rakaat dulu sebelum ketemu dosen. Apa yang sulit sih? Cuman kita kurang yakin aja ke Allah.

Pastikan semua urusan kita, minta dulu pertolongan Allah. Mohon ke Allah dengan sungguh-sungguh. Sampaikan keinginan kita dengan spesifik. Bagaimana kalo doa kita belum dikabulkan?

Allah Maha Tahu yang terbaik. Allah pasti akan membalasnya. Allah pasti mengabulkan. Di saat waktu dan kesempatan yang tepat. Insya Allah.

“Bertakwalah dengan sebaik-baik takwa!”

Bulan Ramadhan mengajarkan kita untuk mentarbiyah diri ini. Menjadi hamba yang sungguh-sungguh bertakwa. Hamba yang menggantungkan semua urusan hanya kepada Allah. Karena baginya cukup Allah aja yang dicari. Tidak ada harapan selain keridhoan Allah yang dicari.

Semoga Allah berikan kepada kita hati yang tak lepas ingat kepada Allah, hati yang sungguh-sungguh berharap dan bergantung hanya kepada Allah, yang selalu baik sangka kepada ketentuan Allah, dan hati yang bersih dari segala penyakit hati. Aamiin ya Rabb.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar