Sabtu, Februari 08, 2014

Murobbi Punya Cerita :3

“Alhamdulillah, akhirnya aku jadi murobbi!” teriakku dalam hati. Jujur ini adalah keinginanku sejak lulus dari SMA. Saat aku SMA dulu aku pun ikut liqo dengan alumni di sekolahku. Murobbiku pun di SMA ada dua orang yaitu Ka Epan (sekarang kuliah di LIPIA) dan Ka Denny (sekarang jadi kepala sekolah di SMPIT di Bandarlampung).

         Aku perhatikan alumni-alumni sekolahku yang sekarang aktif mengisi mentoring di SMAku. Mereka masih rela meluangkan waktunya untuk mengisi mentoring di sekolah, ada juga yang rela jalan dari kampus ke sekolahku untuk mengisi mentoring, karena tidak punya ongkos untuk pergi. Ya Alloh, mudah-mudahan Alloh membalas kebaikan alumni-alumni yang mengisi mentoring di sekolahku.
        Keinginanku semakin tinggi ketika aku masuk IPB. Disana ada pelajaran PAI (Pengantar Agama Islam) yang mewajibkan seluruh mahasiswa untuk ikut mentoring, karena nilai mata kuliah nilainya di dapat dari 30% mentoring. Aku tanyakan kepada Ka Ahyar, kaka mentoring yang membinaku, beliau sekarang alumni dari Fakultas Peternakan IPB, “Ka cara jadi pembimbing di PAI, caranya gimana ka?” “Ya nanti juga tahu :D” beliau masih merahasiakannya padaku.
      Dengan izin Alloh, awal aku masuk kampus Stis, aku masih ikut mentoring. Ini merupakan kebutuhan ruhani  buatku. Di kampus Stis, kaka yang membimbing, merupakan mahasiswa semester lima. Dan kini aku duduk di semester lima, it’s time for murobbi.
        Awalnya dilakukan saat penerimaan mahasiswa baru, saat menjalani masa perkenalan di kampus. Ada sepuluh orang yang aku bombing. Sampai pada fix penentuan anggota di kelompok mentoring akhirnya aku memiliki dua belas orang mentee (murid).
      Aku service dengan baik-baik, aku jaga menteeku agar mereka nyaman ketika ikut halaqah. Setiap mentoring aku selalu membawakan makanan (snack), dan ketika sudah habis kemudian aku keluarkan jurus kedua, yaitu makan permen.
        Di saat boring, aku sering main game. Game sederhana, tapi menarik. For example, game abece. Game ini pertama aku kasih permen, ada tiga jenis permen. Di tiap-tiap permen akan ada cluenya. Kemudian game mulai. Main tebak-tebakan hewan. Siapa yang tidak dapat menjawabmaka harus bercerita. Disini ada tiga jenis cerita yaitu cerita bahagia, sedih, dan cinta. Tiga jenis permen ini sesuai dengan jenis permen yang didapat.
     Karena keasyikan ngisi, kadang suka lupa waktu. Dan akhirnya harus pulang malem. Di setiap mentoring, aku selalu janji buat ngasih cerita-cerita menarik, dan inspiring. Dan akibatnya aku musti nyiapin cerita itu. Dan jadi ketagihan buat baca cerita.
    Akhirnya aku menikmati suka duka jadi murobbi. Sukanya yaitu bisa membagi ilmu, bisa dapet saudara baru, bisa merasakan manisnya ukhuwah. Kalo dukanya, kadang suka keteteran dengan amanah yang udah di dapet. Tapi ini adalah seni manajemen waktu.
   Mudah-mudahan Alloh mencatat ini sebagai jalan kebaikan, menjadi manfaat dengan jalan menjadi murobbi. Dan aku berharap agar semakin banyak manfaat yang aku bisa berikan untuk semua orang. Semangaaat, ikhlas berjuang! :D

Aku dengan kelompok mentoringku, semoga bisa istiqomah selalu, aamiin :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar