Sabar itu selalu patuh akan perintah Allah, meskipun keinginan kita tidak sesuai dengan kenyataan yang kita peroleh. Hanya Allah yang tahu yang terbaik untuk kita. Ya Robb anugerahilah kami kesabaran yang tidak ada batas, aamiin.
Mata Air Kecemerlangan
Wahyu Ahmad Kautsar
Selasa, Maret 09, 2021
Senin, Desember 12, 2016
Sambal
Hal yang kita akan temui pasca pernikahan adalah ada banyak kejutan yang ditemukan pada pasangan kita.
Salah satunya sambal. Keluargaku, keluarga yang doyan dengan sambal. Setiap makan rasanya kurang kalo ga pake sambal. Dan pasangan ku ga suka makan sambal. Apakah kecewa?
Aku sangat bersyukur menemukan pasangan yang bisa saling memahami. Mau belajar untuk menjadi yang lebih baik.
Ada banyak kejutan yang akan kita temukan. "Gapapa, yang penting mau belajar."
Semoga kita menjadi pasangan yang saling melengkapi untuk menjadi pribadi yang disukai Allah. Aamiin Ya Rohman.
Sabtu, November 05, 2016
Mencintai Al-Quran
"dan Dia (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di Bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sungguh, Dia Mahaperkasa lagi Mahabijaksana."
(QS. Al-Anfal: Ayat 63)
Jumat, Oktober 28, 2016
Pelopor Kebaikan
Di dunia ini selalu ada dua kutub yang seringkali sulit untuk bertemu satu sama lain. Meski sebenarnya, jarak keduanya tidaklah teramat jauh dan bahkan kerap berdekatan. Hanya saja, di antara kedua kutub ini berdiri dinding tebal, besar dan tinggi yang memisahkan.
Mereka yang berada di balik kedua dinding itu, satu sisi tak mampu mendaki ketinggiannya, sisi lain takut menuruni lembah yang curam. Satu pihak tak punya daya menghancurkan dindingnya, pihak lain tak ingin tangannya terluka, meski memiliki kekuatan untuk memecah ketebalan pemisah itu.
Si kaya dan si miskin adalah dua kutub yang seringkali tak bertemu meski jarak keduanya bisa saja sangat dekat bahkan berdampingan. Di sekitar rumah-rumah mewah, banyak berdiri gubuk reot dan rumah-rumah yang nyaris roboh. Penghuninya, janda tua, fakir miskin atau anak-anak yatim. Keduanya sering bertemu, tapi tak saling mengenal. Kerap berjalan beriringan, yang satu berjalan kaki, satu lainnya melintas cepat dengan mobil mewahnya.
Ada orang-orang yang tengah diuji dengan berbagai kesulitan, sementara di seberang lainnya terdapat orang-orang yang selalu mendapat atau memiliki segala kemudahan dalam hidup. Semestinya keduanya bisa bertemu, agar yang mendapat kesulitan bisa terbantu.
Tidak sedikit orang-orang yang hidup dalam kekurangan, sedangkan di pihak lain tidak sedikit pula mereka yang berkelebihan. Bukan karena yang kelebihan ini serakah dan tak berkenan berbagi kelebihannya kepada yang kekurangan. Dinding tebal dan tinggi kerap menghalangi langkah mereka menuju tempat-tempat yang kekurangan.
Begitu pula dengan soal makanan, ada orang-orang yang masih kelaparan di negeri ini. Namun ada pula yang terpaksa membuang makanannya karena berlebih atau bahkan kekenyangan. Bukan lantaran mereka senang makan berlebihan, atau punya kebiasaan membuang-buang makanan. Mereka hanya tak tahu dimana bersembunyi orang-orang yang kelaparan yang seharusnya mendapat bagian dari rezeki yang mereka punya.
Orang-orang yang terkena bencana, bukan tidak ada yang mau membantu atau memberikan sumbangan untuk meringankan penderitaannya. Sebenarnya, dermawan banyak bertebaran di berbagai tempat dan siap membantu, hanya saja mereka sering tak tahu dimana bencana itu terjadi dan bagaimana menyalurkan kedermawanannya.
Dua kutub lainnya, adalah orang-orang yang memiliki keterbatasan akses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan sehingga sering dianggap orang-orang bodoh dan malas belajar. Padahal mereka hanya perlu dipertemukan dengan orang yang punya banyak buku-buku masih bermanfaat namun teronggok di gudang-gudang penyimpanan barang bekas. Ada yang bingung harus membeli lemari baru karena jumlah pakaiannya terus bertambah, sementara yang lain mengenakan pakaian yang itu-itu saja setiap hari.
Ada anak-anak yang kelebihan berat badan, ada pula yang kurang gizi. Ada yang bersekolah di gedung sekolah mewah berfasilitas lengkap dan modern, ada pula yang gedung sekolahnya nyaris roboh. Ada yang bingung tak punya sepatu, ada lagi yang bingung memilih sepatu. Ada yang mudah mengeluarkan uang seratus ribu rupiah, ada pula yang harus berdarah-darah untuk mendapatkan seribu rupiah.
Mudah mempertemukan dua kutub ini sepanjang ada orang-orang yang merelakan waktu, tenaga dan pikirannya untuk menjadi relawan. Mereka yang mau mendaki terjalnya tebing, memanjat tingginya dinding, menempuh perjalanan jauh, menerjang badai, angin, terik matahari serta gelap dan dinginnya malam, merelakan pundaknya menampuk beban guna menjadi perantara kebaikan.
Sebisa mungkin kita menjadi pelopor dan pelaku kebaikan, menjadi relawan itu pun sebuah kebaikan yang tak semua orang mau melakukannya. Namun ia juga berperan sebagai perantara orang yang memerlukan pertolongan dengan yang ditolong, orang yang kelebihan dengan yang kekurangan, antara mereka yang ingin berderma dengan mereka yang layak mendapat derma. Mereka juga menjadi penunjuk jalan bagi orang lain untuk menyampaikan sendiri kepeduliannya.
Tanyakan kepada mereka yang sudah menjalaninya, ada yang ingin berhenti menjadi perantara kebaikan? (Bayu Gawtama)
Selasa, Oktober 18, 2016
Aku ingin bertaubat!
Kalo kamu teruus mikirin dunia, kamu bakal ngeluh terus. Sebaliknya kalo kita inget Allah, inget akhirat, hidup kamu akan tenang terbimbing. Masya Allah.
Sekarang apa yang kamu ingin wujudkan? Aku ingin bertaubat. Sungguh-sungguh bertaubat. Ingin sekali sholat berjamaah 5 waktu di masjid. Ingin sekali terbiasa tilawah Quran 1 Juz. Ingin sekali selalu terbiasa menghafal Quran. Ingin menghidupkan sunnah sholat (tahajud, dhuha, hajat). Ingin sekali menjadi hamba yang ringan melakukan ibadah (sedekah, berbuat baik). Ingin sekali kerja profesional. Ingin pelan-pelan membangun usaha di manokwari. Ingin menulis buku yang inspiratif dan juga best seller. Ingin berbagi manfaat bagi sebanyak-banyak orang. Ingin memiliki akhlak yang baik kepada semua orang. Ingin sekali bisa selalu tenang dalam menghadapi masalah. Ingin bisa selalu berwajah ceria walaupun sedang kondisi sempit.
Ya Allah, hamba ingin menjadi hamba-Mu yang sungguh-sungguh bertaubat. Hamba ingin menjadi hamba-Mu yang selalu ingat kepada-Mu. Bantulah hamba Ya Allah. Semoga Allah selalu memberikan kekuatan dan kemudahan dalam menjalani setiap langkah. Aamiin.
Minggu, Oktober 16, 2016
Apakah Makna Pernikahan?
Dalam buku Wonderful Husband, Pak Cahyadi Takariawan, menyampaikan makna pernikahan.
Pernikahan adalah akad untuk beribadah, akad untuk membangun rumah tangga sakinah, mawadah, wa rahmah.
Pernikahan adalah akad untuk saling mencintai, akad untuk saling menghormati dan menghargai, akad untuk saling membantu dan meringankan beban, akad untuk saling menasihati, akad untuk setia kepada pasangannya dalam suka dan duka, dalam kesulitan dan kesuksesan, dalam sakit dan sehat, serta dalam tawa dan air mata.
Pernikahan berarti akad untuk meniti hari-hari dalam kebersamaan, akad untuk saling melindungi, akad untuk saling memberikan rasa aman, akad untuk saling mempercayai, akad untuk saling menutupi aib, akad untuk saling mencurahkan perasaan, akad untuk berlomba menunaikan kewajiban, akad untuk mudah mengakui kesalahan, akad untuk saling meminta maaf, akad untuk saling memaafkan, akad untuk tidak menyimpan dendam dan kemarahan, serta tidak ketinggalan, akad untuk tidak mengungkit-ungkit kelemahan, kekurangan, dan kesalahan.
Pernikahan adalah akad untuk tidak melakukan pelanggaran, akad untuk meninggalkan kemaksiatan, akad untuk tidak saling menyakiti hati dan perasaan, akad untuk tidak saling menyakiti badan, akad untuk mesra dalam perkataan, akad untuk santun dalam pergaulan, akad untuk indah dalam penampilan, akad untuk sopan dalam mengungkapkan keinginan, akad untuk berlaku lembut kepada pasangan, akad untuk memberikan senyum termanis, juga akad untuk berlaku romantis dan selalu berwajah manis.
Pernikahan adalah akad untuk saling mengembangkan potensi diri, akad untuk adanya saling keterbukaan yang melegakan, akad untuk saling menumpahkan kasih sayang, akad untuk saling merindukan, akad untuk saling membahagiakan, akad untuk tidak adanya pemaksaan kehendak, akad untuk tidak saling membiarkan, akad untuk tidak saling mengkhianati, akad untuk tidak saling meninggalkan, termasuk akad untuk tidak saling mendiamkan.
Pernikahan juga bermakna akad untuk menebarkan kebajikan, akad untuk mencari rezeki yang halal dan thayib, akad untuk menjaga hubungan kekeluargaan, akad untuk berbakti kepada orangtua dan mertua, akad untuk mencetak generasi berkualitas, akad untuk siap menjadi bapak dan ibu bagi anak-anak, bahkan akad untuk membangun peradaban masa depan.
Pernikahan adalah akad untuk segala yang bernama kebaikan!