Sabtu, Agustus 27, 2016

Allah Baik Banget

Ceritanya hanya ingin sedikit berbagi ilmu. Hanya ingin berbagi keceriaan. Hanya ingin meluangkan waktu untuk hal yang baik.

"Apa ya hal kecil yang bisa aku berikan manfaat buat lingkungan sekitarku?"

Aku perhatikan ada anak-anak kecil yang mengaji di TPA di samping masjid dekat kosanku. 'Kenapa ga aku jadi bagian darinya?' batinku.

Hingga akhirnya aku mendaftar jadi pengajar. Dan menikmati rutinitas ini setiap ba'da maghrib. Namanya anak kecil, ga lepas dari bermain. Masya Allah. Mainnya ga cuman di tempat ngaji doang. Sesekali anak-anak main di kosanku juga. Entah itu nonton film, main HP, laptop, atau makan-makan.

Hingga waktunya aku harus berangkat prajab di Jakarta. Aku izin ke anak-anak, "Pak guru pamit dulu ya, ada pelatihan di Jawa." Ada yang nangis tiba-tiba. "Pak guru ga ke Manokwari lagikah?" "Ga kok. Pak guru balik lagi. Tenang aja."

Alhamdulillah, aku pikir Allah Baik Banget bisa nemuin tempat yang bisa jadi ladang manfaat di tempat penempatanku.

Perjalanan ini baru dimulai, insya Allah kedepan akan memberi impact yang lebih banyak lagi, bagi diri sendiri dan orang lain tentunya. Jangan pernah berhenti. Ayo semangat lagi!

Yang menjadikan

yang menjadikan laki-laki seorang laki-laki adalah kejujuran dan keberaniannya, sedangkan yang menjadikan perempuan seorang perempuan adalah ketulusan dan kehormatannya :)

Jumat, Agustus 26, 2016

Penantian

Menanti itu membosankan jika tidak sambil berbuat apa-apa. Menanti itu lama, jika terus menghitung-hitungnya. Tapi menanti itu menyenangkan, jika kita percaya saatnya akan segera tiba, jika kita percaya semua ini akan indah untuk dikenang, jika kita sambil berbuat baik untuk menghebatkan diri sendiri dan satu sama lain.

Kamis, Agustus 25, 2016

tiga kata ajaib

tiga kata ajaib dalam hidup: ikhlas, sabar, dan bersyukur. orang yang ikhlas akan selalu menuruti perintah Allah, sesulit apapun perintah dari-Nya. orang yang sabar akan selalu berprasangka baik kepada Allah. orang yang bersyukur tidak pernah berhenti belajar, karena ia menyadari akan selalu ada hikmah dari kejadian yang dialaminya.

Minggu, Agustus 21, 2016

Ayo sedikit lagi!

Aktivitas yang padat dan membosankan terkadang membuat kita ingin berhenti. Apakah ini yang aku impikan?

Melakukan rutinitas dengan setengah hati membuat diri  semakin lemah. Kita jadi mudah menyerah, merasa rendah, dan berpikir ingin menyerah.

Padahal seandainya saja kita tahu, kita itu begitu berharga dan bisa menjadi apapun asalkan kita terus berupaya.

"Seandainya engkau tahu doa Ayah dan Bunda, tak mungkin engkau tega sampai mematahkan isinya." (Prawita Mutia)

Tak ada orangtua yang tidak menginginkan kebaikan untuk anak-anaknya. Kita hanya tidak pernah tahu, karena kita tidak pernah mendengar lirih doa ayah dan bunda di setiap habis sholat. Seandainya saja kita tahu.

"Teruslah bergerak hingga rasa lelah itu kelelahan mengikutimu." (Ust. Rahmat Abdullah)

Ya, teruslah bergerak. Sebab nanti suatu hari kamu akan tersenyum, menikmati segala jerih yang telah kamu lalui. Sebab nanti suatu hari kamu punya cerita untuk dibagi, tentang mimpi yang tak pasti namun kamu membuatnya jadi nyata. Belum saatnya berhenti, ayo sedikit lagi.

Mengapa ingin berhenti? Padahal perwujudan mimpi-mimpi itu sudah semakin dekat? Adakalanya kita lemah. Tapi disitulah perjuangannya. Perjuangan untuk melawan rasa lemah dan malas. Ayo, sedikit lagi! Kelak perjuangan ini membuatmu tersenyum dan bersyukur karena telah melampauinya. Ayo, sedikit lagi! Kelak ini akan menjadi cerita indah yang menjadi inspirasi untuk dibagi.

Sudah tak jauh lagi, ayo semangat lagi!

Dimana?

Dimana sumber kebahagiaan itu?
Dengan mendekatkan diri kepada Allah.

Dimana sumber ketenangan itu?
Dengan selalu mengingat Allah.

Dimana mencari cinta yang tak membuat kita kecewa?
Dengan cinta kepada-Nya dan karena-Nya.

Sabtu, Agustus 20, 2016

NORAK

Kamu bilang aku norak?
Ada benarnya juga tak bisa aku pungkiri.

Ketika aku ditanya tentang traveling? Sudah pernahkah ke Raja Ampat? Ke Gunung Rinjani? Atau ke luar negeri? Aku hanya beberapa saja yang tahu. Aku hanya berpikir bagaimana rasanya jika aku pergi bersama-sama keluarga, dengan orang-orang yang kusayangi. "Ah ini pemandangan bagus sekali. Seandainya keluargaku juga bisa ikut." Batinku saat aku berjalan sendiri. Indahnya pemandangan tak akan lengkap jika tidak dinikmati bersama-sama orang yang tercinta.

Ketika ditanya soal makanan. Pernahkah ke restoran seafood terkenal misalnya. Aku pun hanya sesekali saja. Aku berpikir bagaimana kalo setiap masakan ditambah rasa yang membuat makanan semakin nikmat; rasa syukur. Syukur masih bisa bertemu dengan makanan hari ini. Masih banyak orang yang tidak bisa makan hari ini. Jauh-jauh Allah datangkan makanan dari petani sudah tiba dihadapan kita dan bisa kita nikmati. Masya Allah.

Ketika ditanya soal gadget terkini misalnya. Aku juga tidak tahu banyak tentang ini. Aku pikir akan habis waktu kita jika mengikuti tren. Akankah menambah kemuliaan jika kita memiliki gadget terbaru? Padahal nilai diri kita tidak ditentukan dari apa yang kita gunakan. Cukup syukuri apa yang kita punya dan pergunakan dengan baik. Jangan sampai membuat kita lalai, bahkan menambah dosa. Astaghfirulloh.

Ketika ditanya soal lagu dan film terupdate. Aku juga hanya tahu beberapa. Masih banyak hal yang belum aku pelajari dan amalkan. Rasanya ga adil kalo waktu kita diisi hanya dengan senengin nafsu aja. Harusnya dipakai untuk memperbanyak ilmu dan mengajarkan juga ke orang lain.

Ketika ditanya kalo liburan biasanya nongkrong dimana? Aku juga bingung menjawab apa. Karena bagiku tempat hiburan yang terbaik adalah berkumpul dengan orang-orang sholih. Sambil saling berbagi, saling menasehati, merenungi satu dua ayat dalam Al-Quran. Akan semakin mantap jika ditambah dengan segelas teh hangat plus tempe mendoan sebagai temen ngobrolnya. Masya Allah.

Kamu bilang aku norak?
Ada benarnya juga tak bisa aku pungkiri.
Tapi aku berharap semoga segala ke'norak'an aku ini bisa membawa berkah bagi kehidupanku.

Jumat, Agustus 19, 2016

Curhat Sore Hari



“Kak boleh aku cerita?”

“Cerita aja, semoga kakak bisa bantu?”

“Kak, aku ngerasa hidup kok gini-gini aja ya? Rasanya ga ada perubahan gitu. Sedangkan orang-orang banyak yang sudah berubah. Ada yang sudah punya usaha hebat. Ada yang udah berhasil nulis buku. Ada yang udah S2. Sedang aku, masih sama, kayak gini aja?”

“Ehm gitu ya. Jadi pengennya berubah gimana?”

“Pengen juga kayak orang-orang yang lain. Pengen punya usaha, nulis buku, dapet beasiswa.”

“Kamu tahu ga dapetin itu semua caranya gimana?”

“Itu dia kak. Gimana ya? aku juga ga tahu kak. Tapi ingin sekali seperti mereka kak.”

“Kita kadang ngeliat orang dari keberhasilannya aja. Ga pernah ngeliat prosesnya. Gimana sulitnya ia berusaha. Kita ngeliat orang ketika udah berhasilnya aja, ketika udah dipuncak nikmatnya aja. Padahal sebelumnya ia sulit-sulit dulu.”

“Iya juga ya ka. Terus aku musti gimana ya ka?”

“Terus berusaha dan berdoa.”

“Sesimpel itu ya ka?”

“Iya. Tapi prakteknya ga sesimpel itu kan? Perlu keberanian, tahan malu, berusaha lebih keras, tidur lebih sedikit, mengurangi hal yang sia-sia, dan terus fokus kepada tujuan.”

“Bener banget ka. Tapi aku mulai darimana ya ka untuk menggapai impian aku itu ka?”

“Coba deh dari yang terdekat dulu. Yang paling mudah dulu. Yang paling kamu bisa dulu. Misal kamu ingin coba buka usaha. Coba deh yang mudah dulu. Jualan minuman juice dulu misalnya. Gimana kamu ngerasain jualan. Nanti seiring waktu kamu akan tahu celahnya gimana. Jangan pernah berhenti buat belajar. Evaluasi terus perkembangannya setiap hari. Nanti perlahan usahanya akan semakin maju, insya Allah. Begitu juga yang lain. Kalo kamu ingin jadi penulis, coba deh biasain kamu nulis dari sekarang. Nulis yang terstruktur. Perbanyak juga literature. Jangan males buat mengasah diri. Jangan males buat berkarya. Dengan dibantu kekuatan doa juga. Insya Allah segala impian itu akan tercapai.”

“Gimana caranya buat terus menjaga semangat itu ya kak? Buat terus semangat berlatih. Buat terus semangat belajar.”

“Kakak juga ga tahu gimana. Kaka juga belum sepenuhnya bisa terus menjaga semangat. Tapi kamu yakin pertolongan Allah itu ada kan?”

“Yakin kak, insya Allah.”

“Kalo kita yakin. Coba deh riadhoh. Berlatih untuk lebih keras dalam beribadah. Untuk lebih keras dalam berusaha. Mengawali hari dengan bersujud dan memohon pertolongan Allah. Ikhtiar sesuai dengan yang disyariatkan Allah. Dan selalu dzikir ingat kepada Allah. Rasanya segala yang kita impikan bisa dicapai dengan bantuan Allah.”

“Kak apakah aku bisa seperti itu kak?”

“Mintalah pertolongan Allah agar kita terus diistiqomahkan. Kakak juga masih harus banyak belajar. Teruslah berusaha, teruslah berdoa memohon pertolongan-Nya. Insya Allah akan tercapai keinginan kita.”

“Caranya gimana ya ka meyakinkan diri kalo Allah itu pasti Maha Menolong?”

“Allah pasti ga nyia-nyiain orang yang selalu meminta petunjuk-Nya. Kita punya rencana, Allah juga punya rencana. Dan sebaik-baik rencana itu adalah rencana Allah. Karena menurut kita baik, tapi belum tentu menurut Allah. Sedang menurut kita tidak baik, padahal menurut Allah itu baik buat kita. Cara yang paling baik adalah terus berbaik sangka kepada Allah. Yakin bahwa Allah akan selalu memberikan yang terbaik.”

“Kak jangan pernah berhenti buat nasehatin aku ya kak. Aku butuh banyak bimbingan dari kakak. Aku perlu diingetin terus kak.”

“Hati kita selalu berbolak balik. Makanya Rosulullloh Shalalahu ‘Alaihi Wasalam menganjurkan kepada umatnya untuk terus berdoa, ‘Yamuqolibal qulub tsabit qulu bana ‘ala mahabbatik’. Agar hati kita terus kepada kecintaan kepada Allah. Jangan pernah berhenti untuk terus berdoa. Perbanyak ibadah kita, sedekah kita, tilawah Quran, menolong orang lain, mengajarkan ilmu, berkumpul dengan orang-orang shalih. Semangaaat Ya! :D”

#curhat

Rabu, Agustus 17, 2016

Cermin

"Kalau aku biasanya mengibaratkan kritikan orang lain, entah itu baik ataupun buruk, benar ataupun salah, kayak cermin. Cermin dihadapan kita ini bisa ngeliat kekurangan wajah kita, kalau lagi kusut, muka lecek, dan sebagainya. Karena cermin itu kita tahu, karena cermin itu jugalah kita mengerti apa yang harus diperbaiki, mana yang harus dipoles. Sayangnya, cermin ini hanya bisa melihat kekurangan di area wajah atau area fisik yang lainnya. Tapi enggak bisa melihat kekurangan kita yang non fisik, seperti kepribadian, sikap, karakter. Kita butuh cermin dalam bentuk lain untuk melihatnya. Untuk kemudian, memperbaiki apa yang kurang dari diri kita berdasarkan bayangan dari cermin itu."

(Terimakasih atas nasihatnya yang benar-benar manfaat).

Senin, Agustus 15, 2016

Abang Wildan

Tahu ga? Hal yang bikin buat sedikit panik itu ketika kita tahu anggota keluarga kita sakit, tapi kita ga bisa bantu apa-apa (selain doa) karena terpaut jarak yang jauh.

Begitulah yang aku rasakan saat ini. Aku baru aja dapat kabar, adikku Wildan sakit. Bahkan beliau disarankan untuk operasi dokternya.

Ya Allah berikanlah kesembuhan untuk adikku. Semoga sakitnya juga bisa jadi penggugur dosa. Aamiin.

Alhamdulillah, selain denger kabar sedih, dapet kabar gembira juga dari Adek Dini. Beliau mau ikut story telling di sekolahnya. Lagi sibuk hafalan ceritanya. Bahkan sempat story telling lewat telpon. Masya Allah. Seneng dengernya. Akhirnya Adek Dini berani buat tampil. Semoga berhasil ya Adek Dini.

Ya Allah, Ya Hafidz, jagalah keluarga kami. Berikan kesehatan, kekuatan, dan keberkahan dalam hidup kami. Aamiin Ya Robb.

Minggu, Agustus 14, 2016

Memberikan Warna

Apakah kita yang sudah Tarbiyah ini, sudah memberikan warna bagi lingkungan sekitar kita? Sudah memberikan manfaat bagi sekitar kita? Jangan sampai kita sebagai Dai menjadi orang yang asing atau diasingkan dari lingkungan kita.

Topik itulah yang diangkat saat pertemuan liqo pekanan (8 Agustus 2016). Rasanya aku jadi malu, apa yang sudah saya berikan selama ini? Sudahkah saya memberi manfaat bagi sekitar saya? Atau hanya memikirkan urusan sendiri? Astaghfirulloh.

Kehadiran kita sebagai Dai haruslah memberikan manfaat. Sekecil apapun itu. Memberikan kontribusi yang terbaik bagi lingkungan kita. Ikut turun tangan mengatasi masalah. Ringan tangan dalam menolong. Memiliki akhlak yang santun.

Seorang Dai tidak hanya berpikir tentang ruhiahnya sendiri, tapi juga memikirkan kondisi umat ini. Mengajak kepada kebaikan dengan cara yang baik. Insya Allah dengan usaha yang kuat dan doa yang terus dipanjatkan kita bisa mempersembahkan yang terbaik dalam hidup ini. Aamiin Ya Robb.

Rabu, Agustus 03, 2016

Dua Adek Perempuanku

Ayah bunda ku selalu mengucap syukur ketika punya anak-anak yang sholeh/a dan juga bisa manfaat bagi banyak orang.

Ayah bunda punya empat orang anak. Dua laki-laki dan dua perempuan. Seimbang ya? Alhamdulillah.

Anak laki-lakinya telah merantau pergi, tapi insya Allah tetap terpaut dalam hati dan doa.

Anak perempuannya masih deket dengan ayah bunda.

Aci Wulan yang kuliah di Bogor, semoga urusan kuliahnya lancar dan lulus dengan nilai yang terbaik.

Adek Dini yang baru masuk SMPIT, semoga tambah sholeha dan hafal Al-Quran, aamiin.

Aci yang baru kemarin (30 Juli) ulang tahun. Semoga Aci tambah dewasa, sholeha, dan banyak memberi manfaat bagi sebanyak-banyak orang. Aamiin.

Makasih Aci kiriman fotonya, bener-bener bikin homesick T.T